"Maafkan eomma mark,pulanglah.."lirih nyonya lee.
"Ahjumma.."
"Yeri"dengan segera nyonya lee memeluk kim yeri,menantunya-mantan mungkin.
"Ada apa sebenarnya?"tanya yeri yang membantu nyonya lee untuk duduk di sofa.
"Ma-mark pergi setelah aku menamparnya,apakah aku ibu yang kejam yeri-ah"jawab nyonya lee.
Yeri memandang nyonya lee iba.ia menggenggam tangan wanita yang berstatus sebagai ibu mark.
"Ahjumma..,ahjumma jangan menyalahkan diri sendiri,aku mengerti ahjumma sangat sayang kepada mark,sebagai anak tunggal,apalagi mark sudah beranjak dewasa,ahjumma jangan memaksanya lagi,mark butuh kebebasan yang dia pilih sendiri,bukan atas kemauan orang lain"yeri menghela nafas lalu melanjutkan perkataannya.
"maka dari itu,lakukan apa yang mark mau ahjumma,dan soal perjodohan itu,kumohon batalkan,aku seperti orang jahat yang mengambil kebahagiaan mark dengan kekasihnya,aku bisa merasakan mark juga masih sangat mencintai kekasihnya,ahjumma.. aku mohon"
Tangannya meremas tangan nyonya lee,memohon mengabulkan permintaanya.
Bagaikan di hantam beribu batu,perkataan yeri mampu membuat nyonya lee menciut,dadanya sesak.
"Baiklah... maaf kan kami yeri-ah"
Yeri dapat menghela nafas lega,tersenyum lalu mengangguk.
.
.
"Tunggu apa lagi hyung,masuklah"
Setelah dibujuk,akhirnya mark luluh,namun dia bersih keras untuk membawa donghyuck kerumahnya agar membuktikan bahwa cinta nya ke donghyuck itu sangatlah besar.
Ia menggenggam tangan yang muda,setetes keringat membahasai wajah tampannya bersamaan dengan detak jantungnya yang membabi buta,namun dia tidak peduli.
"Tuan muda"
Kedua pemuda itu tersentak,lalu berbalik menghadap salah satu maid yang tadi memanggilnya.
"Paman taeil"
Sang maid pun membungkuk sopan,ia melirik donghyuck dan mark secara bergantian.
"Tuan donghyuck..."
"Ne.. paman taeil" donghyuck melakukan hal yang sama,membalas membungkuk sopan.
"Tuan muda..,nyonya sepertinya mencari anda,dia menangisi anda,namun tak lama,ada noona yeri kemari"ucap taeil.
"Yeri kemari...buat apa?!"
Donghyuck mengelus lengan mark,"tenang mark".
"Bagaimana aku bisa tenang donghyuck-ah!dia orang yang aku hindari!"ucap mark frusrasi.
"Saya permisi dulu"pamit taeil.
Mark mengangguk lalu menarik rambutnya frustasi,domghyuck menghela nafas lelah.
"Mark"
Kedua pemuda itu menoleh,mark membelalakkan matanya.
"I-ibu..."
Keringat membasahi dahi donghyuck,tangannya mengcengram kuat ujung baju yang mark kenakan.
Sadar yang terjadi pada donghyuck,mark langsung menggenggam erat tangan sang submissive.
Yeri melihat interaksi ke duanya hanya mampu menahan sesak di dadanya,matanya menatap 2 pemuda itu dengan sendu.
"Maaf kan ibu,seharusnya ibu tidak melakukan hal itu padamu,mark"
Donghyuck meremat genggaman mereka,kepalanya menunduk saat nyonya lee menatapnya dengan penuh arti.
"Donghyuck"
Tersentak,donghyuck pun mengadah,menatap nyonya lee dengan takut takut.
"N-ne nyonya lㅡ"
"Panggil aku eomma,karna aku sekarang adalah ibu mertuamu"
.
.
Hmhmhm...

KAMU SEDANG MEMBACA
True Love . markhyuck
Kurzgeschichten"Membunuh diriku yang sudah membuat orang yang kucintai menjadi membenciku"-mark lee