3.4

74 5 0
                                    

gw sama daniel udah nungguin kedatangan yena sama seongwoo.

inget dia lebih lama deket sama seongwoo yon.

“lo yakin dia kesini?”—daniel

Gw diem ketika liat pintu cafe terbuka dan menunjukan seongwoo sama yena.

“lo liat niel? Gw bener kan?”

Bahkan daniel pun ga percaya‚“coba lu ke toilet tlpn dia”

Gw jalan ke toilet tapi tangan gw di tahan seongwoo yang juga hendak ke toilet.

“yon, lo disini?”—seongwoo

“iya haha kamu katanya mau latian ko malah disini sama ka yena?”

“kamu—” seongwoo

“kamu cemburu aku sama yena?” lanjutnya

“engga aku ga cemburu” kata gw dengan mata yang berkaca kaca

“yaudah bagus, aku ke meja dulu ya”—seongwoo

Gw masuk ke toilet buat nangis sebentar lalu kembali ke meja daniel

“niel gw mau balik aja.”

“o—ke” —daniel

Gw naik ke motor daniel dan meluk se kencang²nya sambil nangis ditemani senja dan angin kencang kota.

Gw ga habis pikir, trauma apa yang buat yena jadi mikir cowo yang baik itu cuma ong. Iya, pacar orang.

Tapi mau gimana, kalau seandainya ong juga suka sama yena gw bisa apa?

Jalan satu satunya adalah bersikap seakan gaada apapun yang terjadi. Tapi, apa gw sanggup?

“yon udah nyampe”—daniel

Ternyata gw ketiduran di jalan sambil meluk jaket daniel.

“makasih, gamau mampir?”

“nanti aja, lo istirahat dulu jangan lupa makan. Gw duluan”—daniel

Bego  -kang Daniel-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang