Setelah menempuh 2 jam perjalanan, akhirnya adeeva tiba juga di puncak, sekarang dia berada di depan villanya.
Dia menekan bel di villanya. Karena memang ada orang yang disuruh oleh ayah nya untuk menjaga dan membersihkan villa itu. Adeeva menekan bel sekali lagi, barulah orang yang dilercaya ayahnya untuk menjaga villa keluar.
"Non adeeva?!" panggil bi inah tidak percaya karena sudah lama adeeva tidak mengunjungi villa itu.
"Iya, bi. Ini adeeva" jawab adeeva
"Silahkan masuk, non"
Adeeva masuk ke dalam dan menuju ke lantai atas untuk pergi ke kamar.
Sambil memejamkan matanya, adeeva menikmati empuknya kasur di kamarnya itu, sebab selama 2 jam perjalanan adeeva tidak bisa tidur. Adeeva merasa terganggu karena ada yang mengetuk pintu kamarnya. Dia beranjak dari kasur menuju pintu, ternyata bi inah yang mengetuk tadi.
"Iya, bi. Ada apa" tanya adeeva dengan malas
"Maaf non. Bibi cuma mau ngasih minuman aja buat non" bi inah menyodorkan minuman itu kepada adeeva
"Makasih ya bi"
Adeeva hendak menutup pintunya lagi, tetapi tidak jadi karena mendengar suara bi inah memanggilnya.
"Iya. Ada apa lagi, bi" adeeva sudah mulai kesal karena mood nya lagi dalam keadaan tidak baik sekarang.
"Maaf non. Bibi cuma mau tanya, makan malam nanti non mau bibi masakin apa?" tanya bi inah
"Terserah bibi aja" jawab adeeva langsung menutup pintunya. Bi inah hanya menggeleng-geleng kepala karena mengerti kalau majikannya itu sedang capek.
****
"Non, makan malam nya sudah siap" ucap bi inah yang sudah ada di depan pintu kamarnya."Iya bi" jawab adeeva lalu keluar dari kamarnya.
"Non mau makan apa? Biar bibi ambilkan"
"Gak usah bi, aku bisa sendiri. Bibi panggil pak bambang aja kita makan malam sama-sama disini" adeeva menyendokkan nasi ke dalam piringnya.
"Tidak usah, non. Kami makan di belakang saja" tolak bibi dengan halus
"Gak papa bi, lagian adeeva juga gak mau makan sendirian"
"Yaudah non. Bibi panggil bambang dulu" bi inah berjalan ke depan karena pak bambang sedang mengecek mobil
Pak bambang dan bi inah sudah sampai di meja makan. Tetapi mereka enggan untuk duduk karena merasa tidak enak hati untuk makan satu meja dengan majikannya. Adeeva yang melihat itu pun menjadi bingung.
"Pak bambang, bi inah kalian kenapa masih berdiri aja disitu?" tanya adeeva bingung
"Nggak papa non. Kami makan di belakang saja" ucap bibi tidak enak
"Iya, non. Kami makan di belakang saja" pak bambang ikut menjawab
"Kalau kalian masih mau makan dibelakang, aku gak mau makan" ancam adeeva lalu hendak kembali ke kamar.
"Eh iya-iya, non. Kami makan disini" pak bambang dan bi inah langsung duduk.
"Nah gitu dong" adeeva langsung tersenyum
"Ayo, jangan malu-malu. Pak bambang sama bi inah kayak sama siapa aja"
Pak bambang dan bi inah mengangguk dan tersenyum. Mereka mengambil makanannya dan mulai makan. Mereka sangat bersyukur karena memiliki majikan seperti adeeva, tidak membedakan antara pembantu dan majikan.
Adeeva memang sedikit berubah, tidak dingin dan cuek lagi. Dia sudah berubah untuk bersikap seperti dulu lagi. Tetapi tidak untuk melupakan alvin, dia belum bisa untuk melakukannya. Biarlah waktu yang menjawab akhir dari kisah cinta adeeva ini.
****
Hai temen-temen....
Maaf yah aku udah lama banget gak update
Soalnya lagi banyak tugas
Tapi tenang, aku bakal berusaha untuk update terus kok
Dan juga terima kasih untuk yang sudah baca 😊😊😊Vote and comment
👇👇👇
KAMU SEDANG MEMBACA
ADEEVA
Teen FictionAdeeva Afsheen Myesha Gadis cantik yang ceria dan juga bawel. Banyak yang menyukainya karena kecantikan dan kepolosannya. Namun dia berubah menjadi gadis pemurung dan suka melamun karena orang yang sangat dicintainya meninggalkan dia bersama rasa s...