Tepat jam 12 malam, duda beranak satu itu tiba di rumah. Tampak mobil sang ibu di teras. Dan sebuah motor di balik mobil itu.
Joni!
Pria itu tidak pulang seusai antar Bagas. Hal itu membuat panik Jaka. Ia pun masuk ke dalam buru-buru, dengan kunci cadangannya.
Jaka melangkahkan kakinya cepat. Ruang pertama ia tuju adalah kamar anaknya.
Remang-remang, hanya lampu tidur yang menyala. Jaka berjalan pelan, takut Bagas bangun. Tampak ada tubuh besar di samping anak kecil itu, tertutup selimut.
Perlahan ia menarik selimut itu, terpampanglah wajah pria yang suka bergaya memakai kacamata hitam.
"Sejak kapan dia pulang, ya?" ucapnya dalam hati.
Takut saja, kalau tadi sempat merayu Mayang. Joni, pria satu itu, jago sekali merayu. Ya walaupun sebatas itu, tapi Jaka takut kalau sampai Mayang terperangkap rayuan Joni.
Perlahan ia pun berjalan keluar, dan menilik kamar Mayang. Suasana lampu kamarnya padam, berarti gadis desa itu sudah terlelap tidur.
***
"Papah, semalam tante Mia ajak kemana? Ko Bagas gak boleh ikut?" tanya Bagas yang sedang sarapan, dengan Mayang yang selalu menyuapinya.
Jaka melirik Mayang, gadis itu tampak tak mempedulikan omongan Bagas. "Anterin pulang, abis itu Papah pulang."
"Mayang, semalam Bagas sama Joni sampai jam berapa?" tanya Jaka pada Mayang.
"Jam sebelas, Mas."
"Terus Bagas udah tidur?"
"Belum," jawab Mayang.
Ekhem!
"Wah sarapan enak nih," ucap Joni, tiba-tiba ia sudah berdiri di ruang makan, dan langsung duduk ikut sarapan.
"Jam segini baru bangun," celetuk Jaka, tanpa menolehnya.
"Hari Minggu, mumpung libur. Jadi ya, puas-puasin aja tidur," ujarnya seraya duduk di kursi sebelah Mayang.
"Bagas udah makannya, Tante," kata Bagas. Jaka yang mendengarnya pun tersenyum, Mayang pasti beranjak dari kursinya.
Mayang dengan sigap beranjak ke belakang. Joni merasa kesal, pria itupun beranjak menyusul Mayang.
"Joni! Sarapannya abisin. Abis itu cepet pulang," titah Jaka.
"Ya elah, udah gak nafsu, ah." Joni memanyunkan bibirnya, menggerutu dan pergi pulang. Baru aja mau nyamperin Mayang.
Untung saja masih saudara, kalau gak udah kupecat tuh bocah! Batin Jaka kesal melihat kelakuan Joni.
***
Mayang sedang di dapur, bercengkrama dengan bik Jum, sebelum perempuan paruh baya itu pulang.
Bagas sedang asyik bermain game di gadgetnya. Sedangkan Jaka masih kepikiran tentang Joni semalam, ngapain saja ketika sampai di rumah.
"Bagas, semalam, pulang langsung tidur atau main sama tante Mayang?"
"Tidur."
"Terus om Joni?"
"Om Joni juga tidur," jawabnya polos.
"Bener, nih?" tanya Jaka memastikan.
"Bener, Pah. Orang tante Mayang sudah tidur. Jadi Bagas sama om Joni tidur, deh."
Huuft.
Lega.
Untung saja Mayang tidur duluan. Jaka tersenyum, seperdetik kemudian ia kembali panik. "Tas kamu mana, Sayang?" Jaka berlalu meninggalkan anaknya, mencari tas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Bos Duda
General FictionTerjebak cinta pada perempuan, yang dipekerjakan untuk mengasuh anaknya. Jaka, sang bos beranak satu.