9.sedih

30 2 0
                                    

Callista terisak. Mendengar kabar bahwa neneknya yang tinggal di Belanda meninggal tadi malam. Walau sudah terbiasa tanpa neneknya, tetap saja dia sangat  merasa kehilangan.

Karena dulunya dia sangat dekat dengan neneknya, namun sejak pindah ke Indonesia dia sudah jarang bertemu sang nenek. Mark mencoba menenangkan callista dengan memeluknya erat.

Mark tahu bagaimana perasaan callista saat ini. Mark juga sudah ditinggal oleh neneknya sejak lama, ia jadi teringat kejadian 7 tahun yang lalu. Sama seperti callista yang merasa kehilangan bagian dari hidupnya.

Callista sudah mulai tenang. Entah hal apa yang membuatnya memeluk Mark dengan sangat erat. "Mark. Kemungkinan minggu depan gue bakal pulang ke Belanda, keluarga gue bakal ngunjungin makam nenek gue."

Mark mengusap pelan kepala callista. "Berapa hari lo disana?" Callista melepas pelukannya, menatap Mark lirih. "Lima hari." Mark menghela nafas, lalu menatap kearah langit.

"Lima hari katanya? Apa gue bisa lima hari tanpa dia. Bodoh kalo gue masih gak bisa ngelepas dia kemanapun." Ucap Mark dalam hati.

Callista tampak murung. Meninggalkan Indonesia dan pulang ke tanah kelahirannya walaupun hanya 5 hari, rasanya cukup berat. Apalagi harus berada jauh dari Mark.

Mau bagaimana lagi, callista harus memantapkan hatinya, dan percaya bahwa Mark akan baik-baik saja disini.

"Ta, ayu pulang udah larut. Gak baik buat perempuan." Merasakan suasana malam yang sudah mulai dingin. Mark melepas jaket miliknya dan memakaikanya di pundak callista.

Callista mengukir senyuman manisnya. Mark merangkul callista, berharap menambah kehangatan. "ta, coba lo liat ke arah langit." Mark mengarahkan jari telunjuknya ke langit. Callista mendongak menatap langit.

"Lo bisa aja terbang setinggi langit, tapi lo akan selalu kembali ke gue." Callista menatap wajah mark, memukul dadanya pelan lalu memeluknya.

"Lo janji kan gak bakal pernah ninggalin gue?" Callista menatap Mark dalam. Matanya sudah dilapisi kaca. "Gue janji." Jawab Mark mantap, dengan wajah serius.

•••••

Psycho BoyfriendWhere stories live. Discover now