1

458 4 0
                                    

+++

"Laraaasss" Teriak seorang cewek berambut sebahu.

"Apasii?, ngagetin mulu, pagi-pagi tereak tereak ni anak, dimarahin pak tamrin baru tau lo"

"Ye elah, pak tamrin masi bersihin nohhh gedung belakang" Jawab Nina

"Aciee tau, abis ngapelin si bapak tamrin yakkk?:v" Goda Laras

"Ck, lahhh mending nihh yaa pagi-pagi nontonin foto bias, ketimbang ngapelin pak tamrin"

"Lhaaa terus lo kok bisa tau?"

"Tadi si anuu, kan aku pinjem bukunya si Rani anak kelas 12 IPS 3 nahh kan itu di gedung belakang" Jawab Nina gugup.

"Bilang ajaa kali abis ketemu sama Bian, gue dah tau lo kek apa, udaa hapal akutuu, jadi gini yaa kamu pagi-pagi uda ketemuan mau bahas apaan sii? Nikahan? Apa lamaran?"

"Enak ajaa ni anak kalo ngomong yakk, gue tadi abis ketemu Bian mau ngajakin dia ke Gramedia sepulang sekolah nanti"

"Nahh gitu dong jujur, kan jadi enak liatnya"
"Eh btw, Arsya ga nongol dari tadi sii? Tu anak uda jam setengah 7 juga"

"Paling masih diperjalanan sama Azka"

10 menit berlalu, Laras dan Nina masih tetap menunggu Arsya disamping meja piket.

"Nahh itu si Arsya" Ucap Nina.

"Lha bocah,  klo dia ga sama Azka?"

"I don't know, mending kita samperin dia langsung" Ajak Nina dan menarik lengan Laras.

"Arsya aaa" Teriak Nina dan Laras.

Seketika Arsya menoleh dan menyuruh cowok yang mengantarnya tadi untuk segera pergi.

"Ohh sekarang gitu yaa, main sembunyiin rahasia" Ucap Nina.

"Apasih, dia itu cuma temenku"

"Azka mana Ar?"

"Azka sakit" Ucap Arsya lalu pergi lebih dulu.

"Yeee sibocah,  kita nungguin hampir 10 menit ini sampek mau masuk juga malah ninggal" Ucap Nina. Dan segera menyusul Arsya bersama Laras.

+++

Arsya, Laras, Nina berjalan beriringan menuju kelas mereka, kelas 12 IPA 1.

Jihan, Tere, Ghina, Yosiani, Ferlyna, dan Misyel.  Yang notabenya anak hits dikelas, atau anak selebgram sudah berjejer-jejer dibangku koridor kelas. Tidak hanya itu anak cewek kelas sebelah juga gitu, kalo gaada PR yhaa ngumpul depan kelas. Apalagi kalo gak lihat anak asrama sekolah SMA Semesta yang terkenal cowoknya ganteng-ganteng.

"Duarrrr" Teriak Arsya mengagetkan mereka.

"Anjaaaas.... Anggita anak kelas 12 IPS, astagfirullah Arsya lo tuh yaa." Ucap Tere dengan heboh nya mengganggu pemandangan pagi nan indah di seberang kelas mereka yaitu gedung asrama anak SMA Semesta.

"Lhaa kalian itu lohh, inget kalian ga berhak atas kenikmatan dunia nan indah di pagi hari di hadapan kalian ini, itu semua hak jodohnya mereka"

"Yhaaa kalo gue jodohnya bang Rasen gimana atuh, kan boleh" Ucap Jihan dengan pedenya.

"Lo jodohnya, tapi sekarang dia pacar gue" Sahut Tere

"Heleh dia itu mantan gue" Ucap Ferlyna.

"Ck, udah-udah. Kenalin gue selingkuhannya bang Rasen" Sahut Ghina dengan santainya dan beranjak pergi kedalam kelas.

"Mimpiin aelah, mimpi kalian itu lohhh tinggi amat" Jawab Laras

"Tau tuhh, kamu itu lohh Fer udah punya pacar kok yaa" Ucap Nina

"Stss, pacar ya pacar idola ya idola. Jadi beda lahhh"

"Iya-iya santuy atuhhh neng Ferlyna, kita cuma ngingetin ntar misalkan putus cuma gara-gara Rasen kan ndak lucu, ya kali my husband berantem ama pacarmu si anu" Ucap Arsya dengan nada becanda biar mengendalikan situasi.

"Hehh itu my husband,  HELLLOWWW" Ucap Jihan.

"Dasar bocah, masih kecil juga"

"Kamu ga lupa kan? Kita udah kelas 12?" Ucap Laras

"Gak lahh, tapi kan kita belum terlalu dewasa untuk hal ini Laras" Ucap Nina.

"Cuma becanda Nin"

+++

"Besok hari Kamis, ulangan harian Matematika bab 1 sampai 4!!!!" Ucap tegas pak Tony.

"Kok langsung 4 bab si pak? Ga kebanyakan gitu?" Tanya Laras

"Gak ada penolakan, kalau kalian nolak, ngeluh, bahkan mau protes sekarang juga kalian semua satu kelas saya suruh berdiri di lapangan mau? "

"Heeh, jangan lahhh pak. Ini siang-siang mana boleh atuh, ga baik buat kesehatan" Ucap Yudha si anak badboy kelas ini.

"Hooh!" Ucap ketiga temannya yang lain, siapa lagi kalau bukan Daffa, Rama, Nicho. Mereka berempat adalah badboy terkenal, wajahnya lumayan sii. Udah pernah pacaran semua, cuma si Rama yang belom pernah.

"Kalian berempat hayuk ikut saya yuk, saya mau ajak kalian kesebuah tempat yang luas, panas, nan berkelas"

"Oh, gausah pak kita tadi udah dihukum pak ML yakali pak kita dihukum lagi" Ucap Daffa.

"Ayoo sekarang!!!" Pak Tony menggiring mereka berempat, kemana lagi kalau bukan ke lapangan.

"Duhh, malu-maluin ya gusti" Keluh Berlian si ketua kelas.

"Emang mereka berempat gaada bosennya yaa, kadang suka mikir kok adayaa orang kek mereka" Ucap Tere.

"Ya ada lahh, nyatanya Allah ciptain dan ditakdirin jadi temenmu" Balas Ghina.

"Enak ajee lu, ga temen gue doang temen lu juga"

"Ga tau kenapa gue mulai takut kehilangan saat-saat kebersamaan ini" Ucap Laras dan menunduk sambil memeluk buku catatan matematika.

"Nikmatin aja dulu, karena setelah ini kita semua juga bakalan ngerasain hal yang sama, sama-sama merasa kehilangan momen-momen indah masa SMA, dan berpisah untuk mengejar cita-cita masing-masing" Ucap Salwa teman sebangku Laras.

"Koo gue sedih yaa 😥"

"Samaa" Ucap Salwa dan memeluk Laras.

+++

Ciee yang mau lulus SMP/SMA fighting yaa 😉.
"ingat perpisahan mengajarkan kita apa arti pertemuan dan berpisah karena suatu tujuan"

Cinta Diantara Rumus MatematikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang