01 - Suasana yang sama

4.9K 346 0
                                    

Hari ini hari pertama masuk di tahun ajaran baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini hari pertama masuk di tahun ajaran baru. Suasananya masih terlihat santai. Itu karena kegiatan belajar mengajar baru akan dimulai besok.

Begitu juga di kelas 11 Mipa 1 ini yang saat ini hanya terisi separuh dari total penghuni seharusnya, padahal sepuluh menit lagi bel bunyi.

Ya salahkan saja pihak sekolah yang mengganti aturan jam masuk mulai tahun ini. Padahal mereka sudah biasa bangun siang karena libur panjang kemarin.

"Weh masih sepi." ujar seorang gadis sesaat setelah memasuki kelas.

"ROA!"

Gadis yang di panggil namanya itu menoleh menatap si pemilik suara cempreng tadi dengan kesal.

"Apa sih? Masih pagi teriak-teriak."

"MALU GUE ANJIIIRR!"

Heboh gadis bermata bulat yang sesekali mengipasi wajahnya yang memerah menahan malu. Mendengar keributan itu, para penghuni kelas menatapnya dengan penasaran.

"Kenapa lo?"

"Gue salah kelas huwee" rengeknya sambil mengguncang tubuh Roa.

"Eh? Salah kelas gimana?"

"Ke kelas kita yang dulu." jawabnya masih sambil merengek.

"Ke kelas sepuluh?" tanya Roa memastikan dan dibalas anggukan gadis dihadapannya ini.

Sontak membuat Roa bahkan seluruh penghuni kelas yang sedari tadi memperhatikan mereka terbahak.

"Bego!" sahut June yang tengah duduk di kursi guru.

"APASIH? GUE NGGAK BEGO YA!" sahut Jihyo tak terima. Orang dia masih kesel gara-gara salah kelas malah dikatain.

"Ya terus ngapain kesana?" tanya pemuda itu sambil tertawa geli.

"Kan udah kebiasaan kesitu jadi refleks aja jalan kesana." sahut Jihyo tak mau kalah.

"Ini kenapa pada ketawa?" tanya Miyeon yang baru saja memasuki kelas dengan wajah bingung.

"Jihyo salah masuk kelas." jawab Roa setelah tawanya mereda.

"Hah? Gimana gimana?" tanya Rosé yang juga masuk bersamaan dengan Miyeon tadi.

Roa membalikkan tubuh Jihyo menghadap Miyeon dan Rosé, "Jelasin sendiri!"

"Iya jadi tuh tadi gue ngelamun pas jalan eh tau-tau udah nyampek di kelas sepuluh. Dan kalian tahu apa? Masa gue di ketawain sama para bocah disana. Mau ditaroh mana muka gue?!"

Mereka sebenarnya kasihan juga. Tapi sumpah muka Jihyo saat ini membuat siapapun yang melihatnya pasti akan tertawa ditambah alasan kenapa mukanya begitu.

"Loh? punya malu juga lo?"

Jihyo menatap kesal Roa. Benar sih Jihyo memang biasanya malu-maluin. Tapi kan itu pada teman dekatnya saja. Lah ini adik kelas. Masa kalau tiap ketemu Jihyo mereka bilang,

Eh itu kakak yang kemaren salah kelas itu ya? Sayang ya cantik-cantik bego.

"Masih hari pertama lo udah buat kesan buruk ke adek kelas." sahut Roa yang membuat Jihyo tambah badmood.

"Weh ada apaan neh pada ngumpul disini?"

"Ah tau ah buodo."

Dengan kesal bercampur malu Jihyo berjalan menuju bangku meninggalkan Hyunjae yang bingung. Dia baru dateng eh malah kena semprot.

"Yah bosen gue ketemu kalian lagi kalian lagi."

Semua penghuni kelas menatap malas pada Dokyeom yang dengan santainya berjalan masuk kelas. Ya emang mereka juga mau sekelas lagi sama dia. Enggak.

"Ya udah pindah sekolah gih." ucap Roa.

"Pindah alam sekalian." sahut June.

"Anjing"

"Gukguk"

"Babi"

"Monyet"

"Woi ini sejak kapan kelas berubah jadi kebon binatang?"

Lisa yang baru saja datang malah disuguhi umpatan tidak bermutu dari June dan Deka - panggilan Dokyeom.

"Ngapa lo? Nahan boker?" tanya Deka saat melewati bangku Jihyo.

"Nggak"

"Awas nanti cepirit loh."

Lagian muka Jihyo aneh sih kayak nahan sesuatu ya jangan salain Deka kalau mikir gitu.

Sedangkan Jihyo yang diledek cuma melemparkan tatapan tajamnya. Mending tidak usah memberi tahu makhluk satu ini. Kalau cowok itu sampai tahu, udah deh abis Jihyo diledekin terus.

"Tadi dia salah masuk kelas."

Ini Rosé pengen dicekek apa gimana?

"Hah? Gimana?" sahut Lisa.

Yah ini sih bukan hanya Deka yang ngeledekin tapi Lisa juga. Ya udah lah pasrah aja Jihyo.

"Iya dia salah masuk kelas malah masuk ke kelas sepuluh."

Mereka kompak tertawa.

"Malu-maluin banget njir." ledek Lisa.

"Makanya neng sebelom berangkat sarapan dulu terus minum air mineral yang banyak biar fokus. Air aki sih minumnya." giliran Deka yang meledek.

"Segitu cintanya ya sama kelas sepuluh sampai nggak rela ninggalin gitu?" Hyunjae ikut-ikutan.

"Oh gue tau lo masih belom rela berpisah sama Mr. Seunghyun yak? Uh sweet banget sih lo." goda Lisa.

Fyi, Mr. Seunghyun itu guru bahasa inggris sekaligus wali kelas mereka.Dia punya gelar banyak. Tapi mungkin saking kepalanya sudah kepenuhan sama ilmu jadi agak gimana gitu orangnya. Untung dia hanya mengajar kelas sepuluh saja.

"Lah lo kan udah jadi bini keduanya Mr. Seunghyun. Jadi tiap malem pasti ketemu. Sok nggak mau pisah segala." Deka lagi kali ini langsung disambut tawa dari yang lain.

"Mau jadi apa adek kelas kalo kakak kelasnya selalu memandang ke belakang nggak bisa move on kayak lo." June juga ikutan.

"Yak teros bully gue hina gue mumpung gratis sebelom gue slepet itu mulut satu-satu pake kaos kaki keramat gue."

Kalau dalam keadaan biasa sih Jihyo akan membalas ledekan mereka. Tapi sekarang dia badmood parah, jadi biarkan saja.

***

Blinkiesh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Blinkiesh

young, dumb and broke | 97linerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang