05 - Ulangan

2.1K 230 13
                                    

Hari ini anak kelas sedang ribut sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini anak kelas sedang ribut sendiri. Sebentar lagi jam pelajaran Sejarah Indonesia dimulai. Yang membuat mereka ribut adalah minggu lalu Bu Taeyeon bilang kalau hari ini ulangan. Entah janjian atau bagaimana, mereka kompak nggak mood ulangan untuk hari ini.

Anak yang rajin seperti Jinsoul, Mina, Miyeon dan kawan-kawan sih tidak masalah. Anak lainnya juga santai saja dan lebih memilih pasrah dengan menjawab sebisanya. Tapi kumpulan ciwi-ciwi malas mikir sebut saja Jiho, Jihyo dan Eunha mengompor-ngompori mereka agar ikut protes menunda ulangan.

"Alesan apa kek gitu? Atau bilang aja kemarin mati lampu jadi nggak bisa belajar." usul Jiho.

Saerom mengernyit. "Kayak alibinya adek gue pas nggak ngerjain pr."

Menurutnya alasan Jiho bisa dibilang 'bocah banget' jadi mana ada yang percaya. Nanti kalau bu Taeyeon nanya.

"Loh belajarnya cuma kemarin doang? Lagian bisa kompakan gitu ya mati lampunya, emang kalian tinggalnya seasrama atau gimana?"

Nah loh mau ngeles apa lagi mereka.

"Sumpah males banget gue mikir." keluh Jihyo.

"Emang lo pernah mikir?"

Tak

"Adoh!"

Pertanyaan Yugyeom dibalas dengan lemparan penghapus papan tulis oleh Jihyo. Dan tepat mengenai muka Yugyeom yang tidak sempat menghindar.

"BHAHAHAHA"

Satu kelas tertawa melihat muka cemong Yugyeom yang terkena serbuk spidol yang menempel pada penghapus. Tapi yang paling heboh dan keras tertawanya itu Hyunjae. Memang dia paling senang kalau masalah nistain teman.

"Makanya kalau nanya yang bener. Harusnya, emang lo punya pikiran, Hyo?"

"Bangsat"

Sayangnya sudah tidak ada benda lagi yang dapat dilempar. Alhasil sebuah sepatu melayang ke arah Hyunjae. Tapi untungnya cowok itu dengan cepat menghindar. Sialnya sepatu itu malah mengenai Yugyeom yang akan mengambil tisu punya Rosé.

"Hahaha sial banget hidup lo, Gyeom. Mandi kembang tujuh rupa sana, buang sial." Mingyu yang tadinya agak kasihan melihat Yugyeom sekarang malah ikut-ikutan menistakan. Sementara Hyunjae sudah ketawa guling-guling di lantai.

"Mau ganti kepala aja rasanya, anjeng puyeng..."

Suara tawa mereka mendadak terhenti saat Bu Taeyeon masuk kelas. Mereka langsung memperbaiki posisi absurd mereka juga posisi bangku yang berantakan.

"Pagi, bu!" sapa Deka. "Lagi bahagia ya, bu? Senyum-senyum gitu. Bisa gitu ya, Ibu yang senyum saya yang melebur."

Mendengar gombalan itu sebagian ada yang speechless sebagian lagi ada yang menyoraki. Ada juga yang melemparkan tatapan jijik pada si ketua kelas. Bisa-bisanya ngerdusnya nggak pandang bulu.

"Bisa aja kamu."

"Serius, bu. Makin glowing deh. Bagi-bagi tips dong pake serum apa? Eh tapi satu-satunya serum yang saya mau cuma serumah denganmu."

Sorakan makin kencang. Padahal gombalannya receh tapi mereka pura-pura aja supaya Bu Taeyeon melting.

Hiyak pepet teros sampe Bu Taeyeon lupa sama ulangannya.

"Nah udah kan basa-basinya. Yuk dimulai ulangannya." ucap Bu Taeyeon membuat tawa mereka langsung padam berganti dengan raungan protes.

"Ya Allah, bu. Masih inget aja sih."

"Kurang manjur ini jurus ngalusnya pak ketua."

"Lho ulangan? Ulangan apa? Kapan? Aku siapa?"

Bu Taeyeon memijat pangkal hidungnya, pusing dengan kelakuan anak didiknya. Tanpa basa-basi lagi Bu Taeyeon mulai membagikan lembar jawaban.

"Seenggaknya kasih waktu buat belajar sebentar gitu, bu." ucap Yuju.

"Lho emang waktu seminggu itu kurang?"

"Bukan gitu. Maksudnya waktu untuk ngereview lagi materi yang udah kita pelajari. Sepuluh menit aja ya bu ya ya." Yuju memasang muka yang paling melas yang dia punya.

"Ya sudah, lima menit buat belajar." putus Bu Taeyeon.

"Ya kok lima menit sih, bu. Belum juga mulai baca baru buka bukunya aja udah habis. Belum lagi ngumpulin niat sama nyiapin hati. Terus juga nanti ngubek-ngubek tas buat cari bukunya juga perlu waktu." Mingyu ikutan membujuk.

"Oke waktunya tinggal empat menit lagi."

"Loh loh kok malah empat menit sih, bu."

"Kalau kamunya ngoceh terus ya waktunya nggak kerasa cepet habis. Sekarang mending diem, bukunya dibuka, baca, hafalin yang peting terus tinggal ulangan deh." gantian Bu Taeyeon yang mengoceh.

Mereka mau tidak mau langsung menghafal dengan kecepatan kilat. Tapi percuma mereka tidak bisa hafal karena sudah malas duluan melihat materi yang panjangnya mengalahkan catatan dosa Bambam.

Waktu lima menit berjalan dengan cepat. Bahkan Mingyu baru membaca tiga paragraf, Bu Taeyeon sudah menyuruh mereka menutup buku. Sudahlah kalau begini hanya bisa pasrah saja.

Untung dari semua soal, 25 pilihan ganda dan 5 soal esai. Banyak cara untuk menjawab soal pilihan ganda.

Younghoon dengan metode cap cip cup.

Bambam tinggal menjawab semua dengan opsi a.

June yang membuat dadu dari penghapus milik Lisa lalu diberi opsi a sampai e disetiap sisinya.

Bisa juga dengan cara Jiho dan yang mendadak alim, membaca surat-surat pendek sambil dicocokkan dengan opsinya. Pokoknya bacanya itu persuku kata per opsi. Jawabannya insyaallah benar kalau kata ukhti Jiho.

Untuk soal esai, rata-rata mereka memakai metode yang sama. Mengarang bebas. Berasa jadi novelis mereka tuh. Mengarang peristiwa sejarah sekreatif mungkin, yang penting lembar jawaban terisi penuh.

Beda lagi dengan Hyunjae yang malah menuliskan hadist yang berbunyi "Barangsiapa yang menyulitkan seseorang di dunia, maka akan disulitkan oleh Allah di akhirat nanti." Masyaallah sekali bapak ketua remas kita ini.

***

Lama nggak update disini, kangen buku ini nggak?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lama nggak update disini, kangen buku ini nggak?

young, dumb and broke | 97linerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang