9-Payung Teduh-

22 7 0
                                    

BAGIAN SEMBILAN

-Payung Teduh-

sekali lagi!, cewek itu cukup diam ditempat untuk dikejar, bukan mengekor untuk mengejar-

NAYYA pun menundukkan kepala nya dan langsung menyenderkan kepala nya di bahu jane dan ririn pun mengelus elus ujung ubun ubun nayya

"nay, gue tanya lo kenapa? masalah cowok? si raja? atau apa?- ririn

"hmm...gue ngga suka sama raja, gue kira dia baik, tapi ternyata dia cowok nya judes, kan  gue tadi ngungkapin perasaan gue ke dia sambil gue mau tau dengan keadaan dia sehabis kena bola tadi, tapi dia malah kaya gitu sama gue, cuek, merasa kalo hue itu lebay.." jelas nayya

"kan gue udah bilang nayy, jangan lo itu ngejar ngejar cowok, cukup diem ditempat dan cowok yang ngejar lo" ucap jane

"tapi jane, gue kesel karena raja ngga peka peka, dan gue pun memberanikan diri untuk ngungkapin itu semua, tadi" balas nayya

"ya udah kita kekelas aja yu, sekalian ke kamar mandi ganti baju" kata ririn berusaha berusaha membujuk nayya

Dan mereka pun langsung pergi dari kantin, untuk mengganti baju olahraga mereka dengan baju psas atau baju putih abu abu.

-Author jane-

Setelah jane, nayya dan ririn sudah selesai mengganti baju, mereka kembalu ke kelas lagi, dan saat sampai kelas, tumben bel masuk belum berbunyi, dan jane pun berniat untuk menghampiri raja, karena seperti yang dia ucapkan dulu, dia tidak mau bahwa ada satu cowok yang menyakiti hatinya ataupun ririn dan nayya, sekalipun untuk dave, teman dekat jane.

"gue keluar dulu ya" izin jane pada ririn dan nayya

"kemana jane?" tanya ririn

"bentar cuma mau keluar dulu,lo tenangin nayya aja ya" jawab jane sambil  mulai keluar kelas

jane pun mulai turun dari tangga, jalan dengan kecepatan diatas rata rata, dan menuturi jalanan ke kelasnya raja sekaligus dave, niatnya jane ingin memberi pelajarana pada raja, yah walah memang hak nya raja menolak, tapi pikir jane, setidaknya dia membalas setidak nya sedikit perasaan nayya itu, karena berjuang sendiri itu sakit.

"ada apa jane?" tanya dave

"gue ada urusan tuh sama si raja" jawab jane

"kirain sama gue, tuh ada di dalem kelas" ujar dave

plakkk...

tiba tiba jane menampar raja saat sudah berada didepan hadapannya,

"lo.. kesambet apa, dateng dateng langsung nampar gue, gue salah apa sama lo, padahal kan lo yang ada salah sama gue karena tadi pagi lo udah nipuk bahu gue pake bola basket" tanya raja

"lo apa apaan, kasian nayya, gue harap sih lo jangan terlalu dingin sama nayya, ya walau memang itu berhak lo untuk menolak perasaan nayya, tapi seenggaknya lo hargain sedikit aja" pinta jane

"hidup hidup gue, kenapa lo yang harus ngatur" balas raja sambil meninggalkan jane didepan kelasnya

"ehhh..gue belum selesai yaaa" teriak jane

"terserah lo" kata raja dengan posisi membelakangi jane

"dasar lo yaa...."-jane

"apaa?" masih terdengar suara raja walau sudah berada dalam kelas

jane pun langsung kembali ke kelas nya, setelah sedikit puas karena sudah menampar raja, karena merasa rasa sakit nayya juga dirasakan oleh raja, walau kenyataannya memang rasa sakit hati itu, tiga ratus enam puluh derajat lebih sakit dari pada rasa apapun, sakut gigi kah, sakit ditonjok kah, atau sekalipun sakit karena ditampar seperti apa yang dialami oleh raja dari jane.

Kringg....

bel masuk pun sudah jane dengar ketika dia masih diperjalan ke kelasnya, karena memang jarak kelas nya ke kelas dave atau raja itu cukup jauh, dan kelas dave berada di lantai satu.

"haduhh...kenapa bel nya pake bunyi sih, rese' emang" ucap jane pada dirinya sendiri

jane pun berlari supaya bisa cepat sampai ke kelas nya, untungnya saat dia sampai dikelas belum ada guru didalam nya, jane merasa sangat lega setelah melihat belum ada guru yang duduk dibangku.

"jane nanti kata mugi kita kumpulan diruang aula untuk acara lusa" ucap ririn

"lo kata siapa mug" tanya jane

"kata pak asmat tadi" jawab mugi

" yahh ogah guee" ujar jane

"ihh pemales banget deh lo jane" kata mugi sambil mendorongkan jane dengan jari jemari nya yang lemas dibuat buat

"orang kata pak asmat juga cuma nyebutin seksi seksi doang" lanjut mugi

"iya kali janee, gue juga kumpulan" sambung nayya

"lo udah ngga kenapa napa kan nay?" tanya jane

"iya gue udah ngga papa kok, walau yaa masih ada sih rasa sakit yang mmngegores di hati gue, karena omongan si raja tadi" jawab nayya

"tenang aja nay..gue udah bales perbuatan si brengsek raja itu" ujar jane sambil memiringkan bibirnya dengan lancip

"baless? ngapain lo ke si raja jane?" tanya nayya heran

"lo ngga perlu tahu, yang penting sekarang lo jangan sedih lagi, lagi pula masih banyak cowok yang lebih ngehargain lo" ujar jane.

Dan nayya pun tidak menanyakan lagi, tidak lama dari itu, guru pun datang, dan seperti biasa materi disampaikan, dan jane terpaksa mendengarkan tanpa memerhatikan, yah begitulah jane, dia harus menunggu sampai jam pelajaran habis atau selesai.

-Payung Teduh-

pengen tau cerita selanjutnya? yuk intip bagian selanjutnya ya

jangan lupa follow second acc wattpad
hae_iam

dan instagram
@_ameliya05
@ameliya.nh

PAYUNG TEDUH🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang