15-Payung Teduh-

16 3 8
                                    

BAGIAN LIMA BELAS

-Payung Teduh-

Lain kali jangan langsung mengambil kesimpulan-

DAN setelah waktu sudah menunjukkan pukul tujuh tiga puluh, pak asmat dan guru yang lain pun mengarahkan para peserta lomba porseni untuk dipersilahkan memasuki lapangan upacara untuk melakukan upacara pembukaan porseni, dan dari kabar yang didapat sewaktu kumpulan kemarin, pak asmat berkata bahwa porseni akan diadakan selama dua hari berturut turut.

"Ja...sini biar gue yang moto pas upacara" minta jane pada raja yang sedang mengambil gambar

mereka berdua juga tidak ikut upacara, karena memang tugas mereka berdua mengambil gambar, tapi beda dengan paniti lain, mereka mungkin ikut mengatur barisan sambil berdiri di setiap ujung koridor sekolah, berjaga jaga supaya jika ada yang kurang enak badan, bisa langsung dibawa ke UKS oleh panitia, terkecuali juga dengan panitian atau seksi konsumsi, karena jane tadi melihat nayya dan rekan nya sedang mondar mandir, entah kemana dan untuk apa, tapi yang penting itu untuk keperluan konsumsi.

Saat raja memberikan kamera pada jane, jane pun mulai memotret suasana yang sedang melakukan upacara, sedangkan raja hanya duduk di belakang barisan sambil menunggu giliran untuk memoto.

Saat jane mulai memoto, baru saja mendapat tiga poto pada saat upacara, tiba tiba ada pemberitahuan bahwa kamera itu lowbat atau habis batu, jane sempat bingung dan sedikit panik, karena barusan di awal acara tapi kamera nya sudah lowbat, dan jane pun menghampiri raja, untuk menanyakan enak nya seperti apa atau harus dibagaimanakan.

Kali ini, jane harus membuang jauh jauh rasa ketidaksukaan dan kegengsian nya pada raja, karena mungkin jane berfikir, dalam menjalankan tugasnya, semua orang harus profesional dalam tindakannya itu, jadi begitu pula dengan jane yang menghilangkan rasa itu, demi untuk sekolah.

saat jane menghampiri raja, jane duduk di koridor sekolah belakang barisan di sampingya raja, dan

"ja.. gimana nih, baru aja acara nya dimulai, udah lowbat aja nih" keluh jane

"kok bisa mendadak? apa karena lo pegang? tadi aja waktu gue pegang baik baik aja tu kamera" ejek raja

"ngga lucu sumpah!! lo tu orang nya kaya  gimana ya, ngga bisa liat kondisi banget, mau bercanda di saat kondisi nya lagi kayak gini, lagian candaan lo itu garing lagi!" cetus jane

"kayak gimana coba? coba deh lo deskripsiin gue, gue itu gimana orang nya, atau apa kek gitu"-raja

"Sumpah ja, ngga lucu, receh lo, mending lo ke pak asmat sana tanyain, ini harus gimana"-jane

"dan apa lo ngga bisa lihat, pak asmat lagi dimana? tuh pak asmat ada didepan sana, dia itu jadu pembicara, dan gue tanpa malu dateng ditengah tengah upacara hanya untuk nanyain ini? haha, konyol tau!"kata raja berubah ketus

"yaaaelahh... biasa aja tu mulut sampe manyun manyun gitu, awas nanti kelepasan tu mulut" -jane

"terus kalau sama lo ke pak asmatinnya emang beda? ngga kan?" -raja

"lo ngalah dikit apa ja, gue tu capek"-jane

"emang lo pikir gue mondar mandir kesana kemari buat moto itu  ngga capek?" -raja

Dan mereka masih duduk berdua, sambik terus meneliti kamera dengan saling salah menyalahkan, dan sebenarnya ini adalah salah pihak sekolah, karena sebelum dipakai tidak di charger terlebih dahulu.

-Author Nayya-

Nayya jalan dengan kecepatan diatas rata rata menuju gerbang, untuk mengambil konsumsi dan untuk panitia konsumsi rapihkan, dan rencana nya semua konsumsi itu,akan diletakkan di koridor sekolah di samping lapangan basket.

dan nayya berjalan meenuju tempat yang ia tuju yaitu koridor tempat konsumsi diketakkan, dan yang sebelumnya sudah di rapihkan oleh penajaga sekolah, saat nayya sedang membawa beberapa konsumsi ditangan nya, nayya melihat jane dan raja duduk berdua sedang melihat kamera, awalnya jane terkejut dan mulai ada rasa, mengapa jane? ada angin apa lo bisa deket sama raja? ngga mungkin raja sama jane deket! kata kata itulah yang mengelilingi pikiran nayya.

nayya tidak tahu apa perasaan nya kali ini, kecewa kah? atau apalah itu, yang penting kali inj, hatinya cukup tersayat, padahal itu hanyalah salah paham.

-Author Jane-

"Udah tu ja,sana lo ke pak asmat" suruh jane pada raja saat sudah melihat upacara pembukaan sudah selesai

"sabar kalii" -raja

Raja pun mulai berdiri dari tempat duduk nya dan menghampiri pak asmat, tidak lama raja pulang ketempat jane duduk dengan membawa kamera yang berbeda

"kamera siapa tuh?" -jane

"kamera pak asmat"-raja

"udah jangan banyak omong, ayo buruan poto, biar cepet selesai juga"-raja

Pak asmat memberi waktu untuk mereka para panitia beristirahat selama tiga puluh menit, dan jane menghabiskan waktu tiga puluhnya bersama kedua temannya ririn dan nayya.

Jane pun berjalan mencari ke ruangan tempat lomba melukis, karena ririn menjadi juri cadangan melukis, setelah bertemu dengan ririn, jane mengajak ririn untuk mencari nayya ke tempat konsumsi atau tepatnya di koridor samping lapangan basket.

Setelah sampai koridor, jane melihat nayya sedang duduk memojok dipinggir dinding  atau tiang, entah apa yang sedang nayya lakukan sendiri di pojokan, dan terlihat nayya sedang melamun tidak jelas.

"Darrrr.."-ririn

"ehh.." ucap nayya kaget

"lo ngapain nay" -jane

"iya nay, ngapain lo dipojokan sama meluk tu tiang, sendiri lagi, awas lo nanti lo kesambet lagi, karena sangking ngebet nya elu ke raja, hhaahha" kata ririn sambil tertawa lepas

Nayya hanya menunduk, mungkin ririn kira nayya akan menanggapi omongan nya tadi dengan bercanda, ternyata nayya menanggapi denga serius, dan ririn pun langsung meminta maaf ke nayya, untung nya nayya tidak terlalu sensitive kali ini.

"lo deket sama raja jane?-nayya

"gue? gue deket sama raja?"-jane

"iya, gue liat tadi lo kaya deket gitu sama raja"-nayya

"yaelahh nay, santai aja, buat apa gue baper sama tu anak, ngga bakalan gue cinlok cuma gara gara satu seksi"-jane

"lo serius?"-nayya

"iyaa nayy"-jane

"maapin gue ya, gue terlalu cepet nyimpulin kalian, soal nya sebelumnya gue belum pernah sedeket lo sama raja tadi, jadu gue kaget ngeliat lo duduk dengan jarak yang deket sama raja"-nayya.

-Payung Teduh-

Bacaaa yu...
jangan lupa Vomment nya ya

Tunggu di bagian selanjutnyaa...

PAYUNG TEDUH🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang