Cerita sebelumnya ...
"Ahh sebelum terlambat, Aku ingin memberitahukan satu hal penting kepada kalian semua." Jeda sesaat, semua anggota keluarga Sakamaki kini mengalihkan direksi pandangnya kepada pemuda bersurai ungu gelap yang memakai kaca mata, "Dia.. Melarang kita untuk membunuhnya." Lanjutnya, kemudian pemuda bernama Sakamaki Reiji itu pun berlalu dan pergi dari ruangan tersebut. Diikuti oleh yang lainnya.
BABY SITTER (DIABOLIK LOVERS X READER)
°° Happy Reading °°
.
.
.Kau berjalan dan mengikuti sosok yang di panggil Oji-san oleh Sakamaki Reiji. Sosok itu berjalan sembari menunjukkan setiap nama ruangan dalam mension Sakamaki, tak lupa dia juga memberitahu setiap fungsi dari ruangan-ruangan tersebut.
Kau pun berusaha untuk fokus, memperhatikan, dan mengingat setiap apa yang di ucapkan oleh Oji-san. pasalnya, Setiap kali kau memasuki ruangan baru, kau selalu tak henti-hentinya menatap kagum kepada interior ruangan-ruangan tersebut.
Hingga membuat mu sulit untuk tetap fokus dengan setiap kata yang di ucapkan oleh Oji-san.
Mension Sakamaki, memang terlalu mewah bagimu. Kau selalu berhasil dibuat terpana karnanya.
Terlalu larut dengan interior mension Sakamaki, juga perkataan Ojisan, kau tidak menyadari jika sudah hampir 3 jam kau berjalan mengelilingi Mension tersebut.
Tak lama setelah itu, akhirnya kau di perkenankan untuk beristirahat di kamar yang sudah disediakan untuk mu.
Oji-san, lantas membukakan pintu ruangan yang akan segera menjadi kamar mu. Setelah itu, beliau lantas memepersilahkanmu untuk masuk, dan membiarkanmu beristirahat di dalam kamar.
Jujur, ketika pertama kali pintu kamarmu terbuka, kau seketika itu juga lagi-lagi merasa takjub dengan interior kamarmu. semuanya tertata dengan rapi, warna soft yang cocok sekali untuk mu dipadukan dengan perabotan-perabotan yang pastinya bernilai mahal, jika di jual.
Dalam hatimu kau bergumam, ruangan tengah rumah mu bahkan tak selebar kamar yang akan kau huni sekarang. kau beranggapan bahwa kamar ini, tak seharusnya di gunakan maid sepertimu.
'Jadi, apakah mereka salah memberi kamar?' kau membatin ragu.
"Nee, Oji-san." Kau yang tak tahu harus memanggilnya apa, lantas meniru Sakamaki Reiji yang memanggilnya Oji-san.
"Hm?" Gumam Oji-san menanggapi panggilan mu. Oji-san lantas memandangimu lekat-lekat. Entah kenapa, hal itu tiba-tiba membuatmu gugup. Mungkin karena sedari tadi kau belum memulai percakapan sama sekali dengannya, kau hanya fokus mendengarkan apa yang diucapkan oleh Oji-san tanpa bertanya, atau berkomentar sedikitpun. Hanya gumaman semacam "Oh, Aa, Hm," dan anggukan saja yang sedari tadi kau gunakan untuk menanggapi setiap ucapan Oji-san.
"Apa Oji-san tidak salah memberiku kamar? Aku rasa ini terlalu luas untuk ku." Tanyamu ragu, kau tampak tersenyum kikuk dan menggaruk pipimu yang tidak gatal dengan jari telunjukmu.
"Apa ada masalah nona?" Tanya Oji-san kalem, tapi terkesan dingin padamu.
"Namaku Kazehaya [Name], kau bisa memanggilku [Name]." Jeda sesaat, kau lantas tersenyum ramah. "Maksudku, ruangan ini rasanya terlalu luas untuk maid sepertiku Oji-san. Aku takut jika aku salah kamar." Jawabmu ragu-ragu.
"Hm...." Oji-san tampak mengelus dagunya, seolah ia sedang berfikir.
" . . . . " Kau hanya diam menunggu jawaban dari Oji-san tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY SITTER Chapter II (DIABOLIK LOVERS X READER)
VampireSuatu hari, kau tiba-tiba di beritahu oleh ayah dan ibumu bahwa sekarang ini keluargamu tengah dililit hutang, keluargamu hanya memiliki waktu selama 3 Bulan untuk melunasi setengah dari hutang tersebut. karena jika tidak, maka keluargamu akan kehil...