Clair de Lune
©claertesquieu
2019
Humainville.
Ibu Kota Vautour yang seolah tidak pernah tidur. Selalu ramai, selalu penuh hiruk pikuk. Satu-satunya yang menjadi pembeda waktu hanyalah sinar matahari dan gemerlap lampu ketika matahari sudah kembali ke peraduan.
Humainville adalah jantung sekaligus otak Vautour. Pusat segala urusan dan kebijakan seluruh negara dibuat dan diatur. Termasuk kebijakan untuk tidak memberikan hak-hak dasar kewarganegaraan kepada para vampir karena mereka bukan "manusia".
Humainville, sebuah kota di mana manusia hidup "berdampingan" dengan mereka yang bukan golongannya.
***
Semuanya berawal dari ratusan tahun lalu. Ketika sebuah perusahaan kimia di pinggiran Humainville meledak dan membuat beberapa orang yang terkena radiasi bermutasi menjadi sebuah makhluk baru. Makhluk yang dulu hanya menjadi salah satu mitos dan cerita turun temurun untuk membuat anak-anak kecil tidak keluar rumah saat malam menjemput.
Vampir.
Mereka tidur saat siang dan hidup saat malam. Mereka meminum darah dan mengubah korban mereka menjadi bagian dari mereka jika darah si korban terisap terlalu banyak. Dulu, Humainville adalah mimpi buruk. Orang-orang berlomba-lomba bersembunyi sebelum matahari terbenam dan memagari rumah mereka dengan besi agar para vampir tidak masuk. Hingga kemudian, para politisi Humainville menemukan kelemahan lain para vampir dan presiden turun tangan dengan mengeluarkan dekret untuk menangkap setiap vampir yang ditemui.
Api, senjata masyarakat Humainville untuk melawan vampir. Hampir setiap malam Humainille seolah berubah menjadi lautan api dengan bau daging panggang tubuh para vampir yang berhasil ditangkap. Hal itu berlangsung selama beberapa bulan hingga seorang vampir yang dianggap sebagai pimpinan mengajukan permohonan untuk berbicara dengan para pemimpin negara terkait nasib ratusan vampir yang lain.
Dialog pun dibuka dengan penjagaan ketat dan api yang mengelilingi. Pimpinan vampir memohon agar sisa-sisa bagian dari mereka dibiarkan hidup dan berjanji tidak akan mengganggu manusia. Namun sayang presiden sudah tidak bisa lagi percaya, terlebih setelah salah satu anggota keluarganya berubah menjadi vampir dan ikut terbunuh saat penyerbuan.
Dialog berlangsung alot. Namun akhirnya sampai pada keputusan bahwa para vampir tidak akan dikonsiderasikan sebagai warga negara ataupun manusia. Status mereka lebih rendah dan mereka harus mau dijadikan sebagai budak pekerja malam bagi manusia jika ingin tetap hidup dengan jaminan mereka akan diberi darah yang yang diambil dari Humainville dan kota-kota lain di Vautour sebagai ganti jasa mereka.
Melalui dialog itu, sebuah undang-undang pun akhirnya lahir.
Ratusan tahun berlalu, Humainville masih tetap sama. Masih menjadikan vampir sebagai budak malam ketika para manusia terlelap. Perbedaannya hanya terletak diperadaban yang semakin modern dengan pemikiran-pemikiran revolusionis tentang bagaimana seharusnya Humainville di masa depan. Termasuk wacana tentang kesetaraan derajat vampir dengan para manusia.
Sayangnya wacana itu masih terhambat oleh politisi-politisi tua yang duduk di pemerintahan. Mereka masih menganggap bahwa vampir adalah makhluk tidak berguna yang tidak memiliki kontribusi terhadap negara. Satu-satunya keistimewaan mereka adalah darah mereka yang berwarna emas. Hal ini yang seringkali membuat konglomerat berlomba-lomba untuk memelihara dan mengoleksi vampir dan meminum darah mereka untuk memperkuat status sebagai orang kaya.
Terlebih mereka meyakini dengan meminum darah vampir maka mereka akan awet muda. Hal ini didasari oleh umur vampir yang 'mati' diusianya dan tidak akan pernah menua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Clair de Lune
FanfictionHumainville, kota di mana manusia adalah raja dan vampir adalah budak. Jaehyun, si vampir, berhasil kabur dari perbudakan dan berusaha membalas dendam. Namun di tengah rencananya, ia dipertemukan manusia bernama Taeyong.