seratus empat puluh satu

96 16 0
                                    

seratus empat puluh satu
menit yang lalu
gadis itu masih berada di antara
kumpulan insan tetangga

seratus empat puluh menit lalu
seseorang telah berseru,

"Dia itu
diam saja dari awal masuk,
macam orang bisu!"

sepersekian detik sesudahnya
seluruh rahang terbuka
gigi-gigi bergetar seluruhnya
gelak tawa memecah ruangan

seseorang lain berkata,

"Siapa dia?
Kok gak pernah kenal?"

Lalu begitu saja,

"Cuekin aja,
dia membisu gitu kan."

"Dia pendiam."

"HAHAHA"

"Gak pernah keluar dia,
Kok tumben sekarang mau datang?"

"Sebenarnya, kita nggak terlalu butuh dia."

begitu saja harga dirinya
runtuh tatkala semua wajah
tertawa seolah adalah
sebuah lelucon besar:
   tertawa karena ia.

membaur dalam wanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang