seratus empat puluh satu
menit yang lalu
gadis itu masih berada di antara
kumpulan insan tetanggaseratus empat puluh menit lalu
seseorang telah berseru,"Dia itu
diam saja dari awal masuk,
macam orang bisu!"sepersekian detik sesudahnya
seluruh rahang terbuka
gigi-gigi bergetar seluruhnya
gelak tawa memecah ruanganseseorang lain berkata,
"Siapa dia?
Kok gak pernah kenal?"Lalu begitu saja,
"Cuekin aja,
dia membisu gitu kan.""Dia pendiam."
"HAHAHA"
"Gak pernah keluar dia,
Kok tumben sekarang mau datang?""Sebenarnya, kita nggak terlalu butuh dia."
begitu saja harga dirinya
runtuh tatkala semua wajah
tertawa seolah adalah
sebuah lelucon besar:
tertawa karena ia.
KAMU SEDANG MEMBACA
membaur dalam wana
Poetryseolah hidup di dalam gelap ia selalu ingin lenyap sekali itu saja ijinkan ia hilang. 2019