rasanya ia mabuk kepayang
mengingat kejadian-kejadian
bagai roda pemutaran film
yang berulang seperti mimpibertalu sarkasme obrolan
perihal dirinya oleh orang-orang
tuturan bengis yang mendesis
bergemuruh di hati yang kritisterisak ia sederas air menggelora
kalau saja wana itu jauhnya berkilo-kilo dari para manusia
pasti tangisnya tak ia redam
demi menjaga kesunyian wana
biar orang tidak curiga mengapa
ada isakan di dalam wanananti, manakala ia keluar dari
wana itu, ia tak perlu menangis lagi
biar orang melihatnya tetap sama;
gadis yang cela.
KAMU SEDANG MEMBACA
membaur dalam wana
Poesiaseolah hidup di dalam gelap ia selalu ingin lenyap sekali itu saja ijinkan ia hilang. 2019