Chapter 3

9 2 0
                                    

《Revan Pov°》

Hari ini,hari pertama gue menjemput cewek.Entah kenapa gue berubah jadi care sama cewek.Cewek kali ini emang berbeda dari cewek yang lain,gue merasa ada sesuatu yang terpendam dihati gue.

Saat gue berada didepan rumah lisya,tanpa berpikir panjang gue langsung masuk kerumahnya.

Tok tok tok...

Tak lama kemudian pintu rumah lisya terbuka,terlihat sosok wanita paruh baya membukakan pintu.Gue pun mencium tangan wanita paruh baya itu,lalu ia menyuruh gue untuk duduk diruang tamu.

"Cari lisya ya?"tanyanya.

"Iya tante,lisya nya ada kan?"

"Ada kok,bentar ya.Biar tante yang panggilin."

Wanita paruh baya itupun menaiki tangga untuk memanggil lisya,mungkin kamar lisya berada di lantai 2.Tepat saat mama nya lisya keatas,ada sosok lelaki yang menghampiri gue dan duduk bersama gue.

"Cari siapa?"tanya lelaki itu.Kalau gue lihat penampilannya,sepertinya itu adalah kakak lisya,gue pun kembali mengingat chat lisya kemarin saat ia bilang bahwa kakaknya pemarah.

"Cari li-lisya,lisya nya a-ada?"jawab gue gugup.

"Yaelah santai aja kali,gausah gugup gitu."sahut lelaki itu sambil terkekeh.

"Kenalin,gue revan."gue memberikan tangan kanan gue sebagai ucapan perkenalan.

"Arsyaf."jawab kakak lisya sambil membalas jabatan tangan gue."Lo kenapa kaya'nya takut gitu ama gue?emang kita sebelumnya pernah ketemu?"kakak lisya kini mulai menginterogasi gue.

"Lisya soalnya kemarin bilang kalo gue kesini,entar dimarahin sama abang."jawab gue dan menunduk.

Bang Arsyaf hanya terkekeh dan menepuk pundak gue.

"Mau-maunya lo dibohongin lisya."arsyaf kembali terkekeh "Lisya daridulu itu,setiap ada temen cowok mau main kesini,pasti dia ngasih alesan itu mulu.Sampai sekarang pun gak ada temen cowok lisya yang main kesini kecuali adit dan iqbal.Dan elo,adalah salah satu orang yang berani dengan ancaman lisya"jawab arsyaf terkekeh.

"Ha?"mulut gue menganga setelah mendengarkan ucapan bang arsyaf.

"Haha..oh iya lo kenal sama adek gue sejak kapan?"

"2 hari yang lalu"

"Baru 2 hari?"

"Iya,kenapa bang?"

"Aneh aja."

"Aneh kenapa?"

"Nih gue ceritain ya,adek gue itu kalo deket ama cowok lamaaaa banget..Apalagi kalo sampai bawa cowok kesini,itu mustahil bagi gue.Tapi,baru kali ini gue lihat dengan mata kepala gue sendiri kalo ada cowok yang menginjakkan kaki disini hanya untuk mencari lisya.Gue aja heran ama dia,bisa-bisanya dia dideketin banyak cowok padahal kan dia itu jelek"jelas arsyaf dan terkekeh.

Tanpa gue sadari,ternyata sudah ada lisya dan mama nya yang daritadi berdiri disamping abangnya.Entah sejak kapan dia nongol,setelah mendengar ocehan abangnya,lalu ia menarik telinga abangnya kuat-kuat.

"Baguss...baguss..udah berani gosipin gue ya sekarang"ucap lisya sinis sehingga membuat bang arsyaf meringis kesakitan dengan jeweran ditelinganya karna lisya.

"Ampun nggak?kalo nggak,gue bakal keluarin jurus gajah terbang gue..satu..dua-"

"Ampunn neng,maapin abang,abang khilaf."sahut bang arsyaf,gue hanya terkikik melihat perlakuan lisya dan abangnya.

"Oke gue maafin,tapi awas aja lo kalo ngulang kesalahan lo lagi"lisya akhirnya melepas tangannya yang tadi menarik telinga abangnya,setelah itu bang arsyaf lari keluar rumah.

Jaga Hatimu UntukkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang