VI

3 2 0
                                    


Beberapa hari ini rasanya cukup melelahkan untuk pergi sekolah. Aku sangat bersyukur hari minggu yang kutunggu akhirnya tiba.

Sudah jam 10 pagi, aku sedang menunggu zaki untuk datang ke apartku. Kami berencana untuk berkaroke di apartku. Dan ini waktu yang tepat karena mama tak ada di sini, sehingga tidak membuatnya marah karena keributan kami.

TING! TONG!

Aku dengan bergegas berlari ke pintu. Dengan semangat 45 aku membuka pintu dan bersiap-siap untuk memarahi zaki karena sudah lama aku menunggunya. Aku rela bangun pagi demi zaki yang mengajakku untuk berkaroke.

Saat membuka pintu, aku terpaku dengan orang yang menekan bel.

"hai!" ujar febi sambil menyeringai yang membuat giginya yang rapi terlihat.

Aku yang masih dengan suasana kaget hanya bisa mengangkat sebelah alisku. Aku salfok sama orang dibelakang febi. Ia memegang bahu febi dari belakang dan tersenyum cengigiran kearahku.

"maaf aku telah menggangumu ana, aku dan affa kesini ingin meminta bantuan kepadamu. Kamu kan cukup bagus dalam kesenian, jadi kami ingin meminta ide kepadamu, bolehkan?" tanya febi.

Tanpa menunggu jawabanku, febi langsung masuk ke apartku dan langsung menuju kedapur untuk menaruh makanan yang dibawanya. Tak lupa naffa mengekor febi.

"kenapa harus hari ini febi? Aku ingin kencan dengan zaki" ujarku sambil tertawa.

"zaki akan ke sini? Oke itu lebih baik" ujar febi sambil mengancungkan dua jempolnya.

Naffa tiba-tiba mendekatkan mulutnya ke kuping febi.

"tidaklah! Kau percaya ana akan pergi kencan bersama zaki?" tanya febi dengan suara yang keras.

Naffa hanya mengangguk lemas.

"kau sungguh bodoh naffa" ujar febi menggelengkan kepalanya.

TING! TONG!

Aku berjalan menuju pintu. tetapi angin yang kencang tiba-tiba datang dan itu berasal dari febi yang berlari untuk membuka pintu.

Dengan kasar febi membuka pintu dan tanpa ancang-ancang langsung melompat ke arah zaki yang baru saja sampai dan memeluknya. Jika zaki tidak cepat tangkap mungkin mereka berdua akan jatuh.

Aku yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepala sambil menyandarkan diri di pintu.

"zaki, aku sungguh merindukanmu. Kamu sudah sombong sekarang ya, tidak kontak-kontak aku lagi" ujar febi dengan bibir yang dimoncongkan.

Zaki hanya merespon dengan cengirannya.

***

Akhirnya hari minggu dihabiskan dengan berkaroke diapartku bersama zaki dan febi. Naffa? Dia bengong sendiri di sofa. Sepertinya dia kurang nyaman disini, karena ada zaki orang baru baginya.

Tapi, bagiku hari ini cukup bahagia.

Tugas seninya febi? Itu tidak terselesaikan sama sekali. Aku tak tau apa yang ditampilkan oleh febi, besok hari senin. Aku hanya berharap semoga mereka berhasil akan tugasnya.






maaf terlalu pendek part kali ini😥

i am hapy because you are hereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang