Pertemuan dengannya

1K 64 5
                                    


Beberapa tahun sudah berlalu.
Pagi ini terasa sedikit dingin dibandingkan hari-hari sebelumnya.kini Allena tumbuh menjadi seorang gadis cantik
Yang sudah menginjak usia 17 tahun.

***

Setelah selesai Membaca buku,Ia menyisir rambut coklatnya, dan membiarkan rambutnya tergerai.papa hari ini akan berangkat ke salah satu kota di hindia belanda yaitu Bandoeng.karna keberangkatan papa yang lumayan lama, Allena memanfaatkannya untuk pergi kepasar bersama para jongos.

awalnya para jongos takut nanti meneer Jan akan mengetahuinya dan akan memecat mereka. Tapi karna pujukan Allena membuat mereka iba dan akhirnya menyetujui keinginan nya,joffrouw Janssens tidak masalah dengan hal itu
Allena pun pergi bersama jongos menaiki sado.

Saat sampainya di pasar, Allena merasa sangat senang ini adalah kali pertamanya ia menginjakan kaki di pasar sungguh kebahagiaan sederhana baginya.
ia pun mengikuti kemana jongos nya pergi, jika papa tidak ada dirumah dia lebih suka dipanggil
Allena daripada nona oleh para jongos.karna umur mereka yang lebih tua membuatnya merasa tidak enak jika dipanggil Nona terutama Sumi,karna Sumi sudah ia anggap sebagai ibu baginya.
"Sumi kemana lagi kita akan pergi?" tanya Allena bingung

"kesana, kita akan membeli buah-buahan"sambil menunjuk kearah penjual buah.

"baiklah, ayo"

Mereka pun berjalan ke arah penjual buah itu.karna Sumi berjalan lebih cepat Allena pun tertinggal jauh dibelakang.

Tiba-tiba. Bruuk... Allena terjatuh karna ditabrak Oleh seorang pemuda tampan yang sepertinya sedang dikejar oleh tentara belanda
"maafkan aku nona, apakah kau tak apa? "

"ya.. Aku tidak apa-apa."

"baiklah kalau begitu,sekali lagi maaf kan saya"

Kata-kata itu keluar dari mulut pemuda tampan itu, kemudian si pemuda menarik Allena dan bersembunyi di balik tembok, membuat Allena semakin terpisah dari Sumi.

"maafkan saya nona"kata sang pemuda seraya melepaskan tangannya dari pinggang Allena

"iya tak apa, tapi kenapa kamu dikejar tentara-tentara itu? Apa kau mencuri? "tanya Allena dengan was-was

"tidak, aku tidak mencuri! Aku hanya berjuang untuk membebaskan negeri ku dari jajahan bangsa mu"jawab pemuda itu dengan lantang.

"ma.. Maafkan atas semua kesalahan yang diperbuat oleh bangsa ku,aku juga tidak menginginkan ini terjadi.tapi,apalah dayaku, mereka juga berbeda pendapat denganku.pemikiranku kadang ditepis oleh pemikiran mereka yang haus akan kekuasaan dan harta"

Mendengar perkataan itu membuat sang pemuda terdiam.belum pernah ia menemukan gadis belanda yang berhati nurani dan berpikir kritis.

"oh iya nama ku Raden Surya Chandra Kencana,panggil saja aku Chandra"

"saya Allena Zabeth Janssens"

"kau anak dari jendral Jan Willem Janssens? " seraya menjauhkan diri dari Allena.

"ti.. Tidak.. Aku tak seperti nya,tak apa aku tak akan menceritakan tentang pertemuan ini padanya. bisa-bisa aku akan dihukum jika tahu pergi kepasar bersama Sumi.alih-alih menceritakan tentangmu, aku yang akan kena imbasnya."

Tertawa

"baiklah Allena,aku akan pergi."
Chandra pun berlari dan mengendap-endap agar tidak dicurigai oleh tentara-tentara itu.

Chandra prov

"kenapa tadi aku merasakan sesuatu yang bergejolak dalam dada?

Ah..sialan kenapa aku ini? Apakah ini yang dinamakan jatuh cinta pada pandangan pertama.

Raden Surya Chandra Kencana

Adalah anak seorang priyai dan anak dari salah satu Raden di tanah jawa.dia lahir dan besar di Batavia,dia juga ikut dalam perang gerilya untuk membebaskan tanah jawa dari penjajahan belanda. dia bergabung dalam perkumpulan para pemuda yang ingin memerdekakan tanah air nya ini.

*Rumah Allena*

Allena pulang bersama Sumi menggunakan sado,saat pulang kerumah betapa kagetnya ia karna sang papa sudah menunggu kepulangannya dengan wajah yang menahan amarah.
Sumi juga ketakutan,karna ia telah membawa nona nya itu ikut serta ke pasar.

"dari mana je?apakah je tidak mengerti apa yang dulu ik sering katakan ha! Jangan pernah pergi ke pasar atau hanya menemani jongos itu berbelanja,martabat mu lebih tinggi dari pribumi-pribumi itu!dan kau adalah Anak petinggi di kota ini! "

"tapi,kenapa papa,apa salah nya pa? Ik hanya ingin melihat dunia luar pa! "

PLAKK.... Sebuah tamparan mendarat dipipi Allena.

"papa?... Teganya kau menamparku begini"
Allena pergi berlari menjauh dari papa,mama dan Sumi. Mama mencoba menjelaskan tapi papa tak mau mendengarkan.
Semenjak kejadian itu, Sumi menjadi kehilangan pekerjaan.

Allena merasa bersalah kepada Sumi karna telah memaksa nya hingga Sumi dipecat oleh tuan Jan. Allena mencari cara agar dapat membuat Sumi kembali bekerja dirumahnya namun,usaha itu sia-sia.

Next>>
And vote :)

Ps : meneer : tuan

ALLENA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang