Part 8

19 4 5
                                    

Dipagi hari, saat semua santri melakukan aktivitas.. adinda dan santi pergi ke sekolah, tapi dengan suasana hati yang berbeda, dia tidak tau mengapa revan semaleman begitu cuek padanya. Apa yang salah pada dirinya? Apa revan menyesal telah menikah dengan nya..yaallah cobaan apa lagi ini?jangan sampai engkau membuatku seperti dulu lagi yarrab..
.
.
Saat adinda tengah berjalan kaki dengan santi, tanpa ia sadari ternyata revan dan andri tidak ada dengan mereka..sebenernya apa yang terjadi?mengapa semua ini begitu membuatnya bingung..

"Din,revan dan andri mana ya?kok gak biasanya mereka biarin kita berangkat berdua?apa mereka sakit ya?kok aku jadi khawatir sih sama andri"Santi keceplosan menyebut nama orang yang dia kagumi saat ini, mata adinda pun mengernyit sebelah sambil tersenyum penuh arti.. "Cieee ciee ada yang khawatir nih, sejak kapan kamu perduli sama andri?" Tanya adinda.

"Ih siapa juga ya wajarlah kalo aku perduli, kan dia sodara kita juga, kamu jangan salah sangka gtuu din" jelas santi dengan salang tingkah.

"Bilang aja kali, aku restuin kok hahahah" tawa adinda, dia tidak menyangka sahabat nya ini bisa jatuh cinta.

"Syut ya jangan bilang bilang sama andri, cukup kamu saja. Aku tidak ingin rasa cinta ini menjadi zina dan membuat dia menjauh dariku"

"Tenang aja san, aku gakan mungkin bocorin, kamu cukup doain dia aja ya..cintai dia dalam diam" Ujar dinda sambil tersenyum, walau mungkin senyuman itu palsu.
.
.
.
Kini mereka tiba di sekolah, mereka melihat andri dan revan dikantin, ternyata mereka sudah berangkat duluan..tidak biasanya kan?ada apa dengan mereka berdua. Saat mata adinda dan revan bertemu, revan hanya mengalihkan pandangan..dia tidak mau rasa kecewa itu terlihat oleh adinda, adindapun heran mengapa revan seperti itu padanya.

"Emm san kita langsung ke kelas aja yu"Ajak dinda kepada santi.

"Kamu gakan sarapan?tadi kamu nggak sempet sarapan lhoo din!"Jelas santi.

"Nanti aja pas istirahat, sekarang aku lagi gak mood"

Tiba dikelas, adinda terus saja melamun..dia memikirkan sikap revan yang berubah, sebenernya ada apa ini? dia dan revan harus berdiam seperti ini saat sekolah atau ditempat umum ya gak masalah, tapi saat mereka berdua didalam kamar apa harus berdiam juga seperti saat ini, saat malem pun revan begitu cuek!

"Din, kamu kenapa?kok ngelamun sih..kamu ada masalah?cerita dong jangan diem mulu"

"Aku ga papa san, kamu tenang aja kalo aku ada maslah aku pasti cerita sama kamu"Ujar dinda sambil tersenyum, bukannya dia tidak mau berbagi cerita dengan santi..hanya saja saat ini bukan waktu yang tepat, dia tidak mau maslah rumah tangganya diketahui orang lain.

"Yaudaa awas ya kalo enggak cerita,,aku ngambek nih"Jawab santi sambil pura pura marah.

"Iya iya santi q yang bawel" santi hanya tersenyum, dia bahagia mempunyai sahabat seperti adinda, dia begitu sangat perhatian! Batin santi.
.
.
Bel istirahatpun berbunyi, tetapi adinda masih melamun, dia tidak berniat beranjak dari tempat duduknya..

"Din kamu gakan kekantin?tadi kamu kan gak sarapan, sekarang kamu harus makan! Kalo enggak,,entar kamu sakit"Jelas santi..

"Aku enggak laper san, nanti aja makannnya, kalo kamu mau ke kantin, ke kantin aja ya aku lagi males"

"Lhoo kok gtu, kamu sakit ya din?muka kamu pucet banget..aku jadi khawatir"

"Enggak papa san,aku baik baik aja..udah ah sana ke kantin, aku mau tunggu disini aja"Ujar dinda , sebenernya dia memang sedikit pusing karena tadi tidak sempat sarapan, tapi dia tidak ingin membuat sahabatnya itu khawatir..

"Yaudaa, kamu disini yah, aku gakan lama kok..byeeee" santi pun pergi, kini tinggal adinda sendiri dikelas.. dia merasa sangat lelah, lelah dengan keadaan ini dimana revan menjadi cuek padanya. Tiba tiba, ada yang masuk ke kelas adinda, dia adalah aldo yang mengantarkan ia dan santi pulang kemarin, sebenernya apa mau dia, sampe datang ke kelas nya.

"Sendirian aja, kenapah gak ke kantin cantik?"

"Bisa enggak, kamu kalo masuk ucap salam dulu?"

"Ehehe maaf lupa aku, yaudah jadian lagi yah.. Assalamualaikum adinda cantik, aldo yang ganteung datang untuk menjemputmu"

"Waalaikumussalam"Jawab adinda singkat, ia tidak mau berdebat dengan aldo, nanti ada kesalah pahaman seperti dia dan aldo dulu.

"Kok cuek gitu sih, senyum dong biar cantiq nya nambah" Goda aldo kepada adinda.

Adinda hanya memutar kedua bola matanya, dia jengah dengan aldo, sepertinya ia harus pergi dari kelas ini sebelum ada orang yang melihatnya berdua dengan aldo. Saat hendak pergi, aldo mencegah lengan adinda. "Kamu mau kemana?biar aku temenin yah?"Ajak aldo sambil tersenyum tulus.

"Enggak usah, aku sendiri aja..aku mau nyusul santi ke kantin, aku gak mau berduaan dengan lelaki, nanti ada fitnah bagaimana?dan aku gak mau itu terjadi."Jelas adinda sambil melepaskan tangan aldo.

"Ini sekolah, ya wajarlah jika lelaki dan perempuan bersama, orang ini sekolah untuk umum kan bukan untuk agama islam saja"

"Memang, tapi aku seorang santriwati maka aku harus menjaga tingkah lakuku sebagai seorang santri"Jelas adinda sambil pergi dan mengucapkan salam.
.
.
Kini adinda tengah mencari santi ke kantin, tanpa menunggu lama adinda melihat santi yang sedang memesan makanan, dia tidak sadar bahwa adinda ada di belakangnya.

"San, kok kamu lama banget siih"

"Aduh din, kamu kok ngagetin aku sih"Kesal santi.

"Hehe maaf ya lagian kamu lama sih, aku dikelas sendiri tau"

"Siapa suruh tadi diajak gamau, jangan salahin aku yah"Ujar santi sambil pura pura marah..

~tanpa mereka sadari, ternyata disana ada revan yang melihat mereka,, tetapi revan tidak berniat untuk mendekati atau sekedar menyapa, entahlah sepertinya dia masih kecewa.~

"Van, apa kamu tidak ingin menyapa adinda sedikitpun, keliatan nya dia sedang sakit..mukanya saja pucat"Ujar andri

Revan hanya menghembuskan nafas kasar. "Aku tidak tau andri, kecewaku terlalu besar.. apa dia tidak bisa menghargai perasaan ku sedikit saja?memang kita menikah hanya karena kesalah pahaman, tapi pernikahan itu bukan mainan, dan tidak bisa dipermainkan"

"Jangan egois, beri dia waktu untuk menerima semua ini. Mungkin sekarang dia tidak sadar dengan perasaan mu, tapi suatu saat dia pasti akan tau tentang perasaanmu..kalahkan kecewa dan egomu dengan rasa sayang mu kepadanya"jelas andri kepada revan.

Revan terlihat sedang berfikir, dia bingung apa yang harus dia lakukan sekarang..minta maaf kepada adinda?tapi apa salahnya?bukan nya adinda yang salah?entahlah perasaan nya saat ini sangat kacau. Memikirkan adinda dan rina mantan nya yang hari ini akan pindah ke pesantren milik ayahnya..

BERSAMBUNG!

Sabar ya adinda revan, semuanya akan baik baik saja kok.
Lanjut?okee tunggu aja readers q♥
.
.
Typo bertebaran..

Cinta SuciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang