Part 9

28 4 2
                                    

Revan masih saja beradu antara logika dan hati, dia bingung harus bagaimana, tapi yang jelas rasa kecewa itu masih ada. Ia pun berfìkir dan mengingat perkataan andri. Andri benar ia tidak boleh egois, dia harus bisa meminta maaf kepada adinda atas sikapnya..
.
.
Sepulang sekolah, dia menunggu adinda di gerbang, dia berniat untuk meminta maaf kepada adinda,, saat hendak menghampiri adinda. Ternyata adinda tidak sendiri, dia berdua bersama aldo. Lalu dimana santi?mengapa dia berduaan dengan lelaki lain?

"Apa kmu memang tidak bisa menghargai aku din?aku ini suami kamu, tapi kamu seakan akan tidak menganggap aku ada"Gumam revan dengan nada yang melemah. Ia pun pergi dan pulang sendiri..
.
.
Tiba di pesantren, dia langsung berjalan menuju rumah. Saat hendak berjalan, ada yang memanggilnya dan ia tersenyum..ternyata yang memanggilnya adalah rina, mantan kekasihnya dulu.

"Haiii revan,,gimana kamu terkejut ya ngeliat aku udah disini?"Tanya nya dengan sedikit tertawa.

"Eh hai rin, iya nih kirain aku kamu gak bener mau pindah kesini"jawab revan dengan tersenyum.

"Ya enggak lahh, masa aku bohong sih,,bohong itu dosaaa lhoo van"ujarnya dengan nada bercanda.

"Iya aku tauu itu rin, yaudaa aku pamit ya lebih baik kamu kembali ke asrama, nanti ada fitnah gak baik kita berduaan gini"Revan pun pergi dan mengucapkan salam.. entah dia harus merasa senang atau tidak dengan kedatangan rina, yang jelas sekarang perasaan dia campur aduk karena ulah adinda.
.
.
Malam hari pun tiba, tapi adinda sampai saat ini belum memakan apapun. Dia tidak bisa tenang memikirkan sikap revan yang berubah, apa yang salah padanya.. mengapa revan tidak mau sedikit pun menyapa, atau sekedar basa basi..

"apa revan memang tidak bisa mencintai ku?jika memang iya, dia tidak seharusnya bersikap seperti ini..aku ini perempuan, perasaan ku sangat sensitive, mengapa dia tidak mengerti?kalo gini caranya lebih baik aku tidak sekamar dengannya." Ia pun pergi keluar kamar, saat sedang berjalan dia tidak sengaja melihat revan dan santriwati baru sedang mengobrol berdua. "Apa mereka tidak takut jika abi melihat?bisa bisa ada kesalah pahaman lagi..yaallah mengapa rasa nya sakit saat melihat dia bersama perempuan lain?"Gumam nya sambil menahan tangis. Siapa lagi perempuan itu kalo bukan rina, dia tidak tau jika rina adalah masa lalu revan.

Dia tidak bisa menahan tangisnya, ia pun pergi berlari pelan ke taman. "Mengapa kamu tega van?selama ini aku berusaha menjaga hati kamu tapi apa balasan dari kamu?kamu menyakiti aku hiks..hiks."teriak adinda pelan agar tidak ada yang mendengar nya.

Saat ia sedang menangis, tiba tiba ada yang menepuk bahunya pelan. "Ternyata kamu disini, kenapa kamu malem malem diluar?gak baik buat kesehatan."

Adinda melihat siapa yang berbicara barusan, dia kaget..mengapa revan bisa berada disini?bukan nya tadi dia bersama santri baru itu!

"Aku hanya mencari udara segar aja"jawabnya singkat.

"Ini sudah malem adinda, bagaimana jika kamu sakit?kamu harus memikirkan kesehatan mu agar tidak merepotkan orang lain"jelas revan dengan nada cuek.

"Maksud kamu apa?aku merepotkan kamu??ohh jadi selama ini kamu merasa repot?hah?? Kalo gitu kenapa kamu mau menikah sama aku kalo aku hanya merepotkan kamu??"teriak adinda sambil menangis.

"Aku hanya tidak ingin mengecewakan orang tua ku, dan kamu? Mengapa kamu menerima juga pernikahan ini??atas dasar apa hah??"teriak revan yang tak mau kalah. Adinda menangis sejadi jadinya, dia tidak menyangka revan akan berteriak di depan nya.

"Revan, sebenernya ada apa dengan mu?jika memang kamu tidak mencintai ku,,tak seharusnya kamu kasar seperti ini, mengapa kamu berubah van?apa salah ku?"tanya nya dengan nada melemah.

"Apa kamu tidak sadar?kamu tidak bisa menghargai ku sebagai suami kamu, kamu jalan berdua dengan lelaki lain disekolah. Apa itu pantas untuk perempuan yang sudah menikah?kamu sama sekali tidak memikirkan perasaan aku din."Ujar revan sambil menunduk.

Adinda kaget, ternyata dia melihatnya bersama aldo. "Revan, kamu salah paham..aku gak ada hubungan apa apa sama aldo, tadi santi ada tugas kelompok..jadi aku pulang sendiri, aku mencari kamu di sekolah, tapi aku tidak sama sekali menemukan kamu. Saat aku mencari kamu, aldo datang dan dia mengajak aku untuk mengantarnya menyimpan buku di perpustakaan, sebagai gantinya dia mengantarkan aku pulang..apanya yang salah van?ak ak akuuu mencintai kamu van"ucapnya, tiba tiba dia merasakan gelap dan tak sadarkan diri. Revan kaget dan panik, apa benar apa yang diucapkan adinda, dia pun membopong adinda ke kamar.
.
.
Tanpa mereka sadari, ternyata ada yang mendengar pembicaraan mereka. Dia adalah...rina, rina sedang berjalan dan dia tidak sengaja mendengar adinda dan revan mengobrol. "Oh jadi kamu sudah menikah van, baiklah kita lihat nanti siapa yang akan kamu pilih, aku atau dia isteri mu"Gumamnya sambil tersenyum miring, ternyata rina itu sangat licik.
.
.
Tiba dikamar, revan langsung membaringkan adinda di kasur. Dia khawatir, karena wajah adinda terlihat sangat pucat, "din bangun din, jangan buat aku khawatir sayang maaf kan aku karena terbawa emosi" ujarnya dengan menyesal.

"Bangun lah din, aku janji aku akan slalu menjaga kamu. Aku juga mencintai kamu din, jangan tinggal kan aku" tiba tiba tangan adinda bergerak,ia mulai membuka matanya dan melihat revan dengan wajah yang tak bisa di artikan.

"Kamu udah bangun,,syukurlah aku sangat khawatir, sebenernya mengapa kamu bisa pingsan seperti ini sih??apa kamu belum makan?"tanya revan dengan nyerocos.

Adinda hanya diam, dia aneh mengapa revan menjadi bawel seperti ini. "Kalo nanya satu satu dong, aku pusing jawabnya" jawab adinda.

"Maaf aku khawatir sama kamu,,maaf karena perkataan ku tadi maaf karena sikap ku yang membuat mu sakit..jujur, aku cemburu melihat mu bersama pria lain din." Adinda tersenyum, "kamu tenang aja, hati aku hanya untuk kamu van, dan enggak mungkin aku bisa mengkhianati kamu" Jawab nya dengan menggenggam erat tangan revan. Dia sangat bahagia saat ini, terima kasih yaallah. Ia pun tidur bersama di ranjang, dan bermimpi indah.
.
.
Pagi hari, seperti biasa adinda dan santi berangkat sekolah. Kini mereka tidak berdua, mereka bersama dengan santriwati baru, siapa lagi kalo bukan rina.

"Haii,salam kenal ukhty,,nama aku rina senang bisa berkenalan dengan kalian."ucapnya dengan sok ramah.

"Haii salam knal juga ukhty, aku adinda. Senang juga bisa berkenalan dengan mu"jawab adinda dengan tak kalah  ramah, dia melihat ke arah santi yang sepertinya enggan untuk berkenalan. Ia pun menyenggol lengan santi.

"Haii jg ukhty,aku santi" ujarnya dengan singkat. Entahlah santi sepertinya tidak suka dengam rina.

BERSAMBUNG

Wah ternyata rina jahat ya, katanya dia udah pesantren di luar kota. Tapi kenapa dia masih jahat ya?penasaran?tunggu cerita selanjutnya yaa♥

Typo bertebaran..

Cinta SuciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang