Four

6 1 1
                                    

   Kepergian Nia semakin membuat nyali Alya menciut.Ia tak kuasa menahan tangis yang sudah ia simpan kemarin.Ya,kemarin Alya memang sudah menangis,tetapi kali ini rasa tangisnya lebih parah dan lebih pecah daripada kemarin.
   "Dek,jaga diri baik-baik ya.Kamu tunggu dua bulan lagi kakak pulang." ujar Nia mengelus puncak kepala Alya.
   "Adek tau kak,disana kakak kerja.Alya selalu ngedo'ain kakak kok disini..." rintihan Alya sangat terdengar lemas.Ia sangat-sangat merindukan Nia nantinya.
   "Kakak juga tau adek sayang banget sama kakak. Belajar yang bener yah...." sekali lagi air mata keduanya pun mulai menetes.
   "Adek sayang sama kak Nia...." mereka berdua jatuh kedalam pelukan masing-masing.
   "Dah Al....jaga diri baik-baik yah!!!!!" teriak Nia dari dalam taksi.
   "Iyah kak..pasti!!!" ucap Alya sambil melambai-lambaikan tangannya kepada Nia.
  
Satu minggu kemudian...

    Tak terasa seminggu telah berlalu,dan Budhe Ratih belum pulang kerumah.Juga kesendirian Alya semakin memuncak.
   Karena kepergian Nia,keceriaan Alya kian hari kian memudar.Ia jarang bercanda tawa bersama-sama.Alya merasakan bagaimana ditinggal sendiri.Tidak sedikit ia ditinggal,selama dua bulan ia ditinggal tanpa ada seorangpun yang menjaganya.
  
    "Al,lo kenapa sih??? Udah seminggu gue diginiin terus???" tanya Veron masih memgang sendok di tangan kanannya.
    "Aku baik-baik aja." Alya tidak menjelaskan panjang lebar tentang kejadian seminggu yang lalu,ia hanya butuh melupakannya saja.
   "Gue tau!! Dari raut wajah lo itu keliatan,kalo lo ada masalah di rumah.Cerita dong sama gue..." pinta Veron pada Alya.Cewek itu tertunduk lesu.
   "Ver,aku bilang nggak kenapa-napa kan?? Ngapain kamu yang panik???!" ujar Alya,kali ini emosinya bangkit memarahi Veron dengan tidak langsung.

   Veron terdiam melihat tanggapan Alya seperti itu.
   "Okey,nggak cerita nggak apa,tapi gue minta lo jangan kayak gini....malu diliatin siswa lain..." permohonan Veron pada Alya sangatlah mudah,hanya saja Alya masih belum bisa menanggapi pernyataan Veron barusan.
   "Aku cuma butuh waktu Ver.." penjelasan Alya sudah yang paling akhir.Veron menyerah.Ia tak mampu membujuk Alya lebih jauh lagi,takut sahabatnya itu stres dengan hal ini.
   "I'm so sorry Alya,gue minta maaf soal ini..."

                           *-*

   Alya pulang tanpa membawa sesuatu.Biasanya ia pulang membawa buah tangan untuk Nia.Sedangkan hari ini mood-nya hancur gara-gara kepergian Nia,lewat satu minggu.
    "Kok,gelap banget.Perasaan tadi aku berangkat lampunya masih nyala??" gumam Alya terheran-heran melihat pemandangan aneh di depannya.
   Alya masih terdiam.Karena panik,ia berjalan untuk menyalakan lampu di ruang tamu.
  Dan....
 
  "Kejutan!!!" teriak seseorabg dari dalam rumah,lalu kemudian lampu menyala.
  "Budhe Ratih!!!" Alya terkejut saat Budhe Ratih datang kerumahnya tanpa sepengetahuan Alya.
  "Gimana?? Non Alya kaget liat Budhe disini???" goda Budhe Ratih pada Alya.
   "Bentar,kok Budhe bisa tau Alya sendiri?? Siapa yang kasih tau Budhe??" tanya Alya tentang kehadiran Budhe Ratih tiba-tiba.
    "Karena Budhe dikasih tau non Nia kalau non Alya sendirian di rumah,sekalian pulang kesini buat nemenin non.." jelas Budhe panjang lebar.
    "Ya udah,ini Budhe bawa oleh oleh khas Malang.Ada kripik tempe,sama apel.Maaf non kalau makanannya agak ndeso." tutur Budhe Ratih memberikan sekantong kresek besar penuh berisi oleh-oleh.
    "Nggak apa-apa Budhe,lagian ini udah cukup buat aku...." goda Alya cekikikan.
    "Ah non bisa aja.."

   Seperti biasa,nyemil sambil menonton televisi bergenre korea.Ini saatnya Alya beraksi.Yaitu...nyemil sambil tidur-tiduran.Ditemani budhe memasak di dapur,untuk makan malamnya.
    "Non,makan malamnya sudah rampung." ucap budhe masih berberes di dapur.
    "Budhe masak apa??" tanya Alya.Budhe Ratih mengerutkan dahinya.
    "Budhe cuma masak udang laut non,soalnya tadi belanja di pasar nggak ada,habis ludes." cerocos Budhe Ratih lalu berjalan ke arah Alya.
     "Non makan ya...Budhe bawain kesini ya.." celetuk budhe pada Alya di sofa.
     "Emm...boleh.Tapi Budhe, harus ikut makan sama aku disini..." pinta Alya sambil mendorong makanannya masuk ke dalam mulut.
    "Tapi non..kan..."
    "Nggak ada tapi dan tapi.Pokoknya harus makan sama Alya disini..." Alya beranjak dari sofa dan lalu pergi ke meja makan.
    "Budhe duduk disini,biar Alya yang ngambil." senyum Alya mengembang melihat Budhe Ratih tersenyum hangat.
  
                          *-*

  Pagi ini cuaca cerah,tiada hujan,semilir angin sangat pelan menerpa dedaunan di taman depan rumah Alya.
   Rencananya,Veron akan mengajaknya keluar sembari menikmati pagi minggu dengan cara jalan-jalan di kota.Awalnya ia ragu-ragu ingin meninggalkan Budhe di rumah sendiri,tetapi Budhe malah menyuruh Alya pergi keluar,sangat-sangat gemas...
    "Budhe,nggak apa Alya tinggal dirumah.Bisa aja lho Budhe Alya pulang sampai sore...." celoteh Alya memilih untuk di rumah.
    "Ini kan hari minggu, non seminggu belajr terus butuh yang namanya jalan-jalan.Main sama temen..." ujar Budhe penuh pengertian.Sebenarnya Budhe hanya mau Alya bersenang-senang di masa mudanya yang tak lama lagi memudar.
    Alya tahu yang dilakukan Budhe adalah ingin membuatnya tak jenuh di rumah karena terlalu banyak tugas,ia butuh refreshing.
    "Ya udah budhe,Alya bilang dulu sama Veron.Tapi Alya takut budhe.....!" gerutu Alya masih berkutat memainkan ponselnya.
    "Budhe bersih-bersih dulu di dapur ya...non langsung ganti baju." ucap Budhe Ratih, kemudian ia pergi ke ruang belakang.

  Nah ini ada aku tulis obrolan Alya sama Veron.Capcus....

   Alya:
   Ver,aku ikut kamu.

Veron:
Beneran mau ikut nih?

   Alya:
   Iya,tapi nggak ada
   yang nganter aku....

Veron:
Ya udah,ntar gue
jemput di rumah lo..

   Alya:
   Iya,aku tunggu...di
   rumah....dah..cepat jemput.

                            *-*


    Saran terbaik di saat kalian baca wattpad,tinggalkan vote dan always coment di sini...👇👇

   To author mintanya dikomenin yang nggak pedes-pedes amat...maunya agak adem,tapi nggak hot juga....😄😄😄😄😄

    ( Maafin author nih guyss..😅)
                         Typo

  

Welcome SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang