#2

84 10 0
                                    

Je POV

Teettt toet~

Bel istirahat berbunyi. Tapi kok kayak konslet ya?

"Je, aing injem uit, dung. Cepuluh libu boleh ya," Gena menowel pipi gue. Sensitif gue kalo di bagian pipi, kan aing teh tembem "Hali ini aing gak dapet uang jajan, Emak marah karna jemurannya gak cengaja kecipratan aer dari kolam ikan," Gena memasang puppy eyes.

Gue memandang Gena jengah dan mengambil duit gue di tas.

🎵Kutuliskan cerita tentang caraku meminjamkan duitku~
Tentang apa yang membuatku mudah berikan duitku padamu~

Takkan habis alasan kamu, saatku tagih hutangmu~
Kan teramat jenuh diriku tuk ungkapkan rasa ini~

Telah habis sudah duit ini tak lagi tersisa dalam dompetku~
Karna tlah kuhabiskan sisa duitku untukmu~

Untukmuuu~
Duit cadangankuuu~🎵

Hiks;)

"Nih,"Gue menyerahkan duit gue ke Gena yang cengo karna nyanyian gue yang absurd.

"Woi, ayok kantin. Keburu doi gue minggat," Nada tiba-tiba menarik gue, otomatis gue narik Gena.

"Lah, si Yara kemana? Osisnya belom selesai?," gue heran tuh bocah beneran lagi rapat osis atau malah boker.

"Lah mana gue tau," Nada masang muka bego, emang bego sih ni bocah:v Eh, maap.

~~~***~~~

"Bude, pesen soto dua, nasi goreng satu. Minumnya lemon tea sati sama es tehnya dua," gue memesan makanannya dan duduk di salah satu kursi di kantin.

Gak lama makanan yang gue pesen datang "Nih, pesanannya,"

"Makasih bude,"

"Buset lo makan segini banyaknya? Pantesan tembem," ucap Garda yang tiba-tiba mengambil tempat di depan gue. Garda si tengil dari kelas gue.

Seketika gue cemberut, "Ya, kalik gue makan segini banyaknya! Emang lu kata gue babi apa?"

"Hoi apaan babi babi?," Yara menghampiri gue dan Garda.

"Bunda, masa adek dikatain tembem. Telus dikira adek makan segini banyaknya. Dia nakal bunda," gur merengek ke Yara, udah biasa sih gue manggil dia bunda;)

"Lah, emang lu tembem," Garda ngatain gue lagi.

"Emang gue tembem. Yang penting gue imut, yakan Bunda?,"

"Iya kamu imut, kok. Saking imutnya kamu mirip sama mimi peri," dasar Yara minta di ulek-ulek.

"Oi! Oi! Mana pesanan gue!," teriak Gena yang baru aja datang dengan Nada. Soalnya tadi mereka mampir di KM, biasalah mau ketemu doi dadan dulu biar tambah syantik.

"Nih, dah gue pesenin," ucap gue jutek.

"Ashiap! Makan kuy," Gena dan Nada langsung mengambil tempat di samping gue.

Sementara Garda masih duduk di depan gue sambil ngunyah permen karet. Gue ngelirik dia.

"Lu ngapain masih disini?," tanya gue.

Garda gak menjawab pertanyaan gue. Lalu ada suara notifikasi dari handpone gue...

'Plg Yth, sisa kuota Flash Anda 9.99MB. Cek kuota&beli paket atau hub *2169#'

Haduh mau abis nih gimana?-author.

Kenapa kau tolol wahai author. Baru aja dibeliin kemaren lusa-Je

Yah, gimana namanya juga tergoda mau buka ini itu-author

Emang lu buka apa sampe tergoda?:v-Je

~~~***~~~

Tbc...

Dark! Tolong! Gelap disini!
Au ah, gaje😵

JennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang