Selamat membaca😗
*********
Je POV
Kreeek!
Gue buka pintu secara perlahan. Tercium aroma yang tidak normal. Di dalam ruangan gelap, banyak benda yang berserakan secara tidak wajar.
"Allahuakbar!" desis gue.
Buku-buku komik berserakan di setiap sudut ruangan. Baju dan celana bergelantungan dimana-mana. Nasi bungkus basi, bungkus makanan dan minuman yang dikerubungi serangga. Selimut dan entah kain apa yang menutupi jendela.
Dan pemandangan yang paling ngeri adalah, sebuah celana dalam tergelantung di kepala ranjang.
Hoek!
Gue lihat penghuninya masih tidur terlelap sambil memeluk gitar.
Et, dah bocah ini bisa bisanya tidur di kamar sampag kayak gini. Perasaan baru seminggu yang lalu dibersihin.
"Angun~ hoi~ angun oi~ Ommy," gue mengguncangkan Tommy, maaf ya saya tidak bisa berbicara secara jelas. Karna saya sedang maskeran, biar tambah mulus:v
"Hm!," Tommy mengucek-ucek matanya.
"Bangun!,"
Tommy melirik ke arah gue dan tersentak "Hua! Iblis! Iblis! Iblis!~" gue tendang aja ya?
Duak!
"Aduh!" mampus lu, dasar kakak kurang ajar, adek sendiri dibilang iblis.
Tommy bangkit dan memicingkan matanya "Olalah," baru sadar kalo ini gue.
"Olalah! Your head itu," ucap gue kesal.
"Ngapain lu pake masker segala. Muka buluk ya buluk aja," jleb! Dalam, bang.
Gue mengerucutkan bibir dan menatap kesalnya kesal. Tommy terkekeh geli dan menarik hidung gue.
"Kyaaaaaaa! Entar sobek!"
Sret
"He. He. He. Sorry"
~~~***~~~
22.45
Gue lagi nonton film horor sama Tommy di ruang tengah. Yah, mumpung mak bapak kita pergi ke rumah sepupu."Huaaa!" teriak Tommy saat hantunya muncul.
"Anjae dasar banci" gue menyingkirkan kepala Tommy yang nemplok di pundak gue.
"Cerem tauk" ucap Tommy cemberut, padahal dia juga yang minta nonton film horor.
"Sereman lu dari pada hantunya"
"Hua....a...a..a" sarap nih bocah.
"Itu iklan Tommy!" gue menepuk jidat, Tommy cuma nyengir nyengir gak jelas gitu.
"Dek"
"Hm?"
"Lu kapan manggil gue pake embel-embel abang" lah napa nih bocah?
"Emang napa?"
"Ya, gue tuh kan lebih tua empat tahun dari lu. Gue tuh merasa kayak masih bocah gitu dihadapan lu" Tommy masang muka memelas.
"Emang lo kayak bocah..." Tommy cemberut seketika, sumpah pingin ketawa kalo liat dia cemberut
"...Kan gue dulu pernah bilang kalo lo bisa move on dari masa lalu lo itu dan bisa terbuka sama cewek, gue mau panggil lo pake embel-embel abang. Lagian itu udah lama banget kali" sambung gue dengan nada alay.
"..."
Krik! Krik! Krik!
"Hoi, diem diem baek" gue mengibas ibaskan tangan gue di depan wajah Tommy.
Dia ngelirik gue "Emang lu udah bisa mup on?" ucap Tommy sambil memencet hidung gue.
Dah pesek woi! "Aw! Udah woi
..." gue menepis tangan Tommy dari hidung gue "...dah, gak usah ngomongin masa lalu" gue berajak dari sofa dan berlari ke kamar.Brak!
Gue menutup pintu dengan keras dan melopat ke tempat tidur.
"Woi kan lo duluan yang ngomongin masa lalu... Huaaaa! Je setannya muncul!!!" teriak Tommy histeris.
"Hehe mampus lo" gue terkikik geli dan menarik selimut sampai menutupi wajah gue.
**********
Tbc...Mampus juga buat gue karna inspirasi melayang! Laptop kena virus, dan semua file, inspirasi, juga curhatan gue hilang😥😥😥
Hiks😞😭
Maapken kalo gaje...

KAMU SEDANG MEMBACA
Jennie
Novela Juvenil"Hari gini mikirin cinta? Gak banget kali" Dalam hati'Yawlah kenapa hambamu masih saja jomblo' (nangis bombayah dalam hati.....emh maksudnya bombay) Panggil aja gue Je. Itu bukan singkatan buat 'Jelek' tapi singkatan buat 'Jennie' Tapi juga bukan 'J...