29 Maret 2019 pukul 01:19, di jalan raya.
Sasuke mengendarai motornya dengan kecepatan standar, tidak cepat dan tidak lambat. Ia menikmati belaian angin malam yang menusuk tulangnya. Sangat dingin tentu saja, tapi rasa dingin itu dikalahkan oleh pikiran-pikiran yang berkecamuk di kepala Sasuke.
"Bawa ini dan bacalah nanti."
"Apa ini?"
"Kau akan tahu nanti."
Sekarang aku sudah tahu, Sakura. Sasuke tersenyum tipis dalam lamunannya. Dan aku tidak perlu khawatir lagi.
Karena suasana jalanan yang amat sepi, Sasuke kian melajukan motornya menembus angin. Rasanya saat ini yang ingin ia lakukan adalah tidur, lalu tahu-tahu terbangun agar matahari cepat-cepat terbit dan ia bisa menemui Sakuranya.
"Apa yang harus kukatakan pada Sakura nanti ya? Apa sebaiknya aku mengajaknya sarapan bersama? Ah, pasti menyenangkan!" batin Sasuke dengan bayang-bayang di otaknya.
Bersamaan dengan itu, sebuah cahaya bergerak di depan sana, menuju ke arah Sasuke. Ia tidak bisa melihat dengan jelas karena cahaya itu sangat terang. Sasuke langsung memelankan laju motornya dan hendak menepi agar tidak terkena sesuatu di balik cahaya itu.
Tapi Sasuke begitu terkejut, ia tidak menduga cahaya itu menabraknya dan tiba-tiba saja Sasuke merasakan tubuhnya terpental entah ke mana. Dan hal terakhir yang Sasuke ingat adalah, ia sangat yakin kalau kepalanya telah membentur sesuatu yang sangat keras, hingga menimbulkan suara berdenging yang membuat penglihatan Sasuke menggelap seketika.
Kenapa? Kenapa tiba-tiba dunia jadi gelap? Padahal aku sangat menanti matahari agar bisa bertemu dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
Fanfiction[Fanfiksi ringan] "Kukira Sakura berpacaran dengan Sasuke." "Mana mungkin. Mereka kan sepasang sahabat." "Tapi setahuku, kalau ada pria dan wanita yang sangat dekat, pasti ada salah satu dari mereka yang menyimpan rasa."