"Perkataanmu tadi, mengingatkanku pada seseorang," ujar Mika sambil memandang langit.
"Benarkah?" tanya Yuu agak terkejut. Apa Mika sudah mulai ingat padaku ya? Kata Yuu dalam hati. Dia berharap Mika bisa segera mengingat kembali dirinya. Dan bisa bersama lagi seperti dulu.
"Ah, maaf... Sepertinya aku salah ingat. Aku tidak ingat apapun. Ingatanku tertimbun dengan banyak hal yang ada di kepalaku. Maaf, Yuu," kata Mika dengan raut wajah sedih.Yuu hanya bisa tersenyum tipis, dalam hatinya dia memaklumi sahabatnya yang tidak mengingat masa lalu ketika sedang bersamanya. Semua pasti butuh waktu.
"Tidak apa-apa, kok, Mika,"
Setelah itu, kedua pemuda itu hanya menatap langit biru yang disertai dengan angin yang berhembus lembut itu. Tak lama kemudian bel sekolah pun berbunyi, itu tandanya mereka harus masuk ke kelas.
"Mika, sudah bel... Pelajaran selanjutnya bahasa inggris. Ayo, kita ke bawah." ajak Yuu sambil menggenggam tangan Mika lembut. Mika pun menoleh ke arah Yuu dan menatap Yuu dengan senyum manis di bibirnya.
"Iya, ayo."
------ Skip ------
Sementara itu, ibu Mika-Shindo Minami, sedang merutuki keputusannya karena sudah mengizinkan anak semata wayangnya-Mika, bersekolah kembali. Seharusnya dia tidak mengizinkannya. Perusahaan besar mereka memang tetap berjalan seperti biasanya, bahkan profit perusahaan mereka bertambah.
Namun ibu Mika ini, alias Nyonya Minami tidak mau perusahaannya diambil alih Crowley, sepupu Mika, yang merupakan anak dari adik mendiang ayahnya Mika yang sangat licik-yaitu Shindo Nicholas. Yang gawatnya, Mika sudah muak berurusan dengan perusahaan keluarganya itu dan bersikeras untuk kembali ke kehidupan sekolah yang ia impikan sejak masih mengurus perusahaannya. Mau tidak mau Nyonya Minami harus menuruti keinginan putranya tersebut.
"Bagaimana ini ...? Semakin lama perusahaan suamiku... Semua jerih payah suamiku..., akan jatuh seluruhnya ke tangan adik-adik suamiku yang licik itu!" ratap Nyonya Minami sambil menenggelamkan kepalanya di meja. Nyonya Minami merasa dia sudah tidak memiliki harapan lagi. Dia tidak mungkin menarik kembali perizinannya kepada Mika untuk kembali mengurusi perusahaan ayahnya ini.
Tak lama kemudian, sesosok gadis bertubuh mungil dan imut itu menghampiri nyonya besar yang sedang kalut tersebut.
Gadis itupun duduk di sebelah Nyonya Minami dan merangkulnya. Lalu mengelus-elus pundak Nyonya Minami yang sedang bercucuran air mata itu.
"Minami-san? Ada apa? Kenapa Minami-san menangis?" ujarnya lembut.
"Mika..., dia tidak mau lagi mengurus perusahaan ini. Dan sekarang, lihatlah! Keluarga suamiku yang rata-rata licik itu berusaha mengambil alih perusahaan ini dengan memberikan kekuasaan kepada Crowley!" desis Nyonya Minami sambil masih menitikkan air mata. Gadis imut itu hanya mendengarkan sambil melemparkan tatapan penuh iba kepada Nyonya Minami.
"Minami-san, aku akan membantumu menarik kembali Mika untuk mengurus perusahaan ini lagi. Serahkan saja padaku," ujar gadis itu.
Nyonya Minami pun menatap gadis itu dengan matanya yang sembap, "Benarkah?". Gadis itu mengangguk mantap.
"Aku akan mengembalikan Mika ke perusahaan ini. Apapun caranya. Bahkan dengan cara kotor sekalipun."
----------------
Jam sudah menunjukkan pukul 3.30 sore, itu berarti para siswa sudah boleh pulang sekarang. Shinoa, Kimizuki, Mitsuba, dan Yoichi masih ada urusan di sekolah-dan kebetulan mereka semua adalah anggota osis dan harus menghadiri rapat osis yang sangat membosankan itu hingga pukul 6 sore.
Sementara Yuu? Ah, dia sedang bersama Mika. Mereka berdua sudah pamitan kepada Shinoa dan yang lainnya bahwa mereka akan pulang duluan. Dan sebelum mereka pulang, Yuu dan Mika mampir dulu ke department store untuk ke game center dan membeli kudapan manis yang populer di sana-Gelato
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuu are My Sunshine
RomanceMy love for you are never change. I hope you still love me, like I'm always love you, Yuu-chan. Most Impressive Ranking : #3 in "Mikayuu" #7 in "Owari no Seraph" #38 in "Shonen Ai" Big thanks to all of you who read this fanfiction. Love you!!! 💕