1. IPA dan IPS

6.2K 499 36
                                    

"Murid IPA dan IPS itu musuh bebuyutan abadi, SELAMANYA."

Sebenarnya Acantha Lalisa Kinara tak betul-betul tahu apa alasan kalimat di atas terbentuk.

Saat ia masuk ke Nusa Raya, peraturan itu sudah berlaku dan Lalisa tak pernah terlalu ingin tahu dengan sejarah apa yang mendasari peraturan tersebut. Yang jelas, Lalisa tahu bahwa peraturan itu sudah ada sejak belasan tahun yang lalu, dan diturun temurunkan hingga sekarang.

Sekalipun Rose sudah menjelaskan pada Lisa tentang asal mula peraturan itu, Lisa tetap tak mengerti.

Jurusan IPA dan IPS adalah dua hal yang saling bertolak belakang, memang. Tapi itu tak bisa menjadi alasan untuk keduanya menjadi kelompok yang saling memerangi. Bagaimanapun, keduanya adalah bagian dari Nusa Raya. Seharusnya mereka saling menjaga, bukan membenci.

Meskipun para guru tahu dengan "ketidak tentraman" yang terjadi antara 2 jurusan ini, mereka tak bisa berbuat banyak selain menasihati para murid Nusa Raya. Karena bagaimanapun, 1000 lebih siswa sekolah ini memang saling membenci satu sama lain. Rasanya akan terlalu sulit jika harus memberikan mereka pelajaran satu-persatu. Para guru hanya akan bertindak mengeluarkan seorang murid jika mereka merasa bahwa murid itu sudah terlewat batas dalam membenci musuhnya.

Memang, Nusa Raya itu aneh. Setidaknya bagi Lisa.

"Lo harus menaati peraturan itu, kalau lo gak mau dicap sebagai pengkhianat sama 3 angkatan SMA Nusa Raya." Rose mengakhiri ceritanya. Lagi-lagi ia berusaha menjelaskan pada Lisa tentang asal mula dan tetek bengek peraturan itu.

Percuma. Lisa tak mendengarkan. Gadis itu malah sibuk menyantap baksonya sambil sesekali membenarkan poninya.

"Lalisa lo dengerin gue gak sih?!" Rose yang menyadari tingkah laku temannya segera meledak marah.

Iya. Rose dan Lisa sedang berada di kantin IPA sekarang. See, bahkan setiap jurusan memiliki kantin dan beberapa fasilitas lain sendiri-sendiri untuk mengurangi presentase pertemuan mereka. Sangat menakjubkan memang.

Lisa mengangkat kepala, kemudian menyengir. "Hehe, maaf."

"Selalu aja lo ngacangin gue." Rose mendengus.

"Gue gak bakal ngacangin lo kalau bahasan lo bukan itu," jawab Lisa, "gue muak tiap hari lo kasih materi kayak begituan."

"Ih Lisa-"

"-percuma, Rose. Gue gak bakal dengerin dan mau ngerti. Tenang, gue bakalan tetep taatin kok. Tapi ya realistis aja. Gue gak bakal kayak lo yang terlalu benci sama anak IPS."

Rose mendengus, lagi. "Gue gak bakalan sebenci itu sama anak IPS kalau mereka gak banyak salah sama gue."

"Lo juga banyak salah kali sama mereka."

"IH LISA SEBENERNYA LO TEMEN GUE APA MEREKA SIH?!"

●sepatu●

Berbeda dengan Redian Jungkook Derendra, seorang blangsakan dari jurusan IPS yang terkenal akan ketampanannya.

Cowok yang satu ini sangat teguh dengan keinginannya untuk menghancurkan anak-anak jurusan IPA di Nusa Raya. Terlebih yang satu angkatan dengannya. Alasannya tak lain dan tak bukan adalah karena Jungkook terlalu sering berurusan dengan anak-anak sok pintar itu.

Mereka sok pintar, setidaknya bagi Jungkook.

Jungkook. Satu dari sekian banyak murid yang paling membara jika itu menyangkut perseteruan antara jurusan IPA dan IPS di Nusa Raya. Yang berdiri paling depan saat perang terjadi. Dan yang paling tinggi saat mengangkat bendera permusuhan.

sepatu • lizkook [Discontinue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang