Gunung

1 0 0
                                    

Bukan perkaraku memang, karena di sini aku hanyalah manusia yang menginjak juga tanpa di sadari aku merusak
Maaf jika hadirku adalah lukamu tapi sungguh bukan niatku

Aku hanya ingin menyatu padu pada rerimbun daunmu dan aku hanya ingin membungkus kulit  dan membasuh penat dengan sejuk angin dari tiap tangkai-tangkai dan daunmu
Aku hanya ingin mengadu pada sayup-sayup anginmu tentang sesuatu yang selalu meronta dalam kalbu

Sekali lagi ingin ku ucap maaf, sudah ku berusaha tuk menjaga dan melindungi dan tak bisa aku menjangkau ribuan manusia di bumi
Hanya bisa menunggu mereka sadar dengan sendiri bahwa dirimu adalah hidup itu sendiri mungkin salah satunya dengan kata-kata ini; semoga bisa

Bahwa tanpamu kita manusia tak akan bisa melihat dan merasa hingga kini. Karena tanpamu kita manusia pasti sudah mati sesak dengan polusi

Terima kasih, dan jujur niatku menjamamu kali ini memang kepentinganku tuk menghapus segala peluh dan meredahkan segala keluh tapi sungguh tak ada niat tuk melukaimu; karena lukamu bisa jadi adalah matiku

Semoga sekembalinya aku bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari hari lalu
Terima kasih atas sajian indahmu dan suguhan romantismu; terima kasih telah menjadi guru dalam setiap tapak kakiku
.
.
-RTawary
Catatan, 03.03.2019 | Di setiap tapak kaki

Disetiap Tapak kakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang