(chapter 2)

10.6K 428 5
                                    


jangan lupaTekan vote!!
---------------------------------------------------------

Matahari bersinar terang angin berhembus  kencang.Hyerin duduk di sebuah kursi di temani dengan secangkir teh hangat. Hyerin menatap langit biru.Ia memejamkan matanya sambil menghela nafasnya.Hyerin membuka matanya secara perlahan  - lahan.

"Hufff. Membosankan,Dimana si bantet belum keliatan?"

Hyerin mulai bosan berada di rumah Ia berniat untuk pergi bersama temannya.
Hyerin masuk kedalam rumah untuk mengganti pakaiannya

"Mau kemana?"

Hyerin menatap seorang lelaki bantet  yang  bernama jimin.

"Gw mau main."

"Yaudah,sono! Kalo perlu gak usah kembali lagi!."

Mendengar perkatan jimin.membuat hyerin nangis

"Yaelah. Gw bercanda jangan nangis napa?"

Jimin menghapus air mata hyerin.
Dengan sengaja jimin mencubit pipinya hyerin. Hyerin kembali menangis. Jimin yang tidak tega melihat hyerin menangis. Dengan sigap jimin memeluk hyerin.

" mianhae hyerin . jangan nangis.
Lu mau mainkan,gw izinin luh main tapi..... gw yang nganterin.

Hyerin menghapus air matanya.Lalu ia pergi menuju kamar untuk mengganti baju.

1 jam kemudian...

Hyerin keluar dari kamar menuju bagasi untuk mengambil sepatu.

"Hmmmm gw pake sepatu apa ya?"

Suara langkah kaki yang terdengar dari belakang.tanpa ragu hyerin berbalik badan. Terlihat seorang lelaki memakai pakaian panjang.
Hyerin melihat lelaki itu dari ujung rambut sampai ujung rambut

"Luh ngapain ngikutin gw hah?"

"Luh gak inget apa?. gw kan bilang gw yang nganterin luh gimana sih !!!."

Hyerin menghela nafas

"Iyah iyah. Tapi kan gw bisa sendiri"

"Gak akan gw izinin luh untuk pergi sendirian!. Luh kan cewek nanti di apa apain gimana? Gw juga yang repot."

Hyerin tersenyum kecil. Hyerin berdiri.lalu ia berjalan ke arah mobil

"Etss mau ke mana?"
Jimin menarik rambut hyerin sampai rontok

"Auuu, sakit"

"Masuklah ke mobil. Gw ngunci rumah dulu."

Hyerin duduk di kursi pengendara.beberapa menit jimin datang. Jimin membuka pintu.

" ngapain di sini! Luh duduk di sana di samping gw."

Hyerin menatap jimin dengan sinis yang menandakan bahwa hyerin kesal

" apa luh! Mau gw colok mata luh!"

Hyerin duduk di kursi dekat jimin

"Loh mau kemana?"

"Gw mau ke mall.Mau shooping."

Kringgggg..

Suara smartphone hyerin berbunyi
Hyerin mengangkat teleponenya.
Seketika wajah hyerin mengkerut.

"Kenapa? Tanya jimin tanpa melihat hyerin.

"Putar arah. Gak jadi ke mallnya."

"Yaudah kita berdua aja ke mall."

Hyerin mengangguk dan tersenyum.

-------------------------------------------------------------
Sesampai di pintu masuk mall
Hyerin berlari dengan penuh semangat. Melihat hyerin bertingkah seperti seperti anak kecil  membuat jimin malu.

"opaaaaa!!!!!!!"

Suara teriakan hyerin membuat jimin panik.ia berlari menuju suara hyerin. Seketika muka jimin datar dan menghentikan langkahnya.

"Yaelah di kira kenapa?"

Jimin menghampiri hyerin yang sedang asyik foto bareng dengan idolanya.

Jimin menarik tangan hyerin

"Hyerin ayok pulang?"

Hyerin menolak ajakan jimin.
Tanpa sepatah kata jimin pergi meninggalkan hyorin. Jimin melanjutkan berbelanja tanpa mengajak hyerin.

Selesai mememilih barang jimin menuju temapat tadi. Jimin tak melihat hyerin di sana. Jimin mulai panik ia segera menelpone hyerin

2  menit kemudian

"Jimin opaa... Kamu gak beliin aku snack?"

" beli aja sana nanti gw bayarin."

Hyerin tersenyum . Hyerin mengambil snack yang berada di dekatnya.

Mereka menuju kasir. Hyerin melihat isi dompet jimin yang padat dengan uang.

"Uang dari mana?" Bisik hyeri

Jimin menghiraukan hyerin.
Selesai membayar,  mereka pulang.

Sesampai di rumah jimin melihat sebuah kotak yang bertuliskan nama
Hyerin. Jimin mengambil kotak yang terletak di meja .

"Hyerinnnnnn!!!!! Ada paket untukmu. Cepatlah kemari!!!"

Mendengar  teriakan jimin
Hyerin bergegas menemui jimin

" wahhhh!!! . Sudah datang?."

" apaan itu?"

" ini peralatan ke cantikan . Luh mau coba?"

" kagak, kagak. Ngapain gw pake  kayak gtu."

Hyerin meninggalkan jimin lalu ia masuk ke dalam kamarnya.

"Dasar cewek!"

HE IS PSYCHOPATH  [21+] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang