dimana aku dan kamu telah menjadi kita.

6.2K 248 6
                                    

Pagi ini tepat dimana aku akan disahkan dengan ikatan yg sakral telah menjadi keputusan yg sudah direncanakan memang kita bisa berencana menikah dengan siapa saja tapi kita tak kan pernah tau cinta kita harus berlabuh kepada siapa.

Aku lebih bangun awal dari biasanya aku segera kekamar mandi berwudlu untuk segera menunaikan sholat hajat untuk kelancaran di acara pernikahanku nanti ku panjatkan setiap doa ku rapal dengan khidmat ku resapi masih terasa sedikit kecewa tapi aku harus bisa menerima dengan lapang dada karena memang sudah ditakdirkan dengan begitu adanya.

Ku sudahi sholatku ku lanjutkan  dengan membaca mushofku sekang beberapa menit terdengar suara adzan subuh mulai berkumandang ...kini entah mengapa air mata slalu dalam tikaman dipipi entah ini rasa senang terharu atau sebaliknya?? .

"Nayyy "seseorang mengedor pintuku dengan sergap aku membukanya ternyata bunda.

"Iya bun ada apa ??"tanyaku sembari membuka lebar pintu kamar dan memberikan tempat duduk disamping ranjangku.

"Bunda tau ...nayy harus mencoba merelakan gus miftah dan kini nayy akan segera di sahkan oleh orang lain nayy" ucapan bunda putus dan mulai menengokkan wajahku ke hadapan bunda.

"Iya bunnn??  insyaallah nayy sudah  mencoba  terima ini semua bunda tenang saja ...mungkin ini jalan terbaik untuk nayy "sembari ku lemparkan senyuman untuk menunjukkan kalu aku baik2 saja .

"Iya ...terimakasih ya sayang ngak terasa bunda akan kesepian lagi dan harus iklas melepaskanmu bunda doakan yg terbaik untuk kalian semoga menjadi keluarga yg sakinnah mawaddah warokhmah".

"Aminnnn makasi ya bun ..terimakasih telah merawat nayy sampai sebesar ini merawat nayy dengan segala rasa sayang bunda maafkan nayy ya bun jika selama ini nayy sudah berbuat salah disengaja maupun tidak" nayy menangis dipelukan bunda seketika seseorang mengetuk pintu kamar mengagetkan nayy dan bunda.

"Assalamualaikum..ciyee yg pelukan nangis2an sudahlah kan kita masih bisa ketemu nayy akan tinggal disini sampai akhir bulan " ucap pria itu dengan tenangnya.

"Yahh maafin nayy ya jika nayy punya salah sering merepotksn ayah " sembari memeluk ayah dan mencium pungung tangannya.

"Iya nayy semua kesalahan kamu sudah ayah maafkan inget kamu seembentar lagi sudah menjadi istri jadi istri adem sholihah biar nanti suami kamu betah terus di sampingmu" penjelasan ayah.

"Siap siap dulu gih sebentar lagi yg mau ngriasin kamu akan datang ayah dan bunda kebawah dulu ya " kecupan bunda diubun2ku membuatku menangis akan jika aku diboyong ke rumah gus rusydi dan merindukan itu semua.

"Assalamualaikum" ucap 3 wanita cantik itu berbaju unggu membawa beberapa koper dengan isi gaun yg sudah ku pesan untuk hari ini .

"Waalaikumsalam" kusapa dia dengan senyum dan berkenalan.

"Ini mbk nayy?? Yg mau dirias??" Tanya salah satu wanita itu sembari membuka koper make up .

"Iya " senyumku terlontar kemambali.

"Cantik ya imut wajahnya"

Tak terasa sudah 1 setengah jam wajahku menjadi indah bulu mata menjadi tebal lentik disambut pipi yg diberi warna merah agak keorenan membuatku semakin menjadi lebih indah jika dipandang tapi menurutku lebih indah jika sudah terbasuh dengan air wudlu.

"Sudah selesai sekarang tingal pakai gaunya saja ya mbk nayy "jelas wanita tersebut dan aku mengangguk mengiyakannya.

Aku menunggu syar datang dia berjanji akan menemaniku dihari sakralku ini syar bersamaan dengan mbk2 pondok yg memang aku undang yg bisa juga disebut khormat.

"Sudah jm 7 lebih syarr blm datang juga" sembari ku melihat layar hpku memastikan kalau syar akan segera menelponnya .

"Halooo" suara dari sebrang membuatku tersenyum seaakan dia adalah mentariku.

"Iya ...syarr gimana kamu sudah sampai apa belum??aku tunggui dikamar ya "

"Siap tuan putri" gelak tawa mereka terdengar olehku mungkin syar men speker tkfnku.

"Ishh apaan si kamu bikin malu tau"

segera ku matikan handfonku ku tatap cendela terlihat para undangan sudah berdatangan ku lihat handfonku bergetar terlihat dari layar hp tertulis nama gus rusydi ku buka aplikasi berwarna hijau dengan gsmbar ganggsng telepon dia mengirimkan pesan kepadaku bahwa aku akan sampai 10 menit lagi .

Ku tutup kembali tak kujawab ku lihat cendela kamarku terdapat bis berwarna putih dengan tulisan nama ma'hadku tercinta tak lama syar mengetuk pintu segera ku buka dan memeluknya.

"Syarrrr "
Pelukan kami meneteskan air mata perlahan lahan.

"Iya selamat ya semoga sakinnah mawaddah warokhmah dan cepat dikaruniai debay yg cantik seperti akuh" cibir syarr membuatku malu.

"Ihh syarrr ..iya terimakasih ya " kupeluk dia sekali lagi syar mengajakku berfoto bersama di hp nya.

"Assalamualaikum" bunda masuk kekamar  dan memberi tahu bahwa gus rusydi telah sampai aku kebawah ditemani kedua perempuan yg aku sayangi bunda dan syarr .

Perlahan ku menuruni anak tangga dengan perlahan sorotan mata semua orang tertuju padaku ku memberikan senyuman yg hangat meski jantungku terasa ngak karuan seakan2 habis lari marathon (author lagi lebay😶)

Tepat dimana didepan ku duduk disana terdapat calon suamiku dengan calon mertuaku diringi ayahku dan pak d ku ku menghela nafas ku berdoa disaat saat itu tertunduk ku berdoa tak terasa air mataku jatuh dengan sendirinya.

Gus rusydi prov

Ku buka ponselku ku buka aplikasi wa dengan nama ning nayya ku kirim pesan bahwa aku akan segera sampai dirumahnya centang dua abu2 itu dengan cepat membiru ku harap dia akan menjawab tapi tanda online dibawah foto profilnya berubah menjadi terakhir dilihat 30 detik yg lalu .

Aku sampai di rumah yg sebelumnya sudah dipasang tenda dengan corak ungu turun dari mobil di sambut okeh sholawat dengan begitu khidmat segra ku masuk kedalam didampingi abah dan umik disampingku dan dibelakangku para santri yg sebagian ikut khurmat.

Terlihat indah sekali ruangan yg beberapa hari lalu ia kunjungi dengan disain kejawa.an menjadi sangat indah lalu ia duduk didepan abahnya diringi pak de nayy dan ayah nayy dan dihadiri segenap para undangan.

Tak lama kemuadian terlihat agak ricuh karena melihat sosok wanita yg sangat cantik seakan bidadari turun dari langit dia bukan bersayap tapi berhijab dengan gaun berwarna peach didampingi sahabatnya yg aku sangat kenali dan ibubda nayy ibu mertuaku .

Nayy begitu anggun senyumnya membuat hati terasa berdebar siapapun kaum adam yg melihat merasa tertarik padanya dia telah sampai di tempat belakangku abah memeberi ku salaman dan seegera ijab qobul.

"Apakah saudara mohammad rusydi hidayat telah siyap untuk segera ijab?" Pertanyaan abah terlontar dan aku sergap menjawab dengan siyap.

"Qobiltu nikahkhaha watazwijaha bimadzrilmadzkurin halann" ku lantunkan dengan 1 nafas dengan lancar dan abah membacakan doa dan para hadirin mengamini.

Nayy diantar bunda menuju temoat disampingku kuulurkan tanganku dicium punggung tanganku ku cium ubun2 nay dan membacakan doa untuk istriku.

"Semoga kalian menjadi keluarga yg sakinnah mawaddah dan warokhmah membangun maghligai dengan ridhonya "ucap abah membuatku terharu ku ciun pungung tangan abah dan memeluknya dan aku menyalami pungung tangab ayah mertuaku dengan rasa bersyukur.

Setelah itu kami dipersilahkan duduk di pelaminan dan mulai menyalami para tamu yg hendak pulang .

Gus miftah datang gak hayo!!!
Foto diatas gaun kedua nayy dengan warna gold🙂
Tunggu cerita selanjutnya ya😚
Jangan lupa vote dan komen😍
Kalian semangatku❤

Diantara Dua Gus ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang