Part 1

37 2 0
                                    



Andara Calistha Harrisya yang kerap dipanggil caca adalah mahasiswi. Caca gadis yang manis dan friendly hingga banyak lelaki yang ingin mendekatinya. Tetapi hanya seorang Kevano Satria yang Caca izinkan untuk menjadi pemilik hatinya.

Kejadian 3 tahun silam membuat Caca sukup terpuruk dan menutup hatinya rapat-rapat dari lelaki manapun yang mendekatinya. Gadis itu takut akan sifatnya yang egoisnya yang akan membuat kejadian 3 tahun silam terulang kembali.

Flashback :
Di siang hari yang terik Caca berjalan seorang diri menuju loker tempat ia menyimpan tas nya. Ada sebuah amplop cokelat yang tersimpan di dalam loker Caca dan itu untuk Caca. Tangannya bergetar hebat dan air mata sudah penuh di pelupuk matanya tanda ia akan menangis. Dengan cepat Caca meraih smartphone nya dan menghubungi sang kekasih.

"Van cepet ke apartemen gue, ada yang harus gue omongin" ucap Caca dengan suara yang bergetar menahan tangis yang akan pecah.

"Loh Ca kamu kenapa? Nangis?" Tanya Vano yang khawatir karena suara Caca yang seperti ingin menangis.

"Gausah banyak bacot, gue tunggu di apartemen" Caca langsung memutus sambungan sepihak.

Caca bergegas menuju apartemen nya sambil tangannya meremas amplop coklat tersebut.

Caca POV

Gue gangerti lagi kenapa seorang Vano tega banget sama gue. Amplop yang gue terima isinya foto Kevano dan cewe yang kaya cabe cabean. Hati cewe mana sih yang gak sakit liat cowonya tidur sama cewe lain. Kasihtau gue kalo ada cewe yang se strong itu ngadepin cowonya.

Kesabaran gue udah bener bener abis kali ini. Kevano Satria bener-bener menguras batin gue. Kalo sekedar jalan atau chill doang sih gur noprob.

Setelah gue sampe di apart, gue udah gakuat. Tangis gur pecah saat itu juga. Sesayang itu gue sama seorang Kevano Satria. Kali ini gue bener bener gabisa toleran sama Vano. Gue mau akhirin semuanya demi kebahagiaan batin gue.

Klik klik klik klik
Gue tau itu Vano yang dateng, dia tau password apart gue.

Vano yang datang dengan style seperti biasanya, kaos hitam dipadukan kemeja flanel dan riped jeans favoritnya, style rambutnya yang jatuh adalah favorit gue.

Tapi, gue harus sadar. Gue gaboleh jatuh lagi dalam pesona seorang Kevano.

"Kamu kenapa ca hmm?" Vano menghampiri gue dengan kerutan di keningnya menandakan dia khawatir.

"I just want us to end this relationship" ucap gue sambil membuang pandangan gak sanggup menatap Kevano.

Kevano datang menghampiri dan memeluk gue "But why? Aku sayang kamu ca!" Kevano semakin memeluk gue erat.

Badan gue lemes, gak berdaya, gak sanggup lepasin pelukan Vano apalagi berusaha berontak. "Gue cape van. Batin gue cape Van, please hargain keputusan gue"

Kevano gak terima atas keputusan gue, dia nyengkram bahu gue erat dan mensejajarkan pandangannya, Bibirnya mendarat halus di bibir gue. Yang jadi candu gue dan paling memanukkan lebih dari apapun.

Air mta gue semakin tumpah. Vano semakin intense nyium gue. Tenaga gue gaada apa apanya dibanding dia.

Vano menyudahinya dan memberikan gue kecupan ringan "Ca kita obrolin baik baik ya" ucap vano sambil menatap mata gue penuh arti.

The RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang