Kebahagiaan Yang Sempurna

727 27 2
                                    

Kebahagiaan yang sempurna tercermin dari orang yang sederhana. tapi dapat memperlakukan mu dengan istimewa.

-Dino Apriansyah-

____________

Desri POV

"Gue minta maaf dengan semua sikap gue selama ini sama lo."

"It's okey."

"Lo tau nggak, kenapa selama ini gue selalu gangguin lo?" 

"Karna lo benci sama gue?"

Dia menggeleng pelan. "Bukan, karna gue mau dapatin perhatian lo lagi."

Gue diam.

"Apa lo minta maaf sama gue, karna lo udah tau tentang penyakit gue?" Tanya-gue penuh selidik.

"Bukan, tapi karna gue udah capek liat lo sedih terus."

"Apa itu artinya lo menyesal?"

"Ya, gue menyesal."

"Sekarang, gue tau siapa pemenangnya." Ujar gue terkekeh kecil.

"Lo, lo selalu jadi pemenangnya."

"Jelas dong! gue gitu."

"So, kita berteman seperti dulu lagi kan??" Tanya dia penuh harap.

Gue diam lagi.

"Kalau gue bilang nggak mau, apa lo masih berharap?" Tanya gue kemudian.

"Jelas!!"

"Oke, kita berteman lagi kalau gitu. Tapi janji, nggak boleh ledekin gue lagi." Ujar gue dan di selingi dengan mengacungkan jari kelingking gue kearahnya.

"Janji."

Gue kini sangat bersyukur. Ternyata, di balik kesedihan gue selama ini tersimpan sebuah kegembiraan yang gue sendiripun tak tau.

Mungkin, inilah rencana Allah selama ini. Memberikan gue segudang cobaan. Dan pada akhirnya, mengajarkan gue menjadi seseorang yang kuat. Seseorang yang harus memiliki extra kesabaran dalam menghapi apapun.

***

Saat ini, Gue, Risky dan Sandy sedang berjalan beriringan menuju entah kemana, dengan posisi gue di tengah-tengah mereka. Yaa, kayak gue diapit gitulah sama mereka berdua.

Saat peristiwa di UKS dan juga peristiwa gue menangis di taman belakang sekolah minggu lalu itu, kini gue kemana-mana selalu bersama. Bersama dengan Sandy dan Risky tentunya.

Hubungan pertemanan gue dan Iksan, nggak perlu di tanya. Gue sama Dia makin lama makin berjauhan. Yaa, lo tau sendirilah ceweknya itu gimana.

Gue senang dan bahkan mungkin bisa di bilang bahagia. Ketika seseorang menjauhi gue bahkan membenci gue, ternyata, masih ada beberapa orang yang masih perduli dengan kehadiran gue.

"Sebenarnya gue bingung. Lo berdua, benci dengan gue karna apa sih?" Tanya gue penasaran pada mereka berdua.

"Eeh, apa lo merasa sakit hati sama itu semua??" Tanya Risky terkesiap. Kayaknya dia kaget deh mendengar pertanyaan gue yang tiba-tiba itu.

"Sejujurnya, iya. Tapi udah nggak lagi. Jadi alasannya apa Ky??" Tanya gue menoleh kearah Risky.

"Cuma masalah sepele. Gue bener-bener nggak rela, lo bisa dekat dengan dia!! Sementara gue, lo hanya melihat gue dengan sebelah mata. Makanya, motif gue cari masalah sama lo itu, supaya bisa ngalihin perhatian lo selama ini dari dia ke gue." Jawab Risky panjang lebar.

"Eeh, gue nggak tau. Gue sangka, lo bener-bener benci sama gue." Ucap gue dengan nada lesu.

"Nggak apa-apa. Yang penting sekarang, gue bisa temenan dengan lo." Ucap Risky kemudin sambil mengacak-acak rambut gue. Yang gue balas dengan sebuah senyuman kecil.

Story Of My Life [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang