Musim Hujan!

3 0 0
                                    

Author POV

Sudah jam 08.10 tapi hujan tak kunjung berhenti. Semakin deras dan deras membuat cuaca semakin dingin. Tadi aku terbangun pukul 06.11. Sudah 2 jam an hujan mengguyur kota. Tak kenal lelah menumpahkan air air yang sudah lama ditampung oleh awan tebal.
Sekarang sudah saatnya untuk awan membuang air air yang sudah lama ditampung. Karena uap uap laut lain akan terbang menuju awan, menjadi air sekaligus pengganti air air yang sudah ditumpahkan ke bumi. Selalu begitu, air ditumpahkan dan diganti oleh air air baru dan menjadi hujan.
Petir menyambar dan mengeluarkan suara mengerikannya dengan keras. Petir menyambar entah tanah, pohon atau apalah. Air menggenang atau bahakan banjir setinggi 500cm sudah terlihat jelas dari lantai atas. Hewan hewan kecil yang malang, harus menerima kebanjiran besar. Itulah kenyataannya hidup ini. Tidak semuanya indah seperti yang selalu diharapkan oleh semua makhluk. Ada kalanya keburukan menimpa kita dan ada kalanya kebahagiaan mendampingi di sisi kita..hanya ada suara hujan dan petir yang berlomba lomba atas kencangnya suara mereka yang memenuhi satu kota termasuk rumah Leyna di pagi ini. Leyna menelfon mama dan papanya..

Leyna POV

"Selamat pagi, ma! Sedang sibuk?" Tanyaku di tengah tengah berisiknya hujan dan petir.
"Tidak. Selamat pagi, sayang. Disana berisik sekali.." Sahut mama.
"Disini sedang hujan deras." Sahutku.
"Oh, disini cerah." Jawab mama.
"Bagaimana dengan uang yang mama berikan?" Lanjut mama.
"Belum kupakai sepeser pun." Jawabku.
"Kenapa?" Tanya mama.
"Aku akan keluar saat hujan reda."
"Ooh, baiklah" Ucap mama.
"Ma, dimana papa?" Tanyaku.
"Sedang sarapan. Tadi bangun telat."
"Oohh, gak kantor?" Tanyaku
"Gak. Libur.." Sahut mama.
"Ma, boleh minta sesuatu?" Tanyaku.
"Untukmu semua boleh." Sahut mama
"Aku mau kue Chiffon vanilla khas kota sana, macaroon 10, dan permen Yumm Sweet sebungkus yang rasa coklat susu, tiramisu, strawberry dan susu biasa. Oh iya dengan rasa kopi."
"Boleh. Nanti chat saja, ya! Banyak soalnya. Nanti mama belikan semua.
Permen Yumm Sweet ada rasa baru. Rasa Creamy Hazelnut. Mau?"
"Maaauuu!!" Jeritku senang.
"Ya. Sudah, ya, sayang. See ya!"
"Dadahh mama. Salam buat papa."

Kututup telfonnya. Permen Yumm Sweet adalah permen yang hanya aa disana. Jika kakek, nenek, om dan tante ku kesini, pasti dibawakan semua yang tadi kuminta pada mama termasuk permen Yumm Sweet. Hehe!
Aku membuka aplikasi Whatsapp dan mengirimkan pesan pada mama atas semua yang kumau. Mama menjawab "Oke" dengan emoji senyum dan kiss.
Horeee! Thanks, ma, pa! Love you!

2 hari kemudian..
"Leynaa! Mama sama papa pulang!" Panggil papa. "Papaaaa! Mamaaaa!" Teriakku lalu memeluk keduanya.
"Ini oleh olehmu. Kue Chiffon Vanilla, Macaroon, dan permen Yumm Sweet.
Semua rasa permennya ada. Jadi mama belikan semua. Total semua oleh olehmu RP 428.000. Tapi gapapa, deh." Ucap mama sambil membuka bagasi mobil, dan mengeluarkan kardus berukuran sedang. "Bukalah" ucap Papa yang disahut anggukan mama. Aku membuka kardusnya. "Woow! Semua oleh olehku!! Horee!" Sorakku senang. Clarie dan Vellyn sudah pulang kemarin. Kubuka satu bungkus permen Yumm Sweet rasa Creamy Hazelnut dan kumakan satu.
"Umm..enaakk!! Kyaaaa!!" Jeritku.
Papa, mama, Pak John, Bi Rara, Bi Reni dan Pak Louis tertawa melihat tingkahku yang begitu senang. Hehe..
Setelah itu, kuambil kotakan warna pink bergambar permen dan bertuliskan Sweet Macaroon dan dibawahnya bertuliskan Sweet Day Bakery Store. Wah, toko itu kan memang kuenya mahal mahal tapi enak enak. Hehehe!! Kubuka tutup kotak macaroon nys dan kuambil satu yang berwarna hijau. GREEN TEA!
Kuhitung jumlah macaroon nya dalam kotak pink tersebut. "Tu..dua..tiga..empat..lima.." Ucapku yang sedang menghitung jumlah macaroon nya. Semua macaroonnya ada 12. "Wah, Leyna kurusan, deh!" Ucap papa. "Ehh, masa?" Tanyaku tersentak. Aku segera berlari kearah timbangan badan. Benar saja, beratku turun 10kg. Yeaayy! Usahaku yang hampir sebulan berhasil. Asyiiiquee!

"Leyna.." Panggil mama. Aku menoleh. "Ya, ma?" Tanyaku. Mama tersenyum antara senang dan lucu.
"Tadaaaa!!" Ucap mama sambil menunjukkan plastik besar. "Apa ini?" Tanyaku. "Bukalah.." Ucap mama.
Kubuka dan kulihat. Ada dress berwarna ungu bergradasi dengan motif bintang warna putih kemerlap kemerlip di bagian ungu tuanya. Dan bagian berenda dari leher sampai atas dada(atas banget), sepatu high heels warna biru laut. Warnanya mengkilap dan bagian depannya terdapat kupu kupu mini berwarna putih dengan corak kuning dan biru. Tinggi high heels nya setara..5cm an, juga susu sekotak besar ber merk  Malerean Milk. Susu paling terkenal di kota sana karena enak, berkualitas. Apalagi susu nya asli, lo! Susu sapii!
Pokoknya rasanya benar benar enak dan gurih. I Love it so much! Hihi..

Tomorrow in the Morning..
"Leyna..bangun. Ayo sarapan. Tumben bangun telat?" Tanya mama sambil menggoyang goysng tubuhku. Aku pun terbabgun dengan sangat mengantuk. Mama mengelus elus kepalaku lembut dan berkata "Ayokita sarapan." mama tersenyum hangat.
Aku hanya mengangguk. Mama keluar dari kamar sambil menutup pintu. Aku segera membasuh muka di wastafel, dan membuka jendela lebar.
Sinar matahari menyinari bumi, kicauan burung memecah keheningan, pohon yang basah akibat hujan dan bau tanah basah membuat suasana pagi menyenangkan. Sekian lama Leyna menatapi luar jendela.. Mama memanggilnya untuk kedua kalinya. "Leynaa.." Teriak mama dari lantai bawah. "Iya, ma.." Sahutku dengan sedikit berteriak. Sarapan..

"Umm..sandwich!" Celetukku. Mama yang sudah melihatku diujung tangga menyambut dengan senyuman manis.
"Kau mau teh?" Tanya mama. Aku hanya mengangguk dan duduk di salah satu kursi meja makan. "Ini, non, teh nya." Ucap Bi Rara sambil menyodorkan secangkir teh tepat didepan ku. "Terima kasih, Bi." Sahutku. Bi Rara pun kembali dengan tugasnya di dapur. Mama dan Papa akhirnya duduk juga di kursi. Menikmati sarapan lezat dengan penuh kehangatan pagi. Senangnya..

10 menit kemudian..
"Daahh, papa kantor dulu, ya!" Pamit papa sambil berjalan menuju mobil di garasi. "Daahh, papa!" Sahutku sambil melambaikan tangan. Papa pun menaiki mobil. Pak Louis membuka pagar dan mobil melesat keluar. Meow! Meow! Gukk!
"Ehh, kalian.." Kagetku dengan muka kesal. "Makan? Huh..KAK LICYAAAA!" Teriakku sambil memasuki rumah dan masuk ke kamarnya. Braakk!
Kubuka paksa pintu kamar. "Ada apa sih? Santai dong.." Kesal kak Licya.
"Anjing anjing kakak tuh, lho! Kasih makan, keekk!" Marahku. Kak Licya menyengir dan langsung keluar sambil memanggil 2 anjingnya. Aku pun memanggil kedua kucingku dan memberi mereka makan. Meoww!

Bersambung..

Capek nuliisss!!!! Tapi yaudahlah..
Semoga kalian suka ceritanya. Wait for the next story. Thanks! Byee! 😊


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fat or Thin!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang