Cerita ini gak ada sangkut pautnya dengan cerita DINESHA ya!
Jangan jadi silent Reader Oke😘--------------------------------------------------
Seorang gadis manis menangis menjadi-jadi di depan makam seorang yang sangat ia sayangi. Orang itu baru saja pergi meninggalkan Dirinya selama Dua hari. Dan dua hari itu pula,Olynda selalu datang untuk berkunjung ke makam kakak tercinta nya itu.
"LANGIT OLIVER WIRAGUNA"
Lahir = 02 maret 2000
Wafat = 18 maret 2019Kurang lebih begitulah yang tertulis di batu nisan itu. Ia sangat menyesal kan apa yang sudah abang nya perbuat sampai harus kehilangan nyawanya seperti ini.
"Lo jahat sama Gue , Lo jahat. Lo biarin Gue ngejalanin hidup sendiri. Lo tega sama Gue"Ucap Olyn di sela-sela tangisan nya sambil memukul-mukul batu nisan yang bertuliskan nama abangnya itu. "Ayo dong bang,bangun lagi! Gue janji gue gak akan nakal lagi bang,Gue janji! Tapi Lo bangun lagi ya. Nanti gue sama siapa kalau lo juga ninggalin gue! Lo kan udah janji mau jagain gue tapi kenapa lo sekarang malah pergi bang. Kenapa?? "Lanjutnya.
"Percuma lo nangis-nangis begitu. Abang lo gak bakalan bangun"Seseorang berkata dari belakang Olyn. Membuat Olyn menghentikan pergerakan nya dan menoleh menghadap ke seseorang itu.
Cantik. Batin lelaki itu mengatakan.
"Siapa Lo? Ngapain disini?"Tanya Olyn menatap orang itu dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Dylan angkasa maladewa. Lo bisa panggil gue Dylan. Gue temennya Langit"
"Oh"Jawab Olyn Secukupnya.
"Enggak,Gue satu tongkrongan sama dia"Setelah mengatakan itu, Seseorang yang bernama Dylan itu duduk di samping Olyn sambil mengelus-elus pelan pundak Olyn. Mencoba mentransfer kehangatan untuk Olyn.
Olyn kembali menatap batu nisan abangnya. Dylan bisa melihat jika Adik dari sahabat nya ini merasa sangat terpukul dengan kepergian kakaknya.
"Ini udah mau sore. Lo gak mau pulang? Ayo gue anter"Tawar Dylan sambil mengulurkan tangan kehadapan Olyn. Cukup lama. Akhirnya Olyn Menerima Uluran tangan dari Seorang yang bernama Dylan itu.
Sepanjang perjalanan hanya ada kesunyiaan diantara Dylan dan Olyn. Sesekali Dylan menatap kaca spion yang sengaja ia arahkan kearah Olyn. Tepatri wajah Olyn yang sangat berduka itu.
"Gue gak mau pulang kerumah"Ucap seseorang di punggung dylan secara tiba-tiba.
Tak ada balasan dari Dylan,Ia hanya melajukan motornya menuju sebuah kafe di daerah Jakarta itu. Olyn langsung menuruni motor Dylan,lalu memberikan sebuah helm berwarna abu-abu itu kepada Dylan."Thanks"Ucapnya setelah itu masuk kedalam kafe yang di ikuti oleh Dylan.
Dylan dan Olyn memilih meja yang berada di sudut kafe. Setelah memesan secangkir kopi dan se-cup greentea late,Mereka terhanyut dalam pikiran nya masing-masing.
"By the way,Lo belum kasih tau nama lo"Ucap Dylan mencairkan Suasana. Ya walaupun Dylan sudah mengetahui nama Olyn, Tapi ini hanya sekedar basa basi untuk membuka pembicaraan dengan gadis cantik di samping nya ini.
"Olynda"Jawab Olyn singkat tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone keluaran terbaru itu.
"Kalo lagi ngomong sama orang itu lihat orang nya,Bukan liat handphone lo. Gak sopan"Mendengar perkataan dari Dylan,Olyn langsung meletakkan handphone nya di meja. Lalu menatap Dylan sebentar sebelum ia akhirnya terfokus pada jalanan sore yang ramai itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
O L Y N D A
Teen FictionIni hanyalah cerita sederhana. Tentang hidup seorang gadis yang sangat kesepian. Sampai akhirnya nya datang uluran tangan. Yang membantu ia melawan kejamnya kehidupan. Dylan-Olyn