Orang Baru

8 4 0
                                    

Pagi ini,Olyn terbangun di kamar Langit. setelah melihat-lihat kenangan bersama langit. Rasa kantuk melanda. Ia ketiduran dengan posisi duduk di kursi belajar langit.

Olyn merenggangkan tubuhnya,Ternyata begini rasa tertidur sambil duduk. Melelahkan.

Ia beranjak dari kursinya,membuka gorden panjang berwarna gold yang menutupi jendela besar di kamar Langit. Merapihkan seperti semula kamar ini sebelum akhirnya ia pergi meninggalkan kamar Langit dan melangkahkan kakinya menuju kamarnya untuk melakukan ritual di pagi hari. Yaitu berendam.
30menit Olyn habiskan di kamar mandi. Setelah berendam dengan air mawar ia merasakan bahwa tubuhnya Sekarang jauh lebih segar daripada tadi pagi.

Diambilnya seragam sekolah yang terletak lemari pakaiannya. Selasai. Di tatapnya pantulan dirinya di cermin besar itu. Rambut yang ia biarkan tergerai, Seragam yang sedikit lebih kecil dari pada biasanya dan androk yang berada di atas lutut menambah kesan sempurna di tubuhnya yang sangat indah itu.

Setelah memakai lipbalm di bibir sexy-nya. Olyn menuruni satu persatu anak tangga dengan wajah yang lesuh.

"Pagi non"Sapa Seorang pembantu yang sedang menyiapkan segelas susu dan selembar roti dengan selai kacang di atasnya.

"Pagi"Hanya itu jawaban yang keluar dari mulut Olyn. Setelah meminum setengah susu putih-nya dan menggigit roti itu,Olyn Melenggang pergi meninggalkan ruang makan.

Betapa kagetnya ia,ketika melihat seorang lelaki tengah duduk diatas jok motor sambil memainkan handphone ber-softcase coklat itu.

"Lo ngapain disini?"Tanya Olyn to the point.

"Jemput lo. Yakali gue jemput pembantu lo"Ucap Dylan santai.

"Gue bawa mobil sendiri. Jadi mending sekarang lo pergi"Tolak Olyn secara halus.

Dylan menghela nafas panjang. "Olynda,Mulai hari ini gue bakalan anter-jemput lo. Dan gue gak nerima penolakan"

"Gue gak mau!"

"Tapi gue mau, gimana dong?"Ucap Dylan sambil memainkan kedua alisnya yang cukup tebal itu.

"Gue gak suka di paksa,Dylan!. Udh sana lo pergi"Usir Olyn sambil mendorong pelan badan tinggi Dylan.

"Gue gak suka di tolak,Olyn!"Ujar Dylan sambil mengikuti nada bicara Olyn tadi.

Ah shit. Olyn menatap dylan dengan kesal. Dia bingung mengapa Dylan malah keukeh ingin mengantar-jemput Olyn kesekolah.

"Yaudah tunggu bentar. Gue taruh kunci mobil dulu didalam"Pasrah Olyn sembari mengangkat sebuah kunci mobil dengan gantungan tengkorak itu kehadapan Dylan. Dylan hanya membalas perkataan Olyn dengan anggukan kecil.

Sesuai dengan perkataan Olyn. Ia hanya sebentar. Dan Kini Olyn sudah berada di hadapan Dylan kembali sambil memakai Helm berwarna abu-abu itu.

"Helm itu sengaja gue beli buat lo"Ucap Dylan tiba-tiba membuat Olyn menatap Ke arah Dylan tak percaya.

"Ngapain lo repot-repot beli beginian buat gue. Niat banget lo"Tanya Olyn dengan mata yang masih menatap dylan dan tangan yang masih berusaha mengaitkan kaitan helm tersebut.

Sebuah tangan besar membantu Olyn mengaitkan Helm itu. "kalo lo butuh bantuan bilang aja. Jangan malu buat pergunain mulut lo untuk bilang tolong"

"Gue nanya elah,lo ngapain repot-repot beliin gue helm segala?"Tanya Olyn lagi.

"Kenapa,Lo gasuka?"Dylan balik bertanya.

"Yaiyalah,lo tiba-tiba beliin gue helm. Kan gue jadi mikirnya yang enggak-enggak"Jelas Olyn yang hanya di balas dengan kekehan kecil yang keluar dari bibir indah Dylan.

O L Y N D ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang