Olyn memasuki kelasnya sesaat setelah bel istirahat berbunyi. Ia langsung mendudukkan tubuhnya di bangku paling belakang. Dilihatnya Chaca yang sedang asik Mendengarkan musik lewat earphone putihnya. Nampaknya,Chaca tak menyadari kehadiran Olyn.
"Kantin gak?"Tanya Olyn menepuk bahu Chaca membuat chaca terkejut dan melepaskan kedua earphone nya.
"Ehh tungguin gue"Ucap Chaca mengejar Olyn yang sudah lebih dulu meninggalkan nya.
Chaca berusaha menyamakan langkah kakinya dengan kaki panjang milik Olyn. Olyn tinggi jadi langkah kakinya pasti sangat lebar.
Olyn dan Chaca sampai di kantin yang cukup ramai itu. Mereka berdua bisa melihat tempat duduk Steffi dan Maura. Tanpa fikir panjang keduanya menghampiri meja yang berada di sudut kantin itu.
"Mau pesen apa nih,biar gue sma steffi yang pesenin"Ucap Maura ketika melihat kedua sahabatnya baru saja duduk di bangku kantin.
"Samain aja kaya lo berdua"Ucap Olyn yang hanya dibalas dengan Anggukan kepala oleh Maura.
Sepeninggal Maura dan Steffi,Chaca bertanya kepada Olyn. Sebenarnya pertanyaan ini ingin ia tanyakan sejak tadi pagi. Tapi berhubung Olyn tidak masuk kelas jadi dengan berat hati ia tunda ke kepoannya ini.
"Eh lyn"Ucap Chaca memulai pembicaraan.
"Apaan"Jawab Olyn sambil memainkan handphone nya.
"Tadi pagi lo berangkat bareng Dylan?"
"Oh lo liat. Kenapa emang?"Tanya Olyn santai.
"Iya gue liat. Ya gapapa sih. Gue kepo aja"Jelas Chaca.
"Lo kenal sma yang namanya Dylan?"Kini Olyn malah balik bertanya kepada Chaca.
"Siapa yang gak kenal dia coba? Anak begajulan yang hobi nya tawuran sana sini begitu. Jangan di deketin lyn. Gabaik"Chaca mencoba menasehati Olyn supaya tidak dekat-dekat dengan lelaki macam Dylan.
"Iya sih emang keliatan dari tingkah lakunya. Oh iya lo tau gak sih ada anak baru yang namanya keenan?"Tanya Olyn penasaran kepada seorang siswa yang dengan baik hati menolong nya tadi pagi.
"Iya tau. Dia baru pindahan tiga hari ini"Jelas Chaca kepada Olyn.
"Pantes gue baru liat dia di sekolah ini"Ucap Olyn sambil manggut-manggut tidak jelas.
"Kenapa? Lo naksir dia ya?"Goda Chaca kepada sahabatnya ini.
"Ngaco Lo. Baru juga ketemu tadi"
"Tapi mendingan lo deket sama Keenan deh Lyn daripada deket sama si Dylan begajulan itu. Kalo di liat dari depannya kayanya si Keenan itu anak baik-baik beda sama si Dylan"Ucap Chaca membanding-bandingkan.
"Hushh, gabaik,Cha nilai orang dari cover depannya doang"Ujar Olyn menoyor kepala chaca.
Setelah itu makanan sampai yang dibawakan oleh maura dan steffi. 4 mangkuk bakso dan 4 gelas Lemon tea. Mereka berempat hanyut dalam pikiran nya masing-masing.
-o0o-
Bel pulang sudah menggema di seluruh penjuru SMA gemilang. Itu artinya proses belajar mengajar sudah berhenti dan akan kembali di lakukan esok harinya.
"Gue duluan ya lyn,byee"Ucap Steffi melambaikan tangan kepada Olyn. Setelah itu Mobil steffi dan Chaca pergi meninggalkan area sekolah.
Tersisa Olyn dan Maura di parkiran. Sampai akhirnya bayu datang menjemput Maura dan tinggallah Olyn Sendiri di sini.
"Sendiri aja. Gue temenin boleh?"Tawar seseorang yang tiba-tiba muncul.
KAMU SEDANG MEMBACA
O L Y N D A
Teen FictionIni hanyalah cerita sederhana. Tentang hidup seorang gadis yang sangat kesepian. Sampai akhirnya nya datang uluran tangan. Yang membantu ia melawan kejamnya kehidupan. Dylan-Olyn