4 ; Bibi Kim

5.1K 324 1
                                    

Setelah bibi Kim pergi ke bawah meninggalkan Chaeyeong sendirian di kamarnya, Chaeyeong langsung bersiap dengan memakai dress putih tanpa lengan dengan hiasan bunga biru, memakai sepatu hak putih, dan menguncir sebagian rambutnya dengan pita putih yang membuatnya sangat cantik bagaikan dewi

Awalnya Chaeyeong sangat senang dan tersenyum melihat penampilannya yang sangat cantik itu. Tetapi senyum itu luntur ketika mendengar suara seperti rintihan. Dan yang lebihnya, suaranya seperti suara bibi Kim

"Apa itu?? Bibi cepatlah kembali"ucap Rose dalam hati

Cklek

Bunyi pintu terbuka terdengar di ruangan kamar Chaeyeong. Ternyata itu bibi Kim. Bibi Kim langsung menutup pintu dan berjalan tergesa² kearah Chaeyeong, membawa Chaeyeong ke arah samping kasur yg tidak begitu terlihat dari pintu

"Chaeyeong- ah kamu mau kan? Buat bibi"ucap bibi Kim lemas

"Bibi kenapa? Bibir bibi lebam. Tangan dan kaki bibi berdarah"Chaeyeong sangat khawatir

Bibi Kim keadaannya sangat mengenaskan. Bibir dan mukanya lebam, kaki dan tangannya penuh darah, bahkan bibi Kim sudah sangat lemas

Bibi Kim mulai mendekatkan mukanya kearah kuping Chaeyeong dan membisikan sesuatu. Setelah merasa sudah selesai dengan perkataannya bibi Kim langsung beranjak kepintu

"Jaga dirimu, bibi menyayangimu"ucap bibi Kim parau tetapi masih bisa didengar oleh Chaeyeong

"Annyeong Rose-ah" ucap Bibi Kim sebelum membuka pintu dan dengan cepat menutupnya

"Ke-kenapa bibi bilang annyeong? Aku tidak mau ditinggal bibi"ucap Chaeyeong sedikit bergetar karena kata annyeong memiliki 2 arti yaitu 'halo' dan 'selamat tinggal'

Chaeyeong kemudian seperti kembali mendengar perkataan bibi Kim

"Bibi ingin kamu debut menjadi idola, bibi sudah mendaftarkanmu disalah satu agensi yang cukup terkenal. Debutlah ya, Rose-ah" itu pesan bibi Kim

Siapa Rose? Kenapa dia memanggilku dengan nama itu?

"Hahah....."tiba² suara kikikan kecil terdengar dari luar pintu kamar Chaeyeong

Chaeyeong sangat kaget dan segera bersembunyi

"Gadis kecil....dimana kau?? Bibi mu yg cantik dan baik itu sudah tidak ada loh..."ucap seseorang dari luar pintu kamar Chaeyeong dengan nada menyeramkan

"Bi- bibi Kim . . ."ucap Chaeyeong dalam hati sambil bersembunyi dibawah kasur

Chaeyeong yg sangat sedih akan kepergian Bibi Kim tidak bisa menahan tangis, pasalnya dari kecil ia lebih sering menghabiskan waktu dengan bibi Kim daripada orang tuanya

"Hiks hiks...bibi"ucap Chaeyeong kecil yg tidak bisa menahan tangisnya

"Halo gadis manis....kenapa engkau bersembunyi? Aku tidak akan menyakitimu kok"ucap laki laki tadi dan langsung menarik tangan Chaeyeong keluar dari bawah kasur

Jimin POV

"Hyung aku pergi dulu ya"pamit Jimin kepada Bangtan

"Kemana kau?"tanya Jin menyelidik

"Pulang ke rumah"jawab Jimin dan diangguki member lain

Jimin segera pergi dengan mobilnya. Jarak dari dorm ke rumah orang tuanya di Seoul cukup jauh sehingga membutuhkan waktu 2 jam

Beruntunglah hari ini jalanan kota Seoul tidak padat dan malahan kosong sehingga hanya membutuhkan waktu kurang dari sejam

"Eomma..." teriak Jimin saat sudah memasuki rumah orang tuanya

"Ada apa nak??" tanya Bo Young alias eomma Jimin

"Tunanganku Chaca?"tanya Jimin hati²

"Eoh?! Kau tau darimana? Padahal eomma ingin merahasiakannya"ucap eomma Jimin kaget karena ternyata Jimin sudah tau

"Ayo kita kunjungin mereka. Aku kangen dengan Chaca"ujar Jimin pada eommanya

"Baiklah kita akan mengunjungi mereka. Eomma buat janjinya dulu ya. . .takut mereka gk bisa, jadwal mereka padat sekali"ucap eomma sambil melihat hp bertujuan untuk memberitahu keluarga Park

Kediaman keluarga Park (Chaeyeong)

"Ayo masuk"ajak Hyungsik selaku appa Jimin

"HMMPP . . .TOLONG"teriak seorang perempuan

"Ehh. . . .kok ribut sekali??"tanya jimin

Tiba tiba ada seorang laki laki keluar dari gerbang rumah membekap mulut seorang perempuan dengan paras dewi itu

"Lepaskan dia"ujar Jimin tegas dengan penuh penekanan

Tanpa bicara, laki laki itu langsung menodongkan pisau ke arah perempuan itu

"Kalau kau melawanku dia akan mati"ujar laki laki itu

Jimin diam. Ia tidak bisa gegabah dan membiarkan nyawa perempuan itu melayang sia sia

Laki laki itu langsung pergi meninggalkan kediaman Park menyisakan Jimin, dengan eomma dan appa Jimin.

"TOLONG"teriak perempuan itu lagi

"Jim kau selamatkan dia. Appa akan mengurus yang disini"ucap appa Jimin

Jimin segera pergi dengan mobil yang digunakannya kesini dan menyusul lelaki itu. Sementara itu, appa dan eomma Jimin masuk ke kediaman Park dan menemukan jasad dengan baju pelayan.

"ASTAGA!!!"teriak eomma Jimin yg kaget melihat jasad pelayan itu

"Bi-bibi Kim"ucap eomma Jimin

Flashback

"Bibi Kim..."panggil anak kecil berumur 10 tahun

"Ada apa Bo Young-ah?"tanya bibi Kim sambil menghampiri anak 10 tahun yang dipanggil Bo Young itu

"Ini untuk bibi"ucap Bo Young memberikan sebuah pin perak berbentuk bunga mawar.

"Karena bibi sudah merawatku"Bo Young tersenyum sangat tulus

"Bo Young jahat. Aku juga ingin memberikan ini pada bibi"ucap anak perempuan sebaya dengan Bo Young

Anak kecil itu memberikan pin emas berbentuk bunga matahari pada bibi Kim

"Terimakasih Bo Young-ah. Terimakasih Min Young-ah"ucap Bibi Kim kepada sepasang sahabat itu

Flashback off

"Pangggil orang tua Chaca. Sepertinya mereka belum pulang"ujar appa Jimin

"Ba...baik"balas eomma Jimin yg langsung menelepon orang tua Chaca

Chaeyeong POV ;

"Aku dimana?"ucap Rose dalam hati

"Hm . . . Apa yang harus kulakukan selama menunggu 'dia' ya?"lelaki itu bergumam sambil menyentuk dagu Chaeyeong


























Story by Yllxws
Jang Yellow

Being Together ✓ || JiroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang