20_Tiga

7.5K 657 25
                                    

Kayaknya akan ada adegan anu, kalian harus siap mental pun siapkan tisu. Saya nggak akan tanggung jawab kalau para 'jomblo' akan 'basah' tanpa sebab 😂😂😂😂

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Aku baru saja keluar dari cafe setelah tempat itu tutup jam sepuluh malam. Yang lain sudah pergi lebih dulu dan meninggalkanku.

Ini hal yang biasa, aku lebih suka berlama-lama di cafe ini. Entah,  aku suka sekali baunya.

Namun yang tidak biasa adalah, saat aku sampai di pinggir jalan. Siap memesan taksi online, aku mendapati William duduk di cap mobilnya sambil menghisap rokok, aku tidak bisa menahan kerutan di dahi ku melihat itu.

Bukan, bukan karena William duduk di cup mobilnya. Tapi pria itu merokok?

"Kamu merokok Will?" Lidahku tidak bisa tidak melontarkan pertanyaan itu.

"Oh, kamu sudah bersiap pulang?" William membuang sisa rokoknya yang masih banyak hingga aku mengangkat alis tinggi. Pertanyaannya belum di jawabnya. Lalu ia terkekeh "hanya sesekali ketika jenuh,"

"Dan sedang apa kamu disini?"

"Ingin mengajakmu makan malam," sahut William santai.

"Makan malam? Di jam 10 malam?" Alisku semakin tinggi terangkat.

Lalu ia tampak menggaruk tengkuknya "hanya ingin menghabiskan waktu sebentar saja. Bersamamu,"

Aku terdiam, ini jelas bukan pembicaraan yang biasa. Maksudku, pria dan wanita? Pernah memiliki hubungan, saling merindu?  suasana malam yang dingin? Dan ingin menghabiskan waktu bersama? Alarm waspadaku hidup.

"Pulang saja Will, ini sudah malam" sungguh aku tidak bermaksud berpikiran buruk terhadapnya. Tapi aku tidak memiliki bayangan lain selain ranjang. Demi apa? Jika aku menerimanya sekarang. Kami akan berakhir di tempat tidur. Sedangkan aku belum memberikan jawaban apapun padanya.

"Tapi kamu belum memberikan jawabanmu kemarin," ujarnya sedikit memelas.

Aku sudah menjawabnya Will, tapi dalam hati."apakah jawaban itu sungguh penting hingga kamu datang malam-malam begini?"

"Tentu saja!" Serunya "aku tidak bisa tidur memikirkan ini. Memikirkan kamu kembali dalam pelukanku, memikirkan kita memulai semua dari awal, memikirkan kita menikah__"

Wajahku memerah membayangkan menjadi istri William "iya,"

"Apa!!"

"Iya, aku mau"

"Mau apa?"

Kali ini aku mendongak menatap matanya lebih dalam "aku mau memulai semua dari awal, aku mau kembali dalam pelukanmu dan aku mau meni___" William memelukku seketika hingga aku terlonjak dalam pelukannya.

Segera menoleh ke kanan dan ke kiri takut jika ada yang melihat kami. Demi Tuhan!!! Kami di pinggir jalan.

"Will, kita sedang ada di pinggir jalan!" Erangku.

"Ku mohon, biarkan begini." William masih dengan memelukku, menggeser posisinya dari depan mobil menuju samping. Hingga menyandarkannya dibody mobil dan mengungkung ku di sana.

Pelukan kami terlepas dan kabut itu terlihat. Siapapun itu akan mengenali sorot William.

Ada mendamba, ada rindu dan gairah di sana. Mata kami masih saling mengunci ketika bibir William menyambar bibirku, lembut dan manis. Penuh pemujaan, lalu tengkukku diraihnya. Hingga ciuman kami semakin dalam.

Saling menyentuh dan meraba. Tangan William berkeliaran di mana-mana. Aku terbakar oleh tangannya yang panas.

Dan saat itu aku sadar. Kalau aku sudah kalah. Kalah dengan niat awalku juga sama mendambanya seperti dirinya.

Entah bagaimana ceritanya, kami sudah saling begelung di jok belakang mobil William. Di tempat sempit itu kami masih berciuman seperti saling meleburkan diri masing-masing.

Ciuman William merambat ke rahangku dan aku melenguh, dia memberi gigitan kecil di sana dan ku yakini akan membekas setelahnya.

Mataku membulat ketika kancing demi kancingku dibukanya "tunggu!! Kamu tidak berencana menyetubuhiku di mobilmu kan? Demi Tuhan Will, setidaknya. Bawa aku ke hotel atau apapun itu di tempat yang layak!!! Bukan di jok belakang mobilmu dan di pinggir jalan!"

Aku dengar dia mengeram, lalu William menoleh dari balik punggungnya, kemudian kami saling menatap. Dan disaat itulah aku bisa melihat juga membaca, ide gila macam apa yang ada di dalam kepala William.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Part di potong. Hanya bisa di baca dalam bentuk buku cetak.

Format pemesanan
Nama
Alamat
Kota
Kelurahan
Kecamatan
Kode pos
Nomer hp
Judul buku
Transfer ke rek BCA 0560368836 an Diana
Wa 0818331696

LarasatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang