Chapter 3

1.2K 90 0
                                    

Seorang Pemuda tampan, tengah memperhatikan langit di malam hari melalui kaca jendela kamar. Dia sedang menunggu Tunangannya sadar dari pingsannya. Tadi siang, Dia bergegas menuju Rumah Sakit ini, karena mendapat kabar sang calon Istri masuk Rumah Sakit.

"Teme…."

Sebuah suara membuat Pemuda keturunan dari Keluarga Uchiha ini mengalihkan perhatiannya, Pemuda yang bernama Uchiha Sasuke itu tersenyum, ketika mendapati Calon Istrinya sudah siuman. Diapun melangkah, mendekati Gadis berambut pirang cerah itu.

"Bodoh!" Ucap Sasuke berusaha meredam emosinya, tangan pucatnya menggenggam erat tangan milik Uzumaki Naruto, Tunangannya. "Kau'kan sedang sakit, Dobe. Jangan keluar rumah sendirian lagi," kata Sasuke jengkel.

Naruto hanya tersenyum mendengar ucapan Sasuke. Mata biru miliknya memandang lurus pada wajah tampan di depannya, "Teme, tadi…aku jalan-jalan ke hutan," ucap Naru pelan, "…aku, bertemu lelaki tampan," lanjut Naru, tangannya menyentuh wajah porselen Sasuke, "namun, kau lebih tampan darinya," sambung Naru sambil tersenyum.

"Tentu saja," jawab Sasuke sedikit sombong. Tangan pucat Pemuda tampan itu menggenggam erat tangan Naru yang menyentuh wajahnya, "tapi kau tidak suka pada lelaki itu'kan?" Tanya Sasuke.

"Menurutmu?"

"Ck, Dobe."

.

.

Sebuah mobil merah melesat di jalan raya pagi itu. Di dalamnya, ada sepasang kekasih yang sebulan lagi akan menikah. Mereka baru saja keluar dari Rumah Sakit, setelah dipastikan sang Gadis sudah baik-baik saja.

"Mau langsung ke rumah?" Tanya Sasuke tanpa melirik Tunangannya.

Naru, Gadis berambut pirang itu menoleh, memperhatikan calon Suaminya yang sedang focus menyetir, "iya."

Tanpa menjawab, Sasuke langsung menambah kecepatan mobilnya.

.

.

Siang telah datang, Matahari bersinar sangat terik di langit sana. Tak ada awan, benar-benar panas.

Uchiha Sasuke, setelah siap dengan kemeja merahnya, Dia melangkah ke kamar calon istrinya. Tidak lupa, Dia mampir ke dapur, membuatkan Naru segelas jus jeruk. Tidak lama kemudian, Sasuke kembali berjalan, dengan segelas jus jeruk di tangan. Saat Pemuda keturunan Uchiha itu keluar dapur, Dia berpapasan dengan Iruka, Sang Kepala Pelayan.

Siang, Sasuke-sama," sapa Iruka ramah, seperti biasanya.

"Hn."

Iruka sudah menduga, pasti 'Hn'lah yang akan keluar dari Tuan-nya itu. Menghela napas, Iruka kembali melakukan tugasnya, mengawasi pelayan-pelayan keluarga Uchiha ini.

Sasuke, yang sudah menaiki beberapa anak tangga, kini terdiam. Sudut bibirnya tertarik, dia tersenyum ketika melihat seorang Gadis yang mengenakan dress berwarna biru sedang melangkah ke arahnya.

"Siang, Teme," sapa Naru, seraya berjinjit dan mengecup pipi putih milik Sasuke.

"Hn," balas Sasuke seperti biasa.

GadiskuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang