42 : MAAF, AKU MENYESAL

2.5K 296 64
                                    

• kata campur baku + non (untuk ep ini aja)

• nyalain mulmed! Insyaallah dapet feel nya

***

sesaat nafas Wendy berhenti.

Ini gila. Air mata cantiknya hampir menetes sedikit lagi, Wendy takut akan tatapan pedasnya Suga

Memang buka salah wendy juga, ini semua karena perkataan Suga yang terlalu menusuk. Ini yang tidak Wendy sukai sejak dulu, Suga menyebalkan. Ucapannya seolah olah tidak mempedulikan bagaimana perasaan Wendy ketika mendengar nya?

Suga, Wendy sayang dia

Namun maaf. Itu tidak berlaku saat kini

Lelaki berkulit putuh lengkap dengan gummy smile itu adalah kesayangan Wendy dahulu.. oh.. Wendy bagai bernostalgia

Saat saat ia dan Suga masih sebagai sepasang kekasih yang saling mencintai. Suga begitu romantis dulu, dia pernah menyuapi wendy bahkan ketika ia sedang sakit. Wendy semakin sesak memikirkan nya

Wendy salah.. ia begitu bodoh dibutakan dengan perasaan nya sendiri. Pikirannya selama ini hanya egois, tidak berpikir alasan Suga ketika mengatakan kata kata pedas itu

Air mata Wendy menetes seketika..

Ya, sayang pikiran wendy meleset.
tangan yang asalnya melaju cepat ingin membalas perbuatan Wendy.. itu yang ia pikirkan

Namun maaf, Suga tidak selembek itu

Perasaan Wendy sangatlah tercabik cabik, ah.. iya.. ini bau khas tubuh Suga yang sudah lama ia tidak rasakan. Pelukan manis ini.. Wendy sangat merindukan nya

Wendy menutup matanya rapat rapat, terbenam sesaat dalam pikirannya ketika sedang dipeluk oleh pria berkulit pucat itu.

Suga memeluk Wendy erat, ia mengusap puncak rambut Wendy sambil sesekali mencium nya. Wendy.. maaf.. Suga tidak bisa melupakan mu

Dia terlalu mencintai Wendy, sampai rasanya tidak mungkin ingin membalas perlakuan Wendy itu. Tidak apa jika Wendy menyakitinya sesakit apa pun, Suga rela menerimanya.. asalkan ia bisa berada disisinya

"Hiks.. hiks.. huk"

"Kenapa kau menangis? Bahkan tidak ada sesuatu yang menyedihkan disini"

Wendy mencengkram punggung Suga dengan kuku indahnya, air matanya perlahan menetes pada pakaian pria itu. Setiap kata yang dikeluarkan Suga, selalu Wendy merasa sesak... Dia benci merasakan ini

"Kau.. Suga... Hiks... Maafkan... A-aku.... Maaf.." Suga menghela nafas nya panjang.

Wendy, sampai kapan kau ingin meminta maaf Seperti ini? Dari dulu Wendy selalu seperti ini.. Suga tidak tahu harus menjawab apa

Suga semakin mendekap Wendy erat pada tubuh nya.. ia meletakan dagunya diatas rambut Wendy "jangan merasa bersalah, kau lupa? Sejak kapan aku pernah bilang bahwa aku membencimu?"

Dheg

Benar.. aku tidak pernah mendengar nya berbicara seperti itu

"Hikss" tangisan Wendy semakin menjadi jadi.. yang ia lontarkan dari dalam hatinya hanya permintaan maaf. Ia tidak pernah menyadari nya sejak dulu, sejak mereka berpisah pun.. rasanya tidak pernah suga berkata seperti itu. Bahkan Wendy masih ingat jelas, ketika hari saat mereka putus... Suga cuma tersenyum menatap Wendy tanpa berbicara apa apa

"Eoh, tak biasanya kau menangis seperti ini? Tataplah aku" Suga menarik wajah Wendy yang tenggelam pada dadanya. Suga menatap lekat lekat wajah yang penuh genangan air mata itu.. oh yaampun Wendy, kau sangat berantakan..

Sodara | KJS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang