Kantin

19 3 1
                                    


Krukkkk....

"Ji Yoon. Jangan bilang itu suara pe--" tak sempat ia melanjutkan kalimatnya "iya aku tau" ucapku

Aku sedikit menyesal kenapa aku tak menyetujui saja temanku ini

"Jika kau lapar, kau bisa pergi" bisik temanku

"Caranya?" sungguh aku sangat lapar. Dan perlu kalian tau, saat aku sangat lapar hingga aku tak dapat menahannya lagi, aku akan menangis

Aneh bukan? Tapi itu memang aku

"Izin saja ke toilet, tapi kau jangan kesana. Sebaiknya kau kantin" bisik temanku lagi memberikan saran yang sangat brilian bagiku

Aku hanya mengangguk kecil kemudian aku langsung mengangkat yang aku tinggi-tingga "permisi bu apakah aku bo-"

"Pergilah"

Aku bahkan belum menyelesaikan kalimatku

Kemudian aku berjalan keluar, menyusuri koridor sekolah dengan tangan mengelus-ngelus pelan perutku yang malang ini

Aku ingin menangis saja rasanya

"Hei, kau mau kemana?"

Tunggu dulu. Suara itu

"Kau tak menjawabku?"

Ah suara itu

"Hei kau mau kemana?"

Suara itu.

Ah benar, aku melupakan bahwa orang ini sedang sering di perbincangkan dengan aksi patroli nya yang hanya disitu-situ saja

"Bukan urusanmu" jawabku. Aku mencoba untuk tidak memulai dialog dengannya

"Kau pasti mau ke kantin" ujar nya begitu percaya diri. Terdengar dari suaranya

"Tidak" jawabku ketus

"Aha. Aku akan memberitahukan ini kepada bu gu---" aku membekap mulutnya yang ember itu. Bisa-bisanya ia berteriak begitu disaat kondisi sekolah sedang sepi karna proses pembelajaran sedang berlangsung

"Aku benarkan?" katanya lagi setelah berhasil meloloskan mulutnya dari tanganku

"Cih bukan urusanmu" kataku kemudian mencoba pergi

"Aku serius tentang apa yang kukatakan tadi Ji Yoon-ah" kata sang ketua OSIS dengan nada yang kelewat rendah. Sampai-sampai aku bergidiki karenanya

SHIT! KENAPA BEGINI SIH?!

-Kim Ji Yoon

UNPREDICTED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang