Budayakan like sebelum membaca.Koment setelah membaca.
Happy reading...
.
.
.
Berbeda dengan hari kemarin, hari ini langit tampak lebih gelap meskipun tak terlalu kentara. Sinar matahari pagi yang biasanya selalu sukses menerobos dengan pekat ke setiap ventilasi rumah, kini terganti dengan udara dingin yang bertiup pelan.
Zielle menghela napas pendek, mengusap kedua telapak tangannya berharap mendapatkan kehangatan di sana lalu diusapkan ke wajah. Baru setelah itu Zielle menyebrang dengan hati-hati.
Sesekali Zielle meremas ujung sweter pink yang dia kenakan saat angin sedingin es tanpa sengaja menyengat kulit lehernya yang telanjang.
Ketika sudah berada di depan pintu gerbang sekolah, Zielle sedikit menjenjangkan lehernya untuk melihat lebih jauh ke dalam sekolah.
Masih sepi padahal Zielle yakin sebentar lagi akan terdengar bel masuk, jadi dia putuskan untuk tidak langsung masuk dan menunggu teman-temannya mungkin atau Javier.
Yeah, kebiasaan setiap harinya tidak akan pernah dia lupakan.
Zielle baru akan memutar badannya untuk menghadap kejalan saat tiba-tiba saja sosok seorang gadis menarik perhatiannya.
Wajah gadis itu yang biasanya selalu nyolot, sekarang tergantikan dengan garis-garis kasar murung.
"Muka loe kaya sampah belum di daur ulang." Cibir Zielle saat Anna berjalan ke arahnya.
Kaget mendengar suara Zielle, Anna yang sedari tadi hanya menunduk itu pun perlahan mulai mengangkat wajahnya.
"Gue lagi males ribut!"katanya
Zielle berdecak lalu mengangkat bahunya, menuruti apa yang baru saja di ucapkan Anna. Keduanya berdiri dalam diam sambil memperhatikan jalan dengan wajah yang berbeda. Zielle dengan wajah ceria seperti biasa menunggu calon suaminya sedangkan Anna tetap memasang siluet murung di wajahnya.
"Zie... Emang loe belum denger gosip terbaru ya?"
Tiba-tiba suara Anna memecahkan keheningan yang sudah berlangsung selama hampir sepuluh menit.
Zielle menolehkan wajahnya, memandang Anna dengan sebelah alis terangkat. Tidak biasanya gadis ini akan mengajaknya bergosip bersama.
"Gosip apaan?"
"Lihat aja noh di mading. Lagi rame!"
Dengan wajah kesal, Anna melemparkan telunjuknya asal ke arah kampus.
"Ngomong terus terang kek, males banget gue ke dalem."
Anna menghela napas lalu menatap Zielle kesal.
"Ada yang nulis artikel dimading tentang cowo gue!"
Mulut Zielle ternganga.
"Maksud loe suami gue?"
"Gue yakin pasti ini kerjaannya temen si Aleka deh! Yaelah males banget tahu, berurusan sama orang kaya gitu. Sok cantik, sok berkuasa, sok lah pokoknya!" Anna nyerocos tak jelas yang sama sekali tak ada satu kata pun dalam kalimatnya yang membuat Zielle paham.
"Loe lagi ngomongin apa sih?"
"Makanya loe lihat noh di mading!"
Hening...
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIELLE [ON GOING]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] S L O W U P D A T E "Cinta sejati itu rela berkorban untuk kebahagiaan pujaan hatinya,namun ia akan tetap tersenyum untuknya meski hatinya hancur berkeping-keping.Gue gak maksa Tian untuk balas cinta gue, karena gue gak per...