2. Hari yang lelah

43 4 0
                                    

Sesudah sampai mereka di parkiran rendra membuka mobilnya dan teman-teman rendra bertanya

" ren lu hari ini bawa mobil, tumben amet biasanya juga dianter jemput" ucap rizki

" tdi pagi ujan, ortu gua juga pada sibuk jadinya gua bawa mobil" nada kesel rendra

"Sudahlah mening kita langsung kerumah lu aja ren, dari pada disini debat mulu kapan sampenya" ucap izul

Akhirnya mereka masuk ke dalam mobil rendra dan menitipkan kendaraan mereka di sekolah.
Ketika eca berjalan sendiri tiba-tiba fina menepuk pundak eca dan ecapun terkaget.

" ihhh.. apaan si fin, kaget tau" ucap nada sebel eca

" santuy dong gk usah galak gitu " sambil menggoda eca

" eca dijemput atau naik angkot? " tanya lita sambil berjalan kearah eca

" naik angkot, knp emang " heran eca kepada lita

" gpp, kan kalo naik angkot kita bisa bareng dehh, wkwkwkwk" tawa jahil lita

" ya pastinyalah bareng masa misah, emg kita lgi musuhan apa misah-misah segala" ucap fina

Sesudah mereka naik angkot menuju rumah mereka yang satu perumahan, mereka di jalan asik mengobrol dan tak sadar sudah samapai di depan perumahan mereka.
Merekapun turun dari angkot dan berjalan menuju rumh mereka masing-masing, setibanya eca dirumah tidak ada orang satupun cuman ada pembantu eca yang bernama Mpok ijah tetapi eca lebih suka memanggilnya dengan bi ijah.
Bi ijah mendengar suara ketukan dari luar akhirnya membukakan pintu depan, dan melihat ada eca diluar.

" non, sudah pulang sekolah" ucap bi ijah

" udah bi, mama sama papa dimana? " tanya eca

" belum balik non, sepertinya masih kerja " saut bi ijah

" ouhhh.. bi ijah udah masak belum" eca bertanya lagi

" belum non, memangnya non eca lapar " ucap bi ijah

" belum si cuman pengen nanya aja " ucap eca samabil muka sok polos

Ecapun berjalan kearah tangga dan menuju kamar eca yang ada diatas, setiba eca di kamar rasanya eca sangat cape dan lelah eca menjatuhkan tubuhnya di atas kasur, eca mengarahkan pandangan ke jam pukul 13:25 pm, karena eca merasa cape akhirnya eca tertidur dan masih menggunakan baju seragam.
Dirumah rendra , rizki dan izul terlalu asikk bermain video game yang ada di kamar rendra tidak sadar waktu menjelang sore akhirnya mereka pamit untuk pulang dan salim kepada orang tua rendra, sesudah teman rendra pulang rendra balik ke kamarnya dan tidak mau memperdulikan kak rendra yang selalu meledeki dia karena belum punya pacar, padahal rendra itu banyak yang suka padanya hanya saja rendra terlalu menutupi semua itu dan tidak ingin terlibat dengan percintaan yang terlalu rumit, kak rendra bernama Ghibran fawaz chairil biasa dipanggil ghibran kak rendra memang pintar seperti rendra, gibran sekarang sedang kuliah kedokteran di amerika hanya saja sekarang ghibran lagi pulang kerumah karena liburan, rendra yang tidak suka kalo kaknya balik kerumah hanya ingin meledekinya terus dia lebih baik tidak keluar kamar, rendra di kamar belajara dan mengerjakan tugas yang guru berikan hingga semua tugasnya selesai.
Dirumah eca yang sudah pukul 18:00 pm masih terasa sepi, eca terbangun karena perutnya sudah lapar dan baru sadar sudah malam, ecapun bergegas ke kamar mandi dan selesainya salat sesudah itu eca turun menuju meja makan, eca bertanya pada bi ijah

" bi mama sama papa belum pulang juga " memasang muka bete

" belum tuh non, mungkin masih dijalan non" ucap bi ijah

" yusudahlah aku tunggu mereka saja " ucap eca

" baiklah non saya kedapur dlu ya non" bi ijah dengan nada ramah

Eca yang menunggu orang tuanya dateng merasa bosan di meja makan ecapun beranjak ke tv, menonton acara yang ia suka samapai pukul 20:15 pm. Eca yang menyadari sudah lama ia menonton tv orang tuanya belum datang akhirnya eca memutuskan untuk makan duluan, karena percuma ia menunggu pastinya orang tua eca selalu balik larut malam karena lembut kerja.
Sesudah makan eca pergi ke kamar ia membuka buku dan mengerjakan tugas-tugas yang di berikan oleh gurunya, sedangkan rendra sudah mengerjakan tugas-tugas tersebut rendra beranjak ke tempat tidur dan memainkan hpnya hingga ia tertidur.
Pagi yang cerah rendra bangun ia segera mandi dan merapihkan apa aja yang ia pakai ke sekolah, sedangkan dirumah eca semua sudah terlihat rapih dan bersih ecapun sudah siap untung berangkat eca yang melihat orang tuanya terlalu sibuk hanya bisa diam, mama eca bertanya pada eca.

" eca giman sekolahnya? " sambil memakan roti yang sudah di sediakan dan menggenggam hp

" baik kok mah " ucap eca

" papa duluan ya eca, ada mitting dikantor dahh " sambil mencium kening eca dan cium kening mama eca

" hati-hati pah " ucap eca dan mama

Dddrrttttttt... ( bunyi hp )

" eca mama duluan ya nnti kamu di anterin sama supir aja mama buru-buru dahh eca " sambil berjalan tergesah-gesah

" hati-hati mah " muka eca menjadi bete

Eca mera sepi karena dia tidak pernah selalu kumpul bersama kedua orang tua eca, rasanya kosong dan menyedihkan tidak ada kehangata dari keluarga, eca dengan wajah bete menuju mobil yang sudah siap oleh supir eca berangkat menuju sekolah.
Sesudah sampai eca langsung berjalan menuju kelas langkah yang sangat lemes karena merasa bete, disisi lain rendra seperti biasa sifat dingin yang ia keluarkan cuman asik dengan hp, rizki dan izulpun datang menghampiri rendra

" ren liat pr fisika dong, gua bingung susah bngt satu nomor ini " ucap izul

" makanya lu belajar yang rajin zul, biar otak lu berkerja kaya rendra " ledekan rizki kepada izul

" nih " buku rendra yang langsung kasih ke izul

" thanks " izul memasang wajah senyum

" jijik gua liat lu zul " ucap rizki

Rendra tidak mau di ganggu lagi dia ingin meneruskan gamenya dan menggunakan headset agar tidak terganggu lagi, semua sibuk dengan masing-masing ada yang bercerita, ada yang ngobrol, tertawa gk jelas, dan ada juga yang lagi sibuk nyalin jawab tugas contonya izul mereka semua menjadi kelas berisik rendra tidak suka hal itu, untungnya dia selalu bawa headset agar tidak memperdulikan orang-orang yang tidak jelas hidupnya.

Ice princeWhere stories live. Discover now