Ini hari pertamaku masuk sekolah untuk belajar setelah 2 hari MOS. Aku turun dari angkot dan melihat gerbang yang dipenuhi para siswa, iya 10 menit lagi bel masuk.Setelah mencari daftar nama dimading ternyata aku masuk kelas X IPA 2. Aku langsung mencari letak kelasnya. Setelah sampai dikelas , ternyata aku sekelas dengan Fera, iya dia temen sekelompokku waktu MOS dan dia itu baik banget.
Fera melambaikkan tangan ke arah ku, "Sya! Sini! Duduk sama gue aja!"
Aku menghampiri Fera dan tersenyum, "gk papa nih, gue duduk disini? Yakin?"
"Iya udah duduk disini aja" Fera langsung melepas tasku dan menyimpannya dibangku sebelahnya itu.
"Ok ok"
Tepat ketika aku duduk bel masuk berbunyi. Dikelas ternyata hanya perkenalan dan membagi struktur kelas, aku hanya kebagian menjadi anggota saja, dan itu keinginanku.
****
Istirahat pertama aku dan Fera langsung kekantin mencoba jajanan apa saja yang ada disekolah ini. Kita berdua memesan mie ayam. Sambil menunggu mie ayam, kita ngobrol tentang apa saja, namanya juga cewek tidak pernah kehabisan pembahasan kalau ngobrol.
"Eh Sya, disekolah ini banyak loh cogannya, waktu kita MOS juga gue nyari cogan gitu, angkatan kita ada loh, apalagi yang jadi panitianya banyak, satu lagi gue liat yang pake jaket tuh waktu hari pertama kayaknya panitia, ganteng banget masa" cerocos Fera seputar cogan.
"Niat banget, lah gue gak merhatiin" jawabku seenaknya.
"Ihh beneran tau banyak cogan, jadinya bisa cuci mata deh"
"Cuci mata? Ya nangis aja cukup" jawabku sambil tertawa kecil.
"Ihhh, nangis juga nih sekarang" Ucap Fera sambil cemberut.
"Nangis aja, kan nanti jadi pusat perhatian para cogan" aku tertawa lagi.
"Ya, jangan gini juga kali, malu tau" ucap Fera tambah cemberut.
"Itu lu tau malu"
"Eh, gue bakal stalker cogan di sekolah ini, nanti kalo gue udah dapet info yang jelas, gue bakal kasih tau sama lu" ucap Fera sambil mengetukkan jari telunjuknya ke dagu, berpikir.
"Mungkin aja kan, elu dapet salah satunya" tambah Fera.
"Terserahlah"
Mie ayam datang, dan Fera tidak ada habisnya ngobrolin soal cogan terus.
Ketika kita sedang makan, ada empat orang cogan lewat, kelihatannya mereka kelas XII, yah aku akui mereka mempunyai muka dan badan yang pasti membuat para cewek terus memperhatikannya, yah kecuali aku, menurutku yang seperti itu adalah hal biasa.
Fera memperhatikan mereka tanpa berkedip dan mulutnya sambil menganga yang masih penuh dengan mie ayam.
Aku melambaikan tanganku didepan wajahnya. Dia langsung ingat untuk berkedip dan langsung memukul-mukul tanganku.
"Sya, sya, cogan bener tuh kakak-kakak, tapi mereka bukan panitia kemarin, tapi itu yang satu kayaknya kakak yang kemarin deh, jadi makin semangat buat stalker mereka!" Ucap Fera dengan susah payah karena makananya belum ditelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Convince Two Hearts
Teen FictionKetika seseorang yang menutup hatinya untuk orang lain karena sesuatu... Dan ketika seseorang yang berusaha untuk membuka hati itu dengan cara dia sendiri... Satu hati yang terus menolak tapi tidak dapat mengatakannya dan satu hati yang terus berusa...