aku-kamu?

34 16 2
                                    

"Najis! Eh, Ngga ada yang mau nganterin gua gitu!"
"Gua!"  "Gua aja!"  "Pokoknya gua klo ngga gua bacok lu" mereka semua berebut. Gua bingung mau pilih yang mana y udah gua pinjem motor Bagus anak nya mbok Inem buat pulang.
Dan akhirnya gua pulang sendirian hhhoorreeee

🍁🍁🍁

Deg


Deg


Deg

Ini adalah hari menegangkan plus hari yang sangat gua tunggu tunggu. Yaitu hari dimana pengetahuan gua di uji, kepahaman gua didalam bidang mesin di uji, mental gua di uji buat sabar ngadepin pengawas lomba yang begitu mengerikan dan agak ngeselin *katanya.

Gua hari ini berangkat awal donggggg gua semangat bangettttt gua kan mau ikut lombbbaaaaaa, masa iya harus telatttttt, horeeeeeee beri tepukan yang meriah untuk guaaaaa, setelah kurang lebih setaun gua ngga berangkat pagi, akhirnya gua bisa berangkat pagi, aaayyeee aayyyeeee*ilma lebay deh:v

"Ilma, Aris, dan Abim kesini, bapak akan memberikan sedikit penyuluhan untuk kalian" pinta pak kepsek yang wajahnya berseri seri karna sehabis mandi.

"Penyuluhan apa pak? Pagi pagi gini udah mau cerama aja jangan panjang panjang ya"

Pletak

Sebuah sepatu berjenis Ballerina Flats berwarna hitam melayang indah di dada bagian belakang Abim

"Aawww sakit ath bu"

"Untung sepatu saya yang melayang bukan kaki saya" kaya Bu Endah

"Eehhh jangan bu eehh iya iya"

Gua yang melihat tingkah mereka cuma bisa ngakak di temani kepsek yang siap berceramah.

"Gini bapak mau memberi tahukan terusama untuk Ilma agar bersikap sewajarnya sebagai murid, dan bapak harap kejadian seperti ini tidak terulang di luar sekolah. Juga penampilan kalian harus tertihat seperti pelajar yang baik baik, engga pake sepatu bolong, kauskaki pendek, baju sengaja di ketatin rambut ber warna warni, dan parahnya ggaaeeessss isi tasnya ada goloknya"

Oke gua tau pak kepsek sedang menyindir seseorang ggaaeesss parahnya guuaaa ttauuu itu orangnya gaeessss siapa lagi klo bukan... Gua! Heleh pak kepsek sampe hampir kehilangan wibawanya gara gara ngomongin gua. Itu kepsek apa tukang gosip.

"Aelah pak, itu kejadian kan dua pekan yang lalu, ngga usah ungkit ungkit lah pak, lagian kan saya juga sudah berdandan rapi, rambut di cepol, sepatu ngga bolong, kaos kaki rapih, kan udah mirip anak baek baek"
Dan ngga sengaja juga pak kepsek brengsek itu menyebut gua sebagai anak yang ngga baek baek.

"Itu juga kalo buka Bu Endah yang dandanin ngga akan lu rapih kek gini. Hahaha" celetuk Abim.

"Jangan gitu lah bim, Ilma kan juga mau berubah, apa salahnya sih"

"Ciieeee belain Ilma"

"Eh engga"

Dan gua liat muka lucu Aris saat bulshing mendapati jawaban Abim. Hehe lucu sumpah.

"Ehem" deheman Bu Endah yang mengagetkan membuat kami berbaris dengan tertib kembali setelah cekikikan.

Bla bla bla penyuluhan apa ini, percumah pak anda berbicara panjang lebar tetep aja dah masuk dari idung keluar lewat pantat. Udah deh pakkkk idung aku dah mau kebakar denger ceramah bapakk plaseee gua ngga sabar lagi mau ikut lomba.

"Kalian mengerti?"

"Mengerti apa pak?" Jawab gua refleks

"Kamu belum paham juga!?" Nada bicara pak kepsek meninggi.

Thank's My Brother!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang