Satu

93 27 7
                                    

Di saat orang lain menghindari kegelapan, hanya kau yang berjalan menembus kegelapan itu dengan membawa cahaya yang mengubah segalanya.

    Mobil mewah keluaran terbaru melintas dengan kecepatan tinggi menembus kemacetan kota jakarta di pagi hari. Tatapannya yang tajam hanya berfokus pada jalan, sesekali ia mendapatkan caci maki dari beberapa pungguna jalan lain. Hingga akhirnya ia berhenti tepat di parkiran SMA Sakura.

    Dengan menggendong tas di bahu sebelah kirinya dan satu tangan di saku celananya, ia berjalan dengan tenang dan wajah datarnya menuju atap sekolah. Beberapa orang yang berpapasan dengannya menunduk dan menyingkir takut akan menyentuh orang itu. Mata tajamnya yang menusuk membuat semua takut kepadanya, namun tak sedikit juga yang tertarik padanya karena wajah tampannya.

    Saat akan berbelok menuju lorong lain, langkahnya terhenti karena seseorang perempuan menabraknya. Ia menatap siswi perempuan itu dengan tatapan tajam, yang di tatap hanya mendumel perlahan dan bangkit dari duduknya seraya membersihkan debu yang menempel di rok miliknya. Murid yang melihat itu hanya berdoa untuk keselamatan anak perempuan itu.

    "Kayla berhenti lari, tanggung jawab teh gue tumpah semuaaa." Suara yang memekikkan telinga terdengar, membuat gadis yang di panggil Kayla tadi terkejut dan dengan segera akan pergi sebelum tangannya di tahan oleh lelaki itu.
40n
    "Mau kemana lo?" Lelaki itu menatap Kayla tajam.

    Kayla yang terkejut pun mendongakkan wajahnya dan menatap lelaki di depannya, dan rasa terkejutnya pun bertambah. "Eh, Melvin? Lo udah masuk ternyata." Kayla tersenyum polos.

    Melvin hanya diam menatap itu dan memojokkan Kayla ke dinding. "Lain kali kalau jalan itu lihat – lihat, jangan sampai nabrak orang!" Ucap Melvin tajam.

    Kayla menunduk menghindari tatapan dari lelaki di hadapannya.

    "LO DENGER NGGAK GUE NGOMONG APA?" Melvin berteriak membuat seluruh murid yang ada di sana terkejut, termasuk seseorang yang meneriakkan nama Kayla tadi.

    "I... Iya denger." Ucap Kayla terbata namun tetap merunduk.

    "Terus?" Melvin menaikkan satu alisnya.

    Kayla mendongakkan kepalanya dan menatap Melvin bingung.

    "Lo nggak ada niat minta maaf ke gue?" Ucap Melvin masih dengan tatapan tajamnya.

    "Maaf." Ucap Kayla. "Udah kan? Sekarang lepasin gue."

    Melvin menyentak kasar lengan Kayla, membuat Kayla kesakitan dan pergi setelahnya. Moodnya benar – benar menjadi buruk saat itu.

    Kayla hanya diam memperhatikan kepergian Melvin, ia melihat pergelangan tangannya yang memerah, dan terasa sakit. "Brenda, ini karena lo, obatin tangan gue." Kayla memanyunkan bibirnya.

    "Kok gue? kan lo yang main kabur gitu aja setelah numpahin teh gue." Ucap Brenda mendekati Kayla. "Ayo ke uks, kasih salep aja tangan lo."

    Kayla Hanya menurut dan mengikuti Brenda.

...

    Melvin menatap orang yang berlalu lalang di bawah sana dengan tatapan tajamnya. Namun, tiba – tiba saja seorang gadis muncul dalam pikirannya. Senyum polosnya, matanya yang hitam pekat, rambut panjangnya itu semua mengingatkan dirinya pada seseorang yang telah lama ia rindukan.

    "Kayla." Ucapnya perlahan seraya memejamkan matanya.

T...

B...

C...

    Don't forget to, Vote and Coment. Love you all...

Cool BadBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang