Akhir minggu adalah surga bagi Taehyung. Dia bebas melakukan apapun. Dia bebas tidur sampai jam berapapun. Dia bebas pergi kemanapun tanpa diwawancarai sang Ibu.Bagi Taehyung akhir minggu sama dengan kebebasan.
Seperti saat ini, lagi-lagi ia melakukan rutinitas serupa yang hampir ia lakukan setiap akhir minggu. Makanan ringan dan berkaleng-kaleng soda berjejer rapi di atas meja. Tak lupa kostum training dengan warna merah senada melekat ditubuh. Menjadikannya seperti pengangguran sungguhan.
Ting. Nong!
"KIMTAE BUKA PINTUNYA!"
Teriakan sang Ibu yang menggelegar bagai halilintar masih membuatnya bergeming.
"KIMTAE!"
Panggilan kedua dengan nada tinggi yang sama. Woah apa ibunya punya pitch nada tinggi yang sempurna?
Taehyung masih asik dengan aktivitas menonton dan mengunyahnya.
"BUKA PINTUNYA SEKARANG ATAU IBU POTONG UANG JAJANMU!"
Ok! Panggilan ketiga Taehyung bangkit dari singgahsana tersenyum lebar bak mentari menatap ibunya yang berkacak pinggang dari balik pantri dapur.
"Ibu mau kemana?"
Taehyung heran. Untuk apa ibunya mengepak makanan sebanyak ini?
"Hm? Anak tampannya ibu. Hari ini akan ada kejutan spesial untukmu jadi anak baik ya hari ini."
Ibunya mengerikan apa-apaan senyum itu? Usapan itu? Woah, Taehyung merinding dibuatnya.
"Aigo~ Hana!"
Hana noona?
Yap kakak sepupu Taehyung datang. Tumben sekali.
"Taetae!"
Taehyung hanya tersenyum risih. Ia tak suka diberi skinship seintens ini—tapi memang dasarnya Hana suka memeluk, ia tak heran lagi. Tapi tetap saja tak nyaman!
"Nah, Rea itu paman Taehyung ayo ucapkan salam"
Bocah perempuan dengan penampilan tomboi itu tersenyum manis. Ok, Taehyung merinding.
"Halo, Kak Taehyung salam kenal."
"Itu paman nak bukan kakak,"
Gadis cilik itu mencebik kesal. Dengan senyum manis ia berujar, "Kak Taehyung terlalu tampan untuk dipanggil paman, bunda."
Oke anak kecil kau cukup menyenangkan.
Aku tahu aku tampan :)
"Nah, Tae. Noona minta tolong, jaga Rea untuk hari ini saja ya? Noona mohon!"
Tunggu, apa?
"Iya, Tae. Kakak sepupumu ada sedikit keperluan disini jadi ibu harus membantunya. Kakak iparmu juga sedang berada di luar kota jadi tidak bisa mengawasi Rea, untuk hari ini saja Taetae yang jaga tak apa kan?"
"Tapi, tapi—"
Taehyung melirik Rea yang mengerjap polos serta menatap ia dengan pandangan menggemaskan.
—tidak! Ini neraka! Ini hari liburnya apa-apaan!
"Noona akan belikan perangkat game yang kau mau, jadi boleh ya?"
"Ok. Deal!"
—asal kalian tahu, Taehyung lemah jika dihadapkan dengan barang gratisㅠ.ㅠ
KAMU SEDANG MEMBACA
Semata Wayang ;-KTH
FanfictionSemata wayang itu... menyenangkan? -[Semata Wayang • KTH]-