part 11. friendship.

21 6 0
                                    

Jangan lupa vote yaa...

******

Hah... Yg benar aja, hampir semua mata pelajaran satu kelompok sama valerie..
Padahal aku nyuruh buat dia ngejauh.

"adrian keluar, jadi absen semuanya naik 1 step" ucap salah satu anggota kelompoknya.
"nih kerjaan lu, bagi ke valerie, gue gk tau anaknya kemana, jangan lupa kasi ya besok kumpul progressnya." sambungnya.

Mau menjauh malah jadi satu kelompok...

Brakk..
"briyan!!!" teriak ken sambil mendobrak pintu.
"hahh?! Apa?" kaget briyan.

"minta maaf ke valerie!" suruh ken.
"uda gila yah ngatain anak orang matre?!" sambungnya.

"bagus kan? Jadi valerie kesel ama gue" balas briyan.
"rapuh, sedih, butuh seseorang, trus lu dateng...jadian, happy ending" lanjut briyan dengan muka tak berdosa.

"tapi kenapa ngomongnya harus kasar? Gk bisa ngomong baik-baik?" tanya ken.

"kalo jadi benci kan move on nya bisa lebih cepat, right?" tanya briyan balik.

"kenapa gk kasi tau aja kalo lu udah punya cewe!!"bentak ken.

Deg...
"lu tau dari mana?"tanya briyan bingung.
"dompet lu waktu ketinggalan di kantin gk sengaja kebuka" jawab ken.
"gk sengaja atau kepo?" tanya briyan lagi.

Briyan menceritakan semua tentang pacarnya kepada ken.

Ken mendengarkan dengan wajah yg sangat terkejut, ia merasa bersalah dengan briyan.

Sementara itu...
*****

"vani thanks yah udah nemeni aku ke mall" ucap valerie.
"apapun yg bikin kamu seneng, beb" balas vani.

"udah jangan dipikiri lagi.... Udah tau banyak cewe yg di tolak masi aja suka!" ucap vani menenangkan sahabatnya.

"kamu kira gara gara siapa briyam jadi tau?" tanya valerie dengan tatapan sinisnya.
"aku kan gk ada rencana kasi tau" sambungnya.

"HAHAHAHH maap!! Ga papa kan  itung itung buat rekor baru, di tolak padahal gk nembak" ucap vani sambil tertawa.
"aduh... Ngenes banget deh Hahaha!!!" saambungnya.

"lucu ya? Pernah di tampar gk? Udah lama gk nampar orang nih!!" kesal valerie.

"udahlah... Emangnya tadi briyan ngomong apa?" tanya vani.
"maap valerie.. Kamu bukan tipe ku?" jawab vani sendiri dengan suara yg dimirip miripin briyan.

Mata valerie mulai berkaca- kaca lagi...
"briyan bilang aku matre, dan aku di suruh menjauh saja" jawab valerie yg sekuat tenaga menahan air matanya agar tidak jatuh.

"HAAHH!!! Emang kamu minta di beliin apa, sampe di bilang matre?" tanya vani bingung.

" ya gk adalah...!" ucap valerie sambil memukul tangan vani.
"ini kenapa jadinya aku yg salah?!!" kesal valerie.

"sudah lah... Cari lagi saja, ada kok yg suka sama kamu, tinggi, ganteng, bodoh dan mungkin miskin juga.. Jadi... Gk bisa kamu matrein juga." ucap vani sambil memikirkan wajah ken dengan raut wajah seperti tak berdosa.

Deg...
"siapa yg matre hah?! Siapa! Siapa?!" kesal valerie sambil menggoncang goncangkan tubuh vani.
" udah ah.... Gk usah di bahas lagi!" sambung nya.

"mana kutek yg tadi kamu beli? Minta dong" tanya valerie.
"ada, titipan kakak tapi, jangan banya banya ya.." jawab vani.

*****

"uhkk alice..." ucap ken dengan muka bersimpati setelah mendengar cerita briyan.

"berarti kalau gk ada alice,lu bisa suka sama valerie ya?" tanya ken.
"hah!! Gila, kenal deket aja ngga" balas ben dengan nada sok cool.

Tangan ken bergeser hingga menyentuh tas briyan, ia penasaran dan tanpa bertanya dia langsung mengeluarkan semua isi tas briyan...
Yahh... Seperti biasa, briyan masi selalu membawa makanan ringan di tasnya.

"ini tas anak kuliah apa tas anak tk? Isinya jajan semua" tanya ken. Tanpa di persilahkan ken membuka salah satu jajanan yg briyan bawa dan memakannya.

"kenapa gk suka sama valerie? Valerie kan cantik?" tanya ken kembali dengan topik awal.
"alice juga cantik" jawab briyan santai.

Mereka menikmati makanannya sambil memikirkan wajah masing masing orang yg mereka sukai.

Kling... Ponsel briyan berbunyi tanda ada yg nge-chat.
Briyan mengecek ponselnya.

"bentar lagi sepupu gue nyampe kesini" ucap briyan.

"ngomong ngomong... Tadi hampir gue cium valerie nya" ucap ken, sontak membuat briyan terkejut.
"hah!..." hingga membuat ponselnya terjatuh ke lantai dasar.
"hahh!! Jatuh!!" teriak briyan yg ingin meraih ponselnya yg jatuh tapi ken menahan badan briyan.

"briyan!! Lu kira spiderman, maen loncat aja! Ini lantai 5 bego!" panik ken.
"uhh... Lu ambil sana! Gue liati dari sini" suruh briyan.

"pala lu!... Ngapa bukan lu aja yg ambil?" tanya ken.
"yaudah lah biarin ntar beli baru aja.." ucap briyan dengan jurus pamungkasnya.

"hah! Diambil dulu kali! Ntar mau ketemu sepupu lu gimana?" tanya ken.

"meh.. Gk penting penting banget kok sepupu gue" ucap briyan dengan muka tak berdosa.
"paling ntar nyasar, trus di godain sama cowo iseng" lanjutnya.

"haiiss! Udahlah... Sini gue yg ambil, @#&%$" ucap ken kesal.

Tapi kan.. Kalau gue yg ambil sekalian ketemu marry di bawah...
Ucap briyan dalam hati.
Biarlah.. Kerjain ah...

"nih!!" ucap ken sambil memberikan ponsel briyan.
Hoss hos.. Nafas ken tersenggal senggal karena kecapean naik turun tangga.

"emm...." belum sempatbriyan bicara, sudah di potong ken.
"napa lagi?!" kesal ken.
"ketemu marry di bawah..." ucap briyan dengan muka polosnya.
"@#&$%@" maki ken.
"maap." ucap briyan tertawa kecil.

Sambil menuruni tangga ken bertanya.
"namanya marry? Cewe dong?" tanya ken.
"iya mau pindah kuliah di sini." jawab briyan.
"cantik?" tanya ken lagi.
"nanti liat aja sendiri" jawab briyan setengah tersenyum.

Mereka tiba di depan gerbang kampus, marry turun dari mobil berwana purple.

Saat itu marry mengenakan pakaian putih rok pink dengan rambut di kucir dua.

Ken melihatnya dari mulai marry turun mobil, ken penasaran dengan wajahnya.

Dilihat dari ujung kaki hingga bodynya kelihatannya wahhh...
Tapi sayangnya... Nihil...
Ken terdiam seketika setelah melihat wajah marry...

"busetdah... Itu wajah atau aspal? Gk rata banget!" ucap ken terkejut.

*******

Ikuti terus keseruannya yahh....

THE STORY OF VALERIE LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang