"Selamat datang, selamat datang, selaamaat datang. Anggota baru, anggota baru,di Paskasenta."
Selamat datang, selamat datang, selaamaat datang. Anggota baru, anggota baru,di Paskasenta.
Selamat datang, angkatan 2017 di Paskasenta. Kita adalah keluarga, keluarga semuanyaa, yeyyy."
Suara abang dan teteh Paskasenta menyanyikan lagu 'Selamat Datang' menggemparkan ruang kelas ini. Kami, anggota baru dibuat shock. Pasalnya,dari tadi kami yakin, bahwa kami sudah tidak dapat melanjutkan perjalanan kami di Paskasenta.
"Selamat datang anggota Paskasenta 2017. Selamat datang di keluarga besar Paskasenta," kata Bang Dani setelah semua abang-tetehnya selesai bernyanyi.
"Hehe pasti kalian kaget ya? Coba deh kalian tengok kanan kiri kalian, liat keluarga baru kalian," ujar Teh Kia
Aku melihat sekelilingku. OH MY GOD!!! Semua teman-temanku 'berdandan' seperti orang gila. Ada yang memegang sapu, ada yang saling hadap-hadapan dekaaat sekali, ada yang bergaya seperti akan bertarung dengan kemoceng, ada yang memegang kepala temannya yang lain seperti akan memukul, bahkan masih ada yang di atas meja membawa sapu seperti orang bernyanyi.
"Hei kamu, kenapa di atas meja? Baru jadi anggota udah berani aja ya" kata Teh Kia
"Siap maaf teh" jawab Restu, sembari turun dari meja.
"Kamu kenapa pegang kaca? Sok kecantikan ya kamu" suara Bang Alif mengagetkanku.
"Eh? Maaf, Bang, tadi ada yang ngasih"
"Ck kamu ini"
"Cieh Alif, udah punya fans nih" tiba-tiba Teh Anis sudah berada di samping Bang Alif.
"Tau nih, fans ku kok jelek amat mukanya"
"Coba deh Dek Aya ngaca, haha" karna penasaran, aku menuruti perintah Teh Anis. OMGGG... Dimukaku tertulis 'Fans Bang Alif'. Inginku menangis, siapa sih tadi yang nulisin ini dimukaku. Tunggu, bukannya tadi yang coret-coret mukaku itu Bang Alif? Ck dasar.
"Lho? Bukannya tadi Bang Alif yang coret-coret muka saya ya?" Tanyaku, tak terima aku jika dituduh fansnya Bang Alif. Apa yang istimewa dari dia? Oke, aku sempat baper karna dia perhatian, tapi hanya itu saja, gak ada yang lain.
"Kata siapa? Kamu sukanya nuduh-nuduh orang" Ck, malah pergi lagi itu abang-abang nyebelin.
"Hahaha, emang bener dek yang coret mukamu itu Alif?" Tanya Teh Anis.
"Siap, iya teh, saya hafal suaranya"
"Suka tuh Alif sama kamu, hahaha"
"Siap, tidak teh, tidak tau"
"Ya ini makanya saya kasih tau, buktiin aja sendiri"
"PERHATIAN, UNTUK PASKASENTA 2017, AMBIL SIKAP DUDUK, GRAAK" selalu dan selalu Bang Dani ini suka tiba-tiba ngasih intruksi.
"Buat kalian, saya kasih waktu untuk cari cocard kalian, cari di semua tempat, di abang tetehnya juga, itu adalah tugas pertama kalian sebagai anggota Paskasenta, mengerti?!"
"SIAP MENGERTI"
"Laksanakan!"
Aku mencari cocard ku disemua tempat. Di laci, di belakang kerudung (karna tadi aku melihat ada yang di kerudung, hehee), di rok bagian belakang. Namun, NIHIL.
Beberapa teman mulai bertanya ke senior, ku fikir tidak ada salahnya juga bertanya ke senior.
"Maaf teh, lihat cocard saya tidak ya?" Tanyaku pada Teh Kia
"Cocard? Enggak tuh, coba kamu cari aja di ruangan ini"
"Siap iya teh" aku mulai mencari kesemua penjuru kelas, bertanya-tanya ke teman, namun masih tidak ketemu.
"PERHATIAN SEMUANYA, KEMBALI KE TEMPAT DUDUK SEMULA" Bang Daniii, ingin ku makan dirimu yang suka kasih interupsi dadakan.
"Sudah ketemu belum cocardnya?"
"SIAP SUDAH/SIAP BELUM"
"Kok masih ada yang belum?"
"Siap, tidak ketemy, Bang," jawab Restu, mewakili semua teman-temanku dan aku tentunya.
"Untuk yang belum, saya kasih waktu sampai pertemuan selanjutnya, cari ke abang tetehnya, ke temen-temen kalian, harus ketemu. Kalau pertemuan selanjutnya tidak memakai cocard, maka maaf sekali, kalian tidak bisa menjadi anggota Paskasenta. MENGERTI?!!"
"SIAP MENGERTI"
Rasanya aku ingin berteriak. Tidak menemukan cocard tidak akan menjadi anggota Paskasenta? Yang benar saja. Lalu usaha kemarin-kemarin itu untuk apa? Ya Tuhann. Tau gini aku gak mau nerima ajakan Loli. Ngomong-ngomong soal Loli aku tidak melihatnya di ruang kelas tadi, jangan-jangan dia tidak diterima. Nanti aku hubungi saja dia, sekarang aku harus cepat-cepat sampai dirumah lalu tiduur.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Cerita
Fiksi RemajaSebuah kisah lama yang terulang kembali. Hai hati, Inikah yang kau namakan melupakan? Mengapa harus sama seperti dulu? Akankah akhirnya tetap sama?~ ---- Ada masa dimana cinta tak melulu tentang pacar, kangen tak melulu tentang jarak, peka tak melul...