II/004

3.6K 243 19
                                    

"Ekhemmm, mbak permisi ya jangan ngomongin orang kalo nggak tau kenyataannya"

Setelah itu aku pergi dan duduk disamping sehun tentunya setelah aku mendapatkan makananku

Moodku sudah benar benar jelek sekarang.
Aku ingin pulang dan bermain dengan sean saja

"Kenapa mukamu masam seperti itu?" Tanya sehun saat menyadari ekspresiku

"Bisa tidak kita batalkan perjalan kita?" Tanyaku pada sehun tanpa menjawab pertanyaan sebelumnya

"Tidak" jawab sehun singkat

Aku sudah tak memberi komentar lagi pada jawaban sehun. Mau aku bersikeras seperrti apapun sehun pasti tak akan membatalkan perjalanan kami.

"Kalo begitu cepatlah, aku tak mau lama lama berada disini" ucapku setelah beberapa saat

Sebenarnya aku masih bisa melihat mereka yang sedari tadi mengawasi kami. Dan sama seperti tadi, mereka masih berbisik bisik dan sesekali memandang kearah kami. Aku tak tau pasti kenapa mereka mencampuri urusan pribadi sehun.

Tapi satu hal baru yang aku tau, ternyata sehun belum pernah memberitahukan mengenai istrinya di kantornya.

Aku tau mereka yang tadi membicarakan sehun hanyalah menduga nduga jika sehun sudah menikah. Namun nama seulgilah yang mereka sebut sebut.

#flashback On

"Bukankah itu ooh depyo"

"Ahh ya kau benar. Dia ooh depyo"

"Aku dengar dari beberapa karyawan lain, ooh depyo sudah menikah?"

"Oh ya?? Aku juga pernah mendengar hal itu. Tapi kenapa sampai saat ini belum ada perkenalan dengan istri ooh depyo. Mungkinkah itu kang seulgi?"

"Aku rasa iya. Kau ingat saat mereka berdua datang bersama kekantor, mereka sangat serasi"

"Tapi aku juga pernah mendengar jika hubungan ooh depyo dan kang seulgi sudah berakhir"

"Heyy, jangan mengada ngada"

"Aku serius, aku mendengar jika ada wanita lain yang merusak hubungan mereka"

"Heol"

"Ekhemmm, mbak permisi ya jangan ngomongin orang kalo nggak tau kenyataannya" cetusku karena aku sudah tak tahan dengan perbincangan mereka

Kurasa mereka adalah karyawan sehun yang akan tugas keluar kota. Apakah pantas jika karyawan membicarakan bossnya seperti itu

Saat aku berjalan menjauhi mereka aku kembali lagi mendengar ocehan mereka

"Daebak, jangan jangan dia adalah wanita pengganngu itu"

"Bisa jadi. Lihatlah dia menuju tempat duduk Ooh Depyo"

"Heol. Dasar wanita Jalang"

Kutolehkan kepalaku untuk melihat mereka saat aku mendengar mereka mengataiku sebagai wanita jalang.

Astaga dimana hati mereka, kenapa bisa mengatai orang seenaknya. Apa mereka tak bisa menjaga hati seseorang.
Walaupun yang dikatakan mereka tidak benar, tetap saja aku merasa sakit dikatai sebagai Jalang.

#flashback off

"Kau ini kenapa sebenarnya" tanya sehun

Mendengar sehun berbicara, rasanya aku ingin marah.
Moodku benar benar berantakan hari ini

"Jangan ganggu aku dulu, aku sedang berada dalam mood buruk" jawabku

Aku ingin vcall dengan sean dan mendengar celotehnya. Mungkin bisa membuat moodku lebih baik.

Namun, setelah beberapa kali kucoba menelfon eomma, tak ada jawaban dari eomma. Aku hanya membuang nafas dengan dongkol karena ini.

Sesekali aku melihat beberapa karyawan sehun yang berada tak jauh dari meja kami, dan mereka sepertinya masih tetap dalam mode gosip

"Sudah belum? Aku ingin pergi dari sini" tanyaku pada sehun

"Iya sudah" jawab sehun pelan

"Ayo pergi" ucapku dengan menarik tangan sehun

Kami pergi keruang tunggu sambil menunggu panggilan masuk kepesawat. Tak beberapa lama kami akhirnya sudah didalam pesawat.

Dan satu lagi yang membuat mood ku tambah buruk.
Karyawan sehun juga berada dalam satu pesawat dengan kami.

Jika tau begini aku seharusnya mau dengan ajakan sehun untuk membeli tiket first class. Aku cuma mau merasakan bagaimana naik peswat dengan kelas ekonomi. Aku belum pernah menggunakan kelas ekonomi selama ini. Dan aku ingin mencobanya. Tapi yang aku dapatkan malah ketidak nyamanan karena penggosip tadi.

Dan mereka duduk disisi kiri sehun dan hanya terpisah oleh tempat berjalan. Jadi mereka bisa dengan jelas melihat kami.

Ingin aku rasanya turun dari pesawat dan pulang. Tapi aku tak mau mengecewakan sehun karena egoku.
Sudahlah akan aku tahan rasa ketidaknyamanku ini.

Toh yang mereka katakan tidak ada yang benar.
Aku tak pernah merebut sehun dari seulgi.
Dan yang menikah dengan sehun adalah aku bukan seulgi.

***

"Aku tau moodmu sedang tidak baik. Tapi tolong kesampingkan egomu. Aku hanya ingin menikmati waktu kita berdua"

"Hargai usahaku"

"Aku tak tau apa yang membuatmu mendadak badmood. Tapi jika kau tak bicara. Aku juga tak akan bisa memahamimu"

"Tolong, jangan seperti ini"

Perkataan beruntun sehun sangat menohok hatiku. Terutama saat dia bilang hargai usahaku. Hatiku terasa sakit. Aku ingin menangis.

"Bukan maksutku untuk tak menghargai usahamu. Tapi aku juga tak bisa mengontrol moodku". Jawabku pelan kepada sehun dengan mata yang memerah

"Jangan menangis. Aku tak suka" ucap sehun dan memelukku

Saat itu aku tak lagi memperdulikan bagaimana ekspresi karyawan sehun tadi. Aku harus fokus kepada sehun.
Aku tak mau mengecewakannya.

Sudahlah biarkan mereka berspekulasi dan berfikir macam macam tentangku. Yang penting itu semua tidak benar.

20 menit sudah berlalu dan sepertinya sehun tertidur.
Aku juga memejamkan mataku. Tapi aku tak bisa tidur.
Jadi yang kulakukan hanya memejamkan mata sepanjang perjalanan

Sambil mendengar bisikan bisikan gosip dari sebelah kiri.

"Iyakan benar aku bilang. Wanita itu adalah wanita perusak hubungan orang"

"Dasar jalang. Wajah lugunya menipu semua orang"

"Kasihan kang seulgi. Aku lebih setuju jika ooh depyo dengan kang seulgi"

Aku sempat berfikir, apakah benar jika aku tak cocok bersama sehun. Apakah aku lebih buruk dari seulgi. Apakah aku serendah itu dimata mereka.

Tak terasa air mataku menetes begitu saja, mengalir lumayan deras melewati pipiku. Teringat bayang bayang sehun dan seulgi. Teringat foto foto mesra mereka dikamar sehun yang baru disingkirkan oleh sehun setelah beberapa bulan menikah. Teringat kembali kata kata jahat karyawan sehun yang menyakitkan.

Setelah itu aku memutuskan untuk memakai headphone agar tak lagi mendengar ocehan ocehan gosip mereka.
Namun bayangan bayangan itu tetap muncul dan membuatku kembali menangis.

***

Bertahan [Oh Sehun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang