11. Tamparan dari aerilyn.

6.6K 260 17
                                    


Aerilyn mendengus kesal saat diriya hanya berjalan tak jauh dari tempat dimana marchel belum lagi bajunya yang basah karena beberapa saat yang lalu membasahi bu35mi  membuat ia berkali lipat tambah kesal sangat kesal hingga akhirnya memutuskan duduk dipinggir trotoar yang sepi.

"Astaga, gue lupa kan disekitar sini ada markas gue"ucap aeriln saat teringat sesuatu lalu berdiri dengan antusias kebiasaanya saat sedang kesal memang seperti tiu membuat dirinya susah sendiri yaitu pelupa.

Tetapi sebelum itu aerilyn mencari toilet umum disekitar situ hingga akhirnya ia menemukannya dengan cepat dirinya berganti pakaian yang memang selalu ia siapkan untuk berjaga-jaga dengan warna serba hitam tak lupa topeng yang menutupi wajah cantiknya dan rupawannya.

Aerilyn berlari dengan cepat menuju markasnya karena tak ingin seseorang mengetahui dirinya saat gerbang besar berada diepannya dengan cepat ia mengeluarkan akses agar ia dapat dengan mudah masuk kedalam markasnya, saat gerbang terbuka terlihat beberapa anggotanya sudah memasang kuda-kuda mereka membuat aerilyn tersenyum sinis.

Menyadari bahwa leader mereka berada disini membuat para anggota yang berpakaian hitam itu menunduk hormat kepada sang pemimpin lalu melanjukan kegiatan masing-masing tak ingin membuat DGD marah karena kesalahan kecil.

Aerilyn membuka pintu yang berada diruang bawah tanah ia mendorongnya dengan pelan agar tak menimbulkan suara sedikitpun dan yang sebuah pemandangan pertama yang diperlihatakan oleh aerilyn saat membuka pintu ialah sebuah ruangan serba hitam dipadukan dengan warna golden tak hanya itu berbagai senjata ada disana.

"Udah lama gue gak kesini ternyata semuanya gak ada yang berubah"gumam aerilyn sambil melangkah pelan.

Cewek itu terus melangkah hingga sampailah ia pada sebuah pintu kecil bewarna merah darah aerilyn membukanya mungkin seseorang merasa akan muntah saat mendekati pintu teresebut bagaimana tidak aroma darah sangat menyengat berasal dari balik pintu tersebut.
"Hm, siapa yah jadi orang selanjutnya?"tanya aerilyn pada dirinya sendiri saat melihat tempat eksekusi mati yang biasa ia gunakan bagi para pengkhianat.

Suara ketukan pintu membuat aerilyn keluar dari ruabgan tersembunyi tersebut lalu berdiri dengan tenang mengahadap sebuah lukisan kuno yang berada didepannya "masuk"

"Permisi, nona saya menemukan kejanggalan saat penyerangan beberapa kejanggalan"ucap seseorang dari belakang aerilyn.

Aerilyn mendengarnya dengan seksama sebelum akhirnya ia tersenyum miring ini saatnya ia melihatkan kebuasannya pada para musuh yang siap menyerang kapan saja "berikan pada saya semua laporannya"ucap aerilyn dingin dan datar. Orang itu membungkuk hormat pada aerilyn lalu keluar dari ruangan menyisakan aerilyn berteman dengan keheningan.

~~~~~

Marchel membuka pintu mobilnya lalu menjalankannya dengan santai setelah keluar dari rumah sakit ia sedikit tenang tetapi perasaan gelisahnya terus menghantui dirinya, pada saat lampu merah marchel berhenti lalu memerhatikan sekitar sebelum akhirnya pandangannya terjatuh pada sebuah benda yang tak asing.

Wajah marchel berubah menjadi tegang dan membuatnya melamun sebelum akhirnya suara klakson menyadarkannya ia menepikan mobilnya ditempat yang sepi.
"Bodoh lo marchel"teriak marchel memukul stir mobilnya dengan kencang melampiaskan kemarahannya.

Marchel melajukan mobilnya diatas rata-rata menuju tempat dimana ia murunkan aerilyn tanpa rasa bersalah karena memiliki urusan yang sangat penting tetapi kanapa ia sebodoh ini.

"Astaga dimana sih lo aerilyn"lirih marchel terus menerus menelpon aerilyn tetapi ada yang aneh kenapa ia merasakn getaran lain dimobilnya pandanga jatuh ketas ransel hitam disampingnya, lalu menyambarnya dengan cepat dan benar saja ponsel aerilyn tertinggal ditasnya.

DIAMOND GOLDEN DEVIL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang