Happy reading...
Maaf kalau ada typo, ceritanya gajelas dan ganyambungsudah satu minggu Manda dijaili oleh Vano dari mulai belakang baju Manda ditempel kertas dengan bertuliskan "gue ee dicelana" dan diketawai oleh semua orang
dijaili katanya dipanggil guru ternyata ga ada yg manggil Manda dan yg lainnya. Manda mencoba untuk menahan amarah nya karena sahabatnya selalu ada disisinya.
Hari ini Manda berjalan lusuh saat memasuki sekolah, ia sudah bosan dengan apa yang dilakukan Vano dan dia juga sudah pasrah
sesampainya di depan kelas, Manda heran mengapa pintu masih tertutup padahal ini hampir set7 biasanya kelas manda sudah rame manda pun membuka pintu dan
BYURRRRR
Ember yang berisikan air jatuh tepat dibawah Manda
Manda menatap seisi kelas dan melihat teman sekelas manda sedang duduk di kursi menatapnya dengan iba.
Alena, Nadin dan Bian pun duduk dikursi dengan melihat ke arah Manda dengan tatapan minta maaf, Manda pun melihat ke arah meja guru ada Vano dan kawan kawannya sedang memperhatikan manda
"lo" ucap Manda sambil menuju ke arah Vano
"udah puas lo bikin gue mandi pake air dingin di sekolah hah? " ucap Manda
"takut aja lo ga mandi jadi gue sediain air itu disitu" ucap Vano
"selama ini gue selalu diem kalo lo jailin gue bukan bearti gue takut sama lo, tapi karena sekarang kesabaran gue udh abis gue ga akan diem lagi Van gue bakal keluarin uneg uneg gue selama ini" ucap manda sambil berkaca kaca dan kelas pun mulai rame banyak kelas lain yg ingin melihat kejadian ini
"apa salah gue sampe lo jailin gue tiap hari hah? Apa karena cuman gue ngomongin lo waktu itu hah? Karena hal sepele itu lo jailin gue lo bawa gue ke tempat balapan liar dan lo bikin gue kedinginan sekarang apa itu ga cukup menurut lo? Apa gue harus pindah sekolah dulu terus lo ga akan jailin gue? Ah atau gue harus mati dulu kali ya biar lo PUAS banget, inget satu hal gue manusia bukan mainan atau boneka yang seenaknya lo sakitin gue tiap harinya" ucap Manda sambil tertawa hambar dan mengusap kasar pipinya yg terdapat air mata
Manda pun menatap wajah Vano lalu menampar wajah Vano semua orang terkejut begitu pun Vano
"itu ga terlalu sakit dibanding apa yang gue rasain selama lo jailin gue, lo hanya seorang pecundang dan orang berengsek yang pernah gue temuin gue gamau ngeliat lo lagi jauh jauh dari gue banci" ucap Manda membuat Vano kesal dan akan menampar manda
"jauhin tangan lo yg kotor itu dari Manda" ucap Adipta yang baru datang, langsung memberi jaketnya ke Manda membuat manda kaget dan berfikir "apa baju dalem gue keliatan astaga gue lupa" fikir Manda dalam hati
"lo diem gausah ikut campur" ucap Vano
"gue berhak ikut campur karena dia temen gue" ucap Adipta
"udah Ta ga usah ngomong sama dia,dia itu cuman debu yang ngekotorin sekolah aja percuma ka kita bersihin debu lama kelamaan juga kembali lagi ujung ujungnya" ucap Manda membuat Vano memelototkan matanya
"kalian boleh pergi dari sini" ucap Manda dingin menyuruh Vano dkknya pergi
"ayo Van kita pergi aja" ucap Aldo menyeret Vano dibantu oleh Dave
"bubar woi bubar" ucap KM yang berada di kelas Manda membuat semua orang yg mengintip di jendela kelas bubar
"Manda lo ga apa apa? " tanya Adipta
"ga apa apa ko Ta" ucap Manda
"Manda ayo gue anter lo buat ganti baju" ucap Alena "Dipta gue ganti baju dulu ya,makasih" ucap Manda diangguki oleh Adipta lalu diapun menuju kelasnya
sedangkan Manda Alena menuju toilet cewe dan Nadin menuju loker mengambil baju cadangannya
"maafin gue Manda gue gabisa tolongin lo kita diancam sama mereka kalau kita ngasih tau lo mereka bakal buat lo lebih menderita lagi dan kita semua gamau itu" ucap Alena
"ga apa2 ko santai aja, tapi baju dalem gue keliatan ga ya? " tanya Manda
"engga ko tapi kalau dari jauh kalau dari deket sih keliatan sedikit" ucap Alena
"apa gila, jangan jangan si cowo rese itu ngeliat dong" ucap Manda
"emm entahlah" ucap Alena sambil nyengir
Vano pov
Jujur gue kesian juga sama tuh cewe tapi waktu dia nampar gue dan mempermalukan gue dengan kata katanya gue ga bisa terima dan gue bakal bales lebih dari itu. Aldo dan Dave bawa gue ke belakang sekolah
"Vano gue fikir fikir lagi emng lo keterlaluan banget sih sama si Manda" ucap Aldo
"berisik lo, apa td dia ga keterlaluan juga hah" ucap gue sambil menghisap rokonya,ya gue sekarang sedang meroko di belakang sekolah
"gue ada ide buat lo" ucap Dave
"apa" tanya gue
"dari pada lo buly si Manda mending lo buat dia jatuh cinta aja sama lo, kan jarang tuh lo berhubungan sama cewe biasanya lo berantem mulu sekarang lo deketin dia dapetin hatinya baru deh lo buang" ucap Dave
"gila lo Dave itu lebih menyakitkan kali daripada dia di bully, gue ga setuju Van" ucap Aldo
"kalau gue bisa bikin dia suka sama gue,lo kasih gue apa? " tanya gue
"gue serahin motor gue itu buat lo, karena gue yakin manda ga akan pernah suka sama lo,kan lo yg setiap hari jailin dia" ucap Dave
"oke deal,liat aja nanti gue bakal bikin tuh cewe suka sm gue" ucap gue sambil menyeringai
"ada syaratnya lah yg pertama gue kasih waktu lo 3bulan dan yg kedua lo harus rekam waktu Manda nyatain cintanya" ucap Dave
"plis kalian jangan gila gue gamau ikut campur soal ini" ucap Aldo dan pergi meninggalkan mereka
"so banget si Aldo" ucap gue
Author pov
Kantin sedang penuh karena sudah jam istirahat termasuk Amanda yang sedang menunggu makanannya yang akan segera tiba"hai, gue mau duduk disini boleh?" tanya Vano menghampiri kursi yamg kosong di sebelah Manda
"ada apa lagi lo? Mau jailin gue lagi? Kali ini jailin apa hah?" ucap Manda sewot
"gue mau minta maaf sama lo, kalau lo ga percaya gue bakal teriak disini" ucap Vano
"pengumuman pengumuman! Tolong simak bentar ya semua, gue dengan tulus gue mau minta maaf sama Alamanda, gue tau gue salah dan gue udah keterlaluan gue minta maaf yang sebesar besarnya, jadi lo mau maafin gue ga?" ucap Vano membuat seisi kantin riuh menyaksikan mereka
"setelah lo berbuat semuanya dan baru kali ini lo minta maaf? Sorry gue bukan orang yang terlalu baik yang mudahnya terima maaf lo, lo jauh jauh dari hidup gue mungkin gue bisa terima permintaan maaf lo itu" ucap Manda dan berdiri berada dihadapan Vano
"sorry gue ga bisa nepatin itu, karena gue ga bisa jauh dari lo" ucap Vano menatap wajah Manda
"kenapa? Karena lo mau jailin gue lagi kan?" ucap Manda
Vano menggeleng "karena gue mau deket sama lo, gue jatuh cinta sama lo" ucap Vano membuat semuanya terkejut termasuk Manda sangat terkejut, bagaimana bisa dia berkata seperti itu setelah apa yang telah dia perbuat "gila" fikirnya
"enak aja lo ngomong" ucap Manda
"serius gue suka sama lo, ternyata lama kelamaan kalau diliat liat lo itu cantik" ucap Vano
"berhenti lo, rencana apa lagi yang mau lo lakuin?" ucap Manda sewot
"ga ada, gue tulus suka sama lo, gue bakal perjuangin cinta gue" ucap Vano tersenyum melihat muka Manda yang kesal
"gila" ucap Manda lalu berjalan pergi meninggalkan kantin yang penuh sorakan itu, disusul oleh teman temannya
"this is so time" gumam Vano menatap kepergian Manda dkknya.
Bersambung...
Aduh si Vano ada ada aja deh,Manda kan baik malah dijadiin mainan:(Terimakasih sudah membaca, kritik,saran dan vote aku tunggu hihii 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
KEDUA KALI
Teen Fiction"Semenjak dia datang jadi siswa baru, hidup gue kacau" Alamanda Sojaya "karena lo terlalu so tau, lo bakal dapet akibatnya" Vano Argiano sambil tersenyum miring Alamanda Pov Ini kisah tentang gue yang selalu jadi bahan bullyan buat dia, dan akhirnya...